Tawakal adalah salah satu sikap baik Rasulullah SAW yang wajib diteladani umat Muslim. Oleh karena itu, simak mengenai tawakal di sini!
Umat muslim tentu sudah sering mendengar kata tawakal. Pertanyaannya, apa itu sikap tawakal?
Secara harfiah, tawakal adalah konsep dalam ajaran agama Islam yang merujuk pada kepercayaan, ketergantungan, maupun penyerahan seluruhnya kepada kehendak Allah SWT.
Di samping itu, hal ini juga mencakup keyakinan bahwa semua yang terjadi di alam semesta merupakan bagian dari rencana Allah SWT.
Jadi, manusia hanya harus berusaha sebaik mungkin dan pada akhirnya meletakkan kepercayaan sepenuhnya kepada Allah SWT sebagai hasil akhir.
Sikap baik ini seringkali dianggap sebagai salah satu aspek penting dari keimanan serta keyakinan terhadap agama Islam.
Sebagai hamba-Nya, manusia perlu senantiasa menerapkan sikap baik ini ketika menjalani kehidupan di muka bumi.
Selengkapnya, mari simak penjelasan mengenai apa itu tawakal, contoh, dan keutamaannya dalam artikel berikut ini!
Apa Itu Tawakal?
Agama Islam adalah agama yang baik dan senantiasa mengajarkan kebaikan bagi setiap umat-Nya. Inilah kenapa, berbuat kebaikan semacam menjadi nilai inti dari ajaran agama Islam.
Terdapat sejumlah alasan mengapa Islam menekankan pentingnya untuk berbuat kebaikan, salah satunya adalah untuk menjaga hubungan baik dengan sesama.
Islam senantiasa menekankan setiap umat-Nya untuk saling menjaga hubungan baik dengan orang lain seperti halnya dengan keluarga, teman, tetangga maupun musuh sekalipun.
Berbuat baik seperti ini tentunya menjadi salah satu cara guna memperkuat sekaligus memelihara hubungan sosial yang harmonis.
Selain itu, sikap baik lainnya yang ditekankan adalah tawakal. Namun, apakah yang dimaksud dengan sikap baik tersebut?
Pengertian tawakal adalah sikap berusaha dengan sekuat tenaga yang juga disertai dengan doa-doa untuk kemudian menyerahkan segala sesuatunya hanya kepada Allah SWT.
Sikap ini seringkali dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagai panutan dalam agama Islam. Di sisi lain, sikap ini juga bisa mendatangkan manfaat. Oleh karena itu, semua umat Muslim diarahkan untuk menerapkan sikap tawakal.
Perbedaan Tawakal dan Ikhtiar
Dari penjelasan sebelumnya dapat diketahui bahwa, arti tawakal adalah sikap berserah diri dan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT.
Namun, hal ini bukan berarti umat Muslim bisa seenaknya tanpa melakukan usaha. Sahabat juga perlu melakukan usaha semaksimal mungkin.
Manusia harus berusaha maksimal terlebih dahulu, lalu menyerahkan hasilnya hanya kepada Allah SWT. Nah, usaha inilah yang disebut dengan ikhtiar.
Makna ikhtiar tidak lain adalah suatu usaha, upaya maupun tindakan yang dilakukan dengan cara sungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pada konteks keagamaan Islam, ikhtiar seringkali dimaknai sebagai suatu usaha manusia guna mencapai kebaikan maupun memperbaiki suatu keadaan sembari menyerahkan hasil akhirnya hanya ada di Allah SWT.
Dari sini, dapat dikatakan bahwa, perbedaan tawakal dan ikhtiar bisa dilihat di tindakannya. Tawakal adalah tindakan menyerahkan hasil terhadap Allah SWT.
Sementara itu, makna ikhtiar adalah usaha yang dilakukan umat Muslim untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Contoh Tawakal dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ada banyak contoh penerapan sikap tawakal yang dapat dilakukan oleh umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari.
Biasanya penerapan sikap baik ini melibatkan kondisi di mana seseorang melakukan suatu usaha maupun ikhtiar, akan tetapi pada akhirnya meletakkan kepercayaan hasil akhir kepada Allah SWT.
Misalnya, ketika menghadapi ujian atau tes tertentu. Siswa yang belajar dengan tekun untuk menghadapi ujian maupun tes yang akan datang tentunya harus belajar sebaik mungkin. Kemudian, seluruh hasil ujian nantinya hanya diserahkan kepada Allah SWT.
Pastinya hasil terbaik akan diberikan oleh-Nya. Selain itu, masih ada contoh lainnya yang merupakan aplikasi dari sikap tawakal.
Sebagai contoh, seorang pebisnis maupun karyawan yang melakukan segala sesuatu guna mencapai kesuksesan dalam pekerjaannya.
Namun, ia menyadari bahwa hasil akhirnya nanti tidak selalu sepenuhnya sesuai kendali manusia. Hal ini membuat karyawan tersebut meletakkan kepercayaan penuh hanya kepada Allah SWT.
Keutamaan Tawakal
Sikap tawakal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini memiliki sejumlah keutamaan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al Quran surat At Thalaq yang berbunyi:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Artinya: “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.” (QS. Ath-Thalaaq [65]: 2-3).
Selengkapnya, penjelasan keutamaan tawakal adalah sebagai berikut:
1. Hati Lebih Tenang
Salah satu manfaat dari sikap tawakal adalah membuat hati menjadi lebih tenang. Hati yang tenang tentunya akan memberikan dampak positif bagi pribadi yang melakukannya.
Sebagai contoh, sikap tawakal bisa mengurangi rasa cemas akan hasil dari sebuah usaha, sehingga kondisi kesehatan mental lebih bagus, konsentrasi akan lebih baik, dan hubungan antar sesama juga akan membaik.
2. Mendapat Pertolongan dari Allah SWT
Selain bisa membuat hati menjadi lebih tenang, keutamaan tawakal adalah mampu mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Sesungguhnya, Allah SWT senantiasa menolong hamba-Nya yang selalu berbuat kebaikan.
3. Mendapatkan Keselamatan Hidup
Keutamaan lainnya dari penerapan sikap tawakal adalah mendapatkan keselamatan hidup. Keselamatan hidup seperti ini maksudnya adalah terhindar dari bahaya yang mengancam dan senantiasa berbahagia.
4. Hidup Dicukupkan
Masih ada keutamaan lainnya dari penerapan sikap tawakal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini. Saat seseorang menerapkan sikap baik ini, maka Allah SWT senantiasa akan mencukupkan hidupnya dengan beragam kebaikan pula.
5. Lebih Sabar
Diketahui, sikap tawakal bisa membuat pribadi jadi lebih sabar dan tenang dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sikap tawakal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dapat memberikan ketenangan hidup.
6. Mendapatkan Keberanian dalam Menghadapi Musuh
Selanjutnya, keutamaan tawakal adalah mendapatkan keberanian dalam menghadapi musuh bagi siapa saja yang melakukannya.
Islam adalah agama yang berani dalam kebaikan dan sudah sepatutnya setiap umat-Nya memahami dan meneladani sifat ini.
Demikianlah penjelasan mengenai tawakal. Dapat diketahui bahwa, tawakal adalah sikap berserah diri atas hasil dari usaha yang sudah dilakukan.
Sikap ini berbeda dengan ikhtiar. Adapun makna ikhtiar adalah usaha yang dilakukan untuk mencapai sesuatu.
Idealnya, kedua sikap tersebut harus dilakukan secara bersamaan. Dalam artian, umat Muslim harus melakukan ikhtiar kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.
Yuk, mulai menerapkan sikap tawakal dan ikhtiar! Sebagai salah satu ikhtiar untuk mendalami Islam, Sahabat bisa mendapatkan informasi seputar agama Islam dengan mengunjungi blog Yatim Mandiri.