Bacaan sholat dhuha, tata cara dan surat yang dianjurkan untuk dibaca saat menunaikan sholat dhuha. Penasaran? Yuk baca sampai selesai artikel berikut.
Umat muslim tentu sering mendengar tentang keutamaan dan keistimewaan beribadah di waktu dhuha. Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang biasa dilakukan antara 2 – 12 rakaat.
Sholat ini dilaksanakan di waktu tertentu dan ada tata cara yang harus dilakukan agar sholat terlaksana dengan baik dan benar.
Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai sholat dhuha, lengkap dengan tata cara, bacaan niatnya, waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan sholat dan juga manfaat yang didapatkan setelah rutin menunaikan sholat sunnah ini.
Sholat Dhuha
Rasulullah SAW menganjurkan beberapa sholat sunnah pada umat muslim, salah satunya adalah sholat di waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu setelah terbitnya matahari, di mana posisi matahari masih berada di sebelah timur.
Dalam pelaksanaan sholat sunnah dhuha, umat muslim tentu perlu mengetahui bagaimana tata cara, dan juga bacaan niat dari sholat sunnah ini agar bisa menjalankannya dengan sempurna. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap mengenai kedua hal tersebut.
Sholat sunnah dhuha juga merupakan sholat yang memiliki sangat banyak manfaat bagi umat muslim yang menegakkannya. Tak hanya mendapatkan manfaat dan keberkahan di dunia, melainkan juga di akhirat.
Siapapun yang mengetahui manfaat sholat sunnah dhuha maka akan merasa merugi jika tidak menjalankan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini juga akan dibahas mengenai berbagai manfaat sholat dhuha bagi umat muslim.
Tata Cara Sholat Dhuha
Sebenarnya, tata cara sholat sunnah dhuha tidak berbeda dengan pelaksanaan sholat sunnah yang lainnya. Sholat sunnah dhuha bisa dilakukan sebanyak 2 rakaat, 4 rakaat, 8 rakaat dan 12 rakaat.
Salah satu keutamaan sholat sunnah ini adalah barangsiapa yang mengerjakan sholat sunnah ini hingga 12 rakaat maka Allah SWT akan membangunkan istana baginya di surga kelak.
Akan tetapi, berapapun jumlah rakaatnya utamakan untuk bisa khusyuk dan penuh pengharapan terhadap ridho Allah SWT.
Berikut ini adalah tata cara sholat sunnah dhuha yang perlu diketahui dan dipahami oleh umat muslim semua:
- Niat
- Takbiratul Ihram
- Membaca do’a iftitah
- Membaca Al-Fatihah
- Membaca salah satu surat dalam Al-Qur’an
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Berdiri kembali dan mengulangi gerakan sholat seperti rakaat pertama
- Tasyahud akhir diikuti dengan salam
Surah yang dibaca pada rakaat pertama dan kedua boleh surat apa saja. Akan tetapi, disarankan untuk membaca Ad-Dhuha di rakaat pertama, berikutnya di rakaat kedua disarankan untuk membaca surat Asy-Syams.
Surat Ad-Dhuha sendiri memiliki makna yang sangat dalam. Surat ini diturunkan di Mekkah sebagai penegasan bahwa Allah SWT tidak pernah meninggalkan Nabi Muhammad SAW seorang diri.
Surat ini turun ketika Rasulullah SAW tidak menerima wahyu dari Allah SWT selama beberapa waktu.
Adapun keutamaan dari membaca surat Ad-Dhuha di waktu dhuha adalah agar manusia senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, dan juga mengajarkan manusia untuk berempati pada sesama makhluk Allah SWT.
Bacaan Niat Sholat Dhuha
Niat sholat adalah rukun sholat pertama yang harus ditunaikan agar sholat menjadi sah. Niat sholat dapat dilafalkan dalam hati maupun secara lantang. Niat sholat dhuha diucapkan sebelum takbiratul ihram. Sebagai sholat sunnah, tentu niat sholat ini sedikit berbeda dengan niat sholat wajib.
Berikut ini merupakan niat sholat sunnah dhuha yang harus dilafalkan sebelum menunaikan ibadah sholat dhuha:
- Sholat dhuha 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadh dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala,”
- Sholat dhuha 4 rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatadh dhuhaa arba’aa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat shalat sunnah dhuha empat rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah ta’ala.”
Sementara itu, setelah menunaikan sholat dhuha seperti yang tertera pada tata cara pelaksanaan sholat dhuha, bacalah do’a berikut untuk menyempurnakan sholat sunnah yang telah ditegakkan di pagi hari ini:
Waktu Sholat Dhuha
Untuk menunaikan ibadah sholat dhuha, tentu saja umat muslim harus melaksanakan sholat tersebut di waktu terbaiknya.
Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, waktu dhuha adalah ketika matahari sudah terbit setinggi tombak. Waktu dhuha kira-kira dimulai sejak jam 7 pagi.
Sholat ini juga bisa dilaksanakan manakala matahari telah bersinar penuh menghiasi kurang lebih seperempat langit.
Dalam posisi ini, matahari masih berada di sebelah timur. Dengan demikian, waktu terbaik untuk melaksanakan sholat sunnah dhuha adalah mulai pukul 8 hingga 9 pagi.
Syaikh Ibnu Utsaimin’ menyebutkan dalam sebuah kitab Syarh Al Arbain An Nabawiyah, bahwa batas akhir dari pelaksanakan sholat sunnah dhuha adalah sekitar 5 hingga 10 menit sebelum adzan dzuhur berkumandang.
Adapun batas waktu tersebut disebut dengan waktu zawal yakni ketika matahari mulai tergelincir ke arah barat, bisa dikatakan juga sebelum tengah hari yakni sekitar jam 11.30 WIB.
Hal tersebut senada dengan yang tertulis dalam sebuah buku berjudul Sholat Dhuha Dulu, Yuk! yang ditulis oleh Imron Mustofa.
Dalam bukunya, Imron Mustofa menyebutkan kalau ada riwayat yang menceritakan perihal akhir dari pelaksanaan sholat sunnah dhuha ini. Sebuah kisah menyebutkan Zaid bin Arqam, di mana beliau melihat orang-orang menunaikan sholat sunnah dhuha sebelum terlalu siang.
Baca Juga : Kapan Waktu Sholat Dhuha Terbaik? Cek Waktunya Sesuai Sunnah
Manfaat
Ada banyak sekali manfaat yang didapatkan ketika umat muslim menunaikan ibadah sholat sunnah ini.
Tak ayal, Nabi Muhammad SAW menganjurkan sholat ini bagi seluruh umatnya.
Setidaknya ada 10 manfaat dari sholat dhuha yang bisa diperoleh seseorang ketika rajin menunaikannya:
1. Dicukupkan Rezeki oleh Allah SWT
Manfaat yang pertama adalah diberikan kelimpahan rezeki oleh Allah SWT.
Hal ini dibuktikan dengan sebuah riwayat yang menceritakan Nu’aim bin Hammar Al-Ghathafani yang mendengar Rasulullah SAW bersabda,
Hal ini tertuang dalam hadits yang shahih yakni Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Ad Darimi,
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.”
Kita sebagai umat muslim tentu ingin diberikan kecukupan rezeki yang halal oleh Allah SWT.
Dengan menunaikan empat rakaat sholat sunnah dhuha ini, insha Allah akan dimudahkan jalannya dalam memperoleh rezeki tersebut.
Maka dari itu, di tengah-tengah kesibukan baik itu di kantor, rumah maupun tempat kerja lainnya, usahakan untuk selalu ingat menunaikan ibadah sholat sunnah dhuha. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan rezekiNya.
2. Pengganti Sedekah
Bagian sebagian muslim dengan rezeki harta yang berkecukupan, mungkin tidak begitu sulit untuk membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT dengan cara bersedekah.
Sedekah sendiri memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya adalah untuk kelapangan rezeki.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang memiliki keterbatasan harta untuk disedekahkan?
Meskipun tidak ada alasan untuk tidak bersedekah dalam keadaan sempit, Allah SWT memberikan keringanan dengan menunaikan ibadah sholat sunnah dhuha sebagai penggantinya.
Hal ini juga diriwayatkan dalam sebuah hadits yang shahih yang berbunyi,
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim).
3. Diampuni Dosa-dosanya
Semua umat muslim pasti ingin meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah dan diampuni segala dosa-dosanya.
Ingatlah bahwa perjalanan di dunia ini merupakan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak yang akan abadi.
Salah satu amalan yang dapat menghapus dosa-dosa seseorang bahkan jika dosanya tersebut sebanyak buih yang ada di lautan adalah dengan tekun menjalankan ibadah sholat sunnah dhuha. Hal ini, tercatat juga dalam sebuah hadist sebagai berikut:
“Siapapun yang melaksanakan sholat Dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR. Tirmidzi)
Alangkah ruginya manusia jika menyia-nyiakan kesempatan untuk diampuni seluruh dosa-dosanya oleh Allah SWT hanya dengan meluangkan sedikit waktu dari 24 jam yang dimiliki untuk menunaikan sholat dhuha di pagi hari.
4. Allah SWT Siapkan Istana di Surga
Sholat dhuha bisa dilakukan antara 2 hingga 12 rakaat. Baik itu dua rakaat atau dua belas rakaat, semua akan mendapatkan manfaat yang luar biasa jika seseorang melakukannya dengan sungguh-sungguh dan penuh ketaatan.
Bahkan, bagi hambaNya yang menunaikan sholat sunnah dhuha sebanyak 12 rakaat, Allah SWT janjikan untuknya sebuah istana di surga. Rasulullah SAW pernah menyampaikannya sendiri dalam sebuah hadist yang berbunyi,
“Barang siapa sholat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
5. Mendapatkan Pahala yang Setara Haji dan Umroh
Ibadah haji merupakan salah satu dari 5 rukun Islam yang wajib dilaksanakan jika mampu. Umroh sendiri merupakan ibadah haji kecil yang juga bisa dilaksanakan oleh umat muslim yang memiliki kecukupan rezeki dan kesehatan untuk melaksanakannya.
Adapun bagi yang belum berkesempatan untuk datang ke tanah suci dan mengunjungi rumah Allah SWT di sana, ada baiknya menunaikan sholat sunnah dhuha.
Dengan merutinkan sholat sunnah ini, maka seorang muslim akan mendapatkan pahala yang setara dengan pahalanya ibadah haji dan umroh.
Hal ini disampaikan dalam sebuah hadist riwayat Tirmidzi yang berisi sebagai berikut:
“‘Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.’ Beliau pun bersabda, ‘Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.'”
6. Waktu Baik untuk Berdo’a
Allah SWT Maha Mendengar, tak ada suatu apapun yang bisa luput dari pendengaranNya termasuk do’a-do’a umat muslim.
Setiap hari umat muslim memanjatkan do’a dan memohon kepada Allah SWT untuk masing-masing urusannya.
Namun, ada loh waktu-waktu yang terbaik untuk berdo’a agar diijabah.
Salah satu waktu terbaik untuk berdo’a yang bisa dilakukan umat muslim adalah setelah menunaikan sholat sunnah dhuha.
Hal ini juga dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan dalam hadits berikut,
“Sesungguhnya saya sholat penuh dengan harapan dan kecemasan. Saya memohonkan kepada Allah tiga hal, lalu dikabulkannya dua dan ditolak yang satunya. Saya mohon supaya umatku jangan diuji dengan musim paceklik dan ini dikabulkan, saya memohon pula agar umatku tidak dapat dikalahkan oleh musunya dan ini pun dikabulkan, lalu saya mohon agar umatku jangan sampai terpecah belah menjadi beberapa golongan dan ini ditolak-Nya.”
(HR Ahmad, An Nasa’i, Al Hakim, dan Ibnu Khuzaimah. Oleh keduanya, hadits ini dishahihkan.)
Dengan berdo’a di salah satu waktu terbaiknya, maka tidak ada yang menghalangi do’a tersebut untuk bisa langsung menembus langit.
Harapannya tentu saja, do’a-do’a baik yang dipanjatkan akan segera diijabah oleh Allah SWT.
Akan tetapi, apabila do’a-do’a yang dipanjatkan selepas sholat sunnah dhuha belum juga terkabul, jangan berputus asa terhadap rahmat Allah SWT.
Sejatinya Allah lah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi umatNya, sementara manusia tidak tahu apa yang direncanakan oleh Allah SWT.
7. Dijauhkan Allah SWT dari Sifat Lalai
Semua makhluk Allah SWT pada dasarnya diciptakan untuk menyembah Allah SWT semata. Manusia pun tak boleh lalai dengan kehidupan dunianya untuk menyembah Sang Maha Pencipta.
Terkadang, manusia lebih memprioritaskan hal-hal bersifat duniawi sehingga secara tak sadar telah lalai kepada Allah SWT.
Tentu rugilah orang-orang yang melalaikan perintah Allah SWT tersebut. Untuk mencegahnya, umat muslim bisa menjaga sholat sunnah dhuhanya secara rutin dan konsisten.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW,
“Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya,” (HR. At-Thabrani).
Adapun hal-hal yang dapat membuat seseorang lalai terhadap Allah SWT adalah karena dosa-dosanya, terlalu cinta pada dunia dan berteman dengan ahli maksiat.
Ketiga hal tersebut, dapat menutup hati seseorang sehingga tidak segan untuk menjauhkan diri dari Allah SWT.
Sedangkan apabila seseorang melakukan tiga perbuatan tersebut dan menjadikannya lalai terhadap Allah SWT, maka di akhirat kelak ia akan menyesal dan meminta kembali untuk dikembalikan lagi ke dunia sehingga ia bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya.
Tentu saja hal tersebut sudah terlambat dan tidak mungkin terjadi. Naudzubillah min dzalik.
8. Dimasukkan ke Dalam Golongan Orang Bertaubat
Sebagai umat muslim, tentunya ingin di masukkan ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat sebelum menemui ajal dan hidup kekal di akhirat.
Jangan sampai, kita sebagai muslim masuk ke dalam golongan orang-orang yang dijadikan pelajaran bagi orang lain oleh Allah SWT.
Selama manusia masih diberikan kehidupan di dunia, maka masih terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bagian dari golongan orang-orang yang bertaubat.
Selain terus mengerjakan amal shaleh, hal yang membuat seorang muslim di masukkan ke dalam golongan orang bertaubat adalah sholat sunnah dhuha.
Hal ini telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadist Al Hakim dan Imam Muslim yang berbunyi,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ: لَا يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّابٌ. قَالَ: وَهِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ. (رواه الحاكم وقال: هذا حديث صحيح على شرط مسلم)
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: ‘Rasulullah bersabda: ‘Tidak ada yang menjaga shalat Dhuha kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat.’ Rasulullah bersabda: ‘Shalat Dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,”
(HR al-Hakim dan Imam Muslim).
Dalam hadist tersebut, dapat terlihat bagaimana istimewanya sholat sunnah dhuha ini sampai bisa memasukkan seseorang ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat. Tentu semua umat muslim menginginkan posisi ini.
9. Dilimpahkan Kesehatan
Sakit adalah sebuah cobaan yang datangnya dari Allah SWT. Orang-orang akan berdo’a untuk memperoleh kesembuhan agar bisa kembali sehat ketika dalam keadaan sakit. Sementara itu, sehat merupakan nikmat yang datangnya juga dari Allah SWT.
Selain nikmat yang tiada tara, sehat bisa juga menjadi sebuah cobaan yang membuat manusia lalai lalu menjauh dari Allah SWT.
Oleh karenanya, ketika manusia diberikan kesehatan maka pergunakanlah waktu sehat tersebut untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dan mendapatkan ridho Allah SWT.
Sementara itu, salah satu jalan agar terus diberikan kesehatan yang cukup bahkan berlimpah oleh Allah SWT adalah dengan melaksanakan sholat dhuha.
Allah SWT memberikan cahaya matahari yang berlimpah di pagi hari yang mana banyak memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh.
Setelah menunaikan sholat dhuha di pagi hari sekitar jam 8 atau 9, berjemurlah di bawah cahaya matahari untuk mendapatkan sinar infra merah dan vitamin D yang bermanfaat bagi tubuh. Ini sudah dibuktikan oleh banyak penelitian yang dilakukan di berbagai negara.
10. Mengamalkan Ajaran Rasulullah SAW
Mu’adzah suatu ketika bertanya pada Aisyah, istri Rasulullah SAW tentang berapa rakaat sholat sunnah dhuha yang beliau laksanakan. Aisyah menjawab bahwa Rasulullah melaksanakan empat rakaat sholat sunnah dhuha atau bisa lebih.
Dengan demikian, apabila umat muslim ikut menunaikan sholat sunnah dhuha yang merupakan anjuran dari Rasulullah, maka mereka ikut mengamalkan ajaran Rasulullah SAW.
Tentu ini adalah suatu hal yang sangat baik dan dirahmati oleh Allah SWT.
Selain mengamalkan ajaran Rasulullah SAW terkait sholat sunnah dhuha, ajaran lain yang sangat perlu dilakukan oleh umat muslim adalah memperbanyak sedekah untuk sesama yang lebih membutuhkan.
Untuk itu, penyaluran zakat, sedekah, infaq dan waqaf bisa dilakukan melalui Yayasan Yatim Mandiri.
Yayasan ini merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan terkhusus untuk anak-anak yatim dan piatu. Yayasan ini sudah berdiri sejak tahun 1994 dan sudah terdaftar di Depkumham dengan harapan dapat membantu lebih banyak lagi anak yatim.
Melaksanakan sholat dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang paling dianjurkan oleh Rasulullah SAW setelah sholat tahajud.
Dengan istiqomah mendirikan sholat sunnah dhuha setiap hari, insha Allah akan ada banyak manfaat yang diterima baik untuk keselamatan di dunia maupun akhirat.
Thanks. It’s helpful very much
Hidup adalah pilihan, Rezki, jodoh, maut sudah di tentukan Allah. Rezki tidak akan pernah tertukar karena sudah tertakar. Tidak usah takut, percaya hanya kepada Allah di sertai Tawakkal..