Tata cara mandi junub dimulai dengan membaca niat, membasuh tangan, membasuh area kemaluan, dan seterusnya. Cek cara lengkapnya di sini!
Mandi junub adalah cara untuk menyucikan diri dari hadas besar yang sifatnya wajib bagi setiap umat Muslim setelah berhubungan suami istri, keluar air mani, darah nifas berhenti, dan masa haid berakhir.
Oleh karena itu, seluruh umat Muslim wajib tahu bagaimana tata cara mandi junub yang benar sesuai ajaran Islam.
Sebagian besar umat Muslim mungkin sudah mengetahui bagaimana tata cara mandi junub, baik untuk wanita dan pria.
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada juga beberapa umat Muslim yang belum tahu tentang hal ini. Nah, apakah Sahabat salah satunya?
Jika iya, Sahabat mengunjungi artikel yang tepat. Sebab, artikel ini akan menjelaskan tata caranya mulai awal hingga akhir.
Agar Sahabat tidak bingung lagi dengan tata cara mandi junub yang tepat, simak penjelasannya berikut ini, ya!
Niat Mandi Junub
Mandi junub atau yang biasa dikenal dengan istilah mandi wajib ini merupakan salah satu aturan dalam Islam yang dilakukan dengan meratakan air ke seluruh bagian badan.
Apabila seorang Muslim belum melaksanakan kewajiban ini setelah hadas besar, maka mereka belum bisa beribadah.
Tidak hanya perlu dilakukan oleh para wanita setelah masa haidnya berakhir saja, tapi mandi junub juga perlu dilakukan oleh pria setelah keluar air mani dan berhubungan badan dengan istrinya.
Perlu diketahui, niat mandi junub untuk wanita dan pria tidaklah sama. Berikut penjelasan niat mandi junub.
1. Niat Mandi Junub Pria
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, niat mandi junub bagi para pria berbeda dengan niat mandi junub untuk wanita setelah haid dan setelah masa nifas berakhir. Berikut adalah niat mandi wajib untuk laki-laki:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Arti dari bacaan niat tersebut adalah “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar karena Allah SWT”.
Bagi umat Muslim yang belum terlalu hafal dengan bacaan bahasa Arabnya, mereka bisa membaca artinya terlebih dahulu, kemudian hafalkan bacaan Arabnya untuk mandi wajib selanjutnya.
2. Niat Mandi Junub untuk Perempuan Setelah Nifas
Para wanita Muslim tidak hanya perlu melakukan mandi wajib setelah masa haidnya berakhir, tapi mereka juga diwajibkan untuk mandi wajib ini setelah darah nifas berhenti keluar.
Lalu, bagaimana niat mandi junub wanita setelah nifas?
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Arti dari bacaan niat tersebut adalah “Aku berniat mandi wajib untuk menyucikan diri dari hadas besar nifas karena Allah SWT”.
Secara umum, darah nifas akan berhenti keluar setelah 40 hari dari waktu melahirkan.
3. Niat Mandi Junub Setelah Haid
Haid adalah kondisi yang dialami oleh para wanita setiap bulan. Selama masa haid tersebut, wanita dilarang untuk melaksanakan sholat, puasa, dan membaca Al-Quran.
Setelah masa haid berakhir, para wanita Muslim diwajibkan untuk melakukan mandi junub dengan niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الأَكْبَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Arti dari bacaan niat tersebut adalah “Aku berniat mandi junub untuk menyucikan diri dari hadas besar haid karena Allah SWT”.
Bacaan ini perlu diucapkan agar mandi junub yang dilaksanakan tersebut bisa dianggap sah dan wanita yang melakukannya bisa kembali beribadah untuk menambah pahalanya.
Tata Cara Mandi Junub
Mandi wajib atau mandi junub memang harus dilakukan dengan bacaan niat dan tata cara yang benar.
Hal ini ditujukan agar hadas besar yang masih menempel pada tubuh kita bisa terlepas dan membuat kita menjadi suci kembali.
Maka dari itu, ketahui bagaimana tata cara mandi junub yang benar seperti di bawah ini:
1. Membaca Niat
Sebelumnya kami sudah menyebutkan niat mandi wajib perempuan setelah nifas, setelah haid, dan untuk kaum laki-laki setelah keluar air mani atau berhubungan suami istri.
Nah, membaca niat ini merupakan tata cara pertama saat melakukan mandi junub. Niat mandi junub harus diucapkan bersamaan dengan guyuran air pertama yang jatuh ke seluruh tubuh.
2. Basuh Tangan
Setelah membaca niat, umat muslim yang hendak melaksanakan mandi junub harus membasuh tangannya sebanyak tiga kali.
Tujuan dari membasuh tangan ini adalah untuk membersihkan tangan dari berbagai najis yang menempel pada bagian tubuh tersebut.
3. Basuh Area Kemaluan
Setelah membasuh tangan, tata cara mandi junub selanjutnya, yaitu membasuh area kemaluan sampai bersih.
Hal ini dikarenakan, area kemaluan dianggap sebagai bagian tubuh yang kotor dan harus dibersihkan dengan baik.
4. Cuci Tangan dan Berwudhu
Jika sebelumnya tahapan membasuh tangan perlu dilakukan sebanyak tiga kali, sedangkan pada tahapan ini hanya perlu dilakukan sekali saja, tapi dengan menggunakan sabun agar semakin bersih. Setelah itu, ambil air wudhu untuk berwudhu seperti ketika hendak salat.
5. Guyur Kepala Menggunakan Air
Tahapan selanjutnya setelah mencuci tangan dan berwudhu adalah mengguyur bagian kepala terlebih dahulu.
Tahapan ini perlu dilakukan sebanyak tiga kali dari bagian kepala hingga seluruh bagian pangkal rambut terkena guyuran air tersebut.
6. Guyur Tubuh Mulai dari Sisi Kanan
Kemudian, basahi seluruh bagian tubuh dengan mengguyur air dari sisi kanan terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke sisi bagian kiri.
Pastikan semua bagian tubuh terkena air, agar hadas besar yang menempel di tubuh bisa hilang dan diri kita bisa kembali suci.
7. Lanjutkan Mandi dan Keramas seperti Biasa
Mandi junub akan diakhiri dengan tahapan mandi serta keramas seperti biasanya. Tidak ada tahapan khusus yang harus diperhatikan ketika sudah sampai di tahapan ini.
Yang terpenting, seluruh bagian tubuh telah dibersihkan, agar tubuh bisa kembali suci dan dapat melaksanakan ibadah lagi.
Itulah niat dan tata cara mandi junub untuk menyucikan diri dari hadas besar. Pahami dengan baik tata cara ini agar mandi junub bisa dilakukan dengan tepat dan maksimal.
Dengan begitu, Sahabat bisa kembali melakukan ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT, seperti salat, puasa, dan mengaji.
Perlu diingat, saat umat Muslim memiliki hadas besar terdapat amalan-amalan dan ibadah yang tidak boleh dilakukan, yaitu puasa, salat, dan membaca Al Quran.
Nah, agar amalan tidak terputus dan tetap mendapat pahala saat hadas besar, Sahabat bisa melakukan infak, donasi, ataupun sedekah online melalui platform milik Yatim Mandiri.
Di platform ini, Sahabat bisa berdonasi, infak, dan sedekah untuk saudara-saudara kita yang tengah membutuhkan.
Yuk, mulai rutin sedekah di Yatim Mandiri sekarang!