Ada banyak metode budgeting yang bisa digunakan untuk mengelola keuangan, di antaranya yaitu 70/20/10, 4-3-2-1, hingga 80:20. Cari disini!
Kemampuan untuk mengatur keuangan alias budgeting menjadi hal penting yang perlu dipahami. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengelola keuangan, yaitu perencanaan anggaran atau metode budgeting.
Metode ini akan memberikan pemahaman terkait penggunaan uang atau dana yang Sahabat miliki. Dengan rencana anggaran terperinci, dana bisa dialokasikan secara tepat untuk berbagai kebutuhan pokok hingga melakukan kebaikan.
Dengan begitu, Sahabat akan terhindar dari perilaku boros dan bisa mengamankan kondisi finansial dalam jangka panjang.
9 Metode Budgeting yang Paling Efektif
Islam mengajarkan umat muslim untuk berperilaku hemat, tidak foya-foya, dan membelanjakan uangnya dengan bijak. Salah satu surah yang menjelaskan tentang hal ini, yaitu surah Al-Isra’ ayat 26, yang berbunyi:
وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
Artinya: “Dan berikanlah hak kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”.
Untuk menjalankan perintah tersebut, ada banyak cara yang bisa Sahabat lakukan, salah satunya yaitu mengelola uang menggunakan metode budgeting.
Metode budgeting adalah sebuah cara untuk membagi uang dalam setiap kebutuhan. Hal ini ditujukan agar uang yang dikeluarkan sesuai yang direncakan dan tidak melebihi anggaran.
Dalam praktiknya, terdapat berbagai metode yang bisa digunakan. Sahabat bisa memilihnya sesuai dengan kondisi dan prioritas keuangan. Berikut beberapa pilihan metode budgeting:
1. Sistem Amplop
Salah satu metode budgeting yang paling efektif untuk mengelola keuangan dengan baik adalah metode amplop. Saat menerapkan metode ini, pemasukan yang dimiliki harus dibagi menjadi beberapa bagian dalam amplop.
Oleh karena itu, Sahabat bisa menyiapkan sejumlah amplop khusus yang bertuliskan setiap kebutuhan bulanan. Adapun jumlah amplop yang digunakan bisa disesuaikan berdasarkan prioritas.
Seperti misalnya, amplop untuk kebutuhan sekunder, primer, tabungan, investasi, sedekah, dan keperluan lainnya.
2. Sistem Jar
Budget jar atau toples termasuk dalam metode lama yang masih sangat efektif untuk diterapkan. Jika ingin menerapkan metode budgeting ini, pengeluaran wajib dibagi dalam enam toples atau enam macam.
Sedangkan untuk pengeluarannya juga terbagi dalam 6 kategori, menyesuaikan dengan jumlah toplesnya. Kategorinya sendiri bisa ditentukan secara bebas atau diatur sendiri berdasarkan prioritas.
Misalnya, 40% untuk kebutuhan pokok, 10% pendidikan, 15% dana keperluan sekunder, 10% berinvestasi, 10% menabung, dan 10% untuk infak dan bersedekah.
3. Metode 70/20/10
Metode 70/20/10 termasuk financial planning yang juga banyak diterapkan oleh masyarakat luas. Budgeting ini akan membantu perencanaan keuangan pribadi menjadi semakin efektif dan teratur.
Sistem kerjanya menggunakan teknik persentase dengan membagi anggaran dana menjadi 3 kategori. Sebesar 70% dana akan digunakan untuk kebutuhan hidup seperti biaya makan, rumah, cicilan bulanan, asuransi kesehatan, dan lainnya.
Dana 20% selanjutnya disiapkan secara khusus untuk dana darurat atau tabungan di masa mendatang. Sedangkan sisa dana sebesar 10% adalah dana yang akan digunakan untuk keperluan lainnya.
4. Metode 4-3-2-1
Metode budgeting 4-3-2-1 juga menerapkan sistem pembagian anggaran menggunakan persentase. Teknik persentase tersebut membagi pendapatan sebesar 40% untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Kemudian, 30% dana digunakan untuk membayar cicilan atau memenuhi segala kewajiban. Sebesar 20% untuk investasi, dan dana yang tersisa sebesar 10% untuk berbagi kebaikan. Sisa dana tersebut dapat disalurkan kepada orang tua, keluarga, atau sedekah ke fakir miskin, anak yatim, dan dhuafa.
5. Metode Budgeting Kakeibo
Jika merasa sulit menabung dan terlalu boros, Sahabat bisa menerapkan teknik kakeibo, sebuah metode masyarakat Jepang yang efektif untuk hidup hemat.
Jika ingin menerapkan metode ini, terdapat 4 pertanyaan yang perlu dipertanyakan kepada diri sendiri. Adapun sejumlah pertanyaan dalam metode kakeibo adalah seperti berikut:
- Berapa jumlah anggaran yang dimiliki?
- Berapa nominal dana yang ingin dibelanjakan?
- Berapa nominal dana yang disisihkan?
- Apa saja langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan proses perencanaan anggaran?
Sistem budgeting ini bertujuan untuk mengetahui jumlah anggaran yang perlu dikeluarkan setiap bulannya. Selain itu, untuk melacak pengeluaran yang kemungkinkan terlewat dari daftar anggaran yang dibuat.
Budgeting kakeibo juga bisa dijadikan alat untuk merenungkan kebiasaan belanja yang sudah dilakukan selama ini. Dengan begitu, Sahabat akan lebih bijak dalam mengatur keuangan, sehingga terhindar dari perilaku boros yang tidak disukai oleh Allah SWT.
6. Metode Bola Salju
Metode budgeting bola salju dibuat secara khusus untuk mengelola keuangan yang fokus dalam pelunasan hutang.
Caranya sangat sederhana, buatlah daftar utang secara urut dari jumlah paling rendah sampai tinggi. Jika sudah, lanjutkan membuat anggaran untuk membayar hutang kecil terlebih dahulu.
Jika satu sudah terbayarkan, tentu akan semakin termotivasi untuk membayar utang dalam nominal tinggi. Metode ini memang sangat cocok untuk membantu seseorang dalam menyusun prioritas membayar utang.
Dalam Islam, utang adalah salah satu prioritas yang harus segera dilunasi. Jika tidak, ini akan menjadi pemberat seorang muslim ketika wafat nantinya. Hal ini telah diriwayatkan dalam hadits Tirmidzi, bahwa:
“Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan utangnya hingga dia melunasinya” (HR. Tirmidzi).
Maka dari itu, jika Sahabat sudah mampu membayar hutang, segerakan untuk melunasinya. Jika mengatur keuangannya, Sahat bisa menggunakan metode bola salju ini.
7. Metode 80:20
Disebut metode Pareto, metode ini dibuat untuk fokus pada prioritas sekaligus meningkatkan efisien dalam pembagian anggaran. Sistem pengaturannya tidak terlalu rumit, sehingga cocok untuk perencanaan keuangan pribadi.
Melalui metode ini, 80% total gaji bisa dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mulai dari biaya makan, sewa, transportasi, belanja, asuransi atau tagihan bulanan, hiburan, hingga dana untuk kebaikan.
Jika kebutuhannya melampaui 80%, tentu harus ada kebutuhan yang perlu diganti atau dihilangkan. Sedangkan untuk 20% dana yang tersisa dapat dibagi lagi untuk memenuhi berbagai kebutuhan lainnya, seperti sedekah dan investasi.
8. Metode Dibagi dua
Metode dibagi dua juga termasuk dalam metode budgeting yang simple dan praktis. Nantinya penghasilan yang dimiliki dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni kebutuhan pokok dan menabung. Bila tabungan sudah terkumpul maka bisa dipakai untuk mencoba investasi.
Biasanya metode ini diterapkan oleh para pemula yang ingin mencoba mengelola keuangan bulanan secara pribadi. Jika tidak memiliki tagihan terlalu banyak, metode ini juga bisa untuk perencanaan anggaran dalam jangka panjang.
Baca juga: 15 Jenis Investasi Jangka Panjang untuk Jaminan Masa Depan
9. Metode 4 Amplop
Metode 4 amplop ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan metode amplop yang sudah disampaikan. Hanya saja untuk kategori amplop yang dipakai dalam metode ini terbagi menjadi 4.
Teknik 4 amplop ini sangat berguna dalam mengelola keuangan jika memiliki nominal gaji yang tak seberapa. Anda bisa menyisakan dana untuk pengeluaran pokok sekitar 10 sampai 30% dari gaji.
Untuk uang yang masih tersisa dapat dimasukkan secara langsung dalam 4 amplop. 4 amplop tersebut adalah amplop untuk dana menabung, investasi, transportasi, dan makan diluar.
Demikian macam-macam metode budgeting yang bisa digunakan untuk mengontrol pengeluaran. Gunakanlah metode yang cocok dan tidak membebani Sahabat.
Apapun metode yang Sahabat gunakan, jangan lupa menyisihkan sebagian uang untuk berbuat kebaikan, seperti bersedekah yang bisa disalurkan melalui platform donasi online Yatim Mandiri.