Sifat Bani Israil di Alquran dikisahkan dalam banyak ayat. Beberapa sifat mereka adalah keras kepala, suka menentang, tamak, dan sombong.
Ketika seorang Muslim membaca Alquran. Ia akan menemukan banyak sekali kisah tentang Bani Israil.
Dari kisah-kisah tersebut, digambarkan bahwa, sifat-sifat bangsa ini yang kurang menyenangkan. Seperti apa sebenarnya sifat Bani Israil dalam Alquran?
Penggambaran sifat Bani Israil dalam Alquran biasanya tidak dijabarkan secara tersurat, tapi tersirat melalui kisah-kisah mereka.
Lantas, seperti apa sifat Bani Israil? Yuk baca artikel ini sampai habis!
Siapa itu Bani Israil?
Siapa itu Bani Israil? Mengapa mereka banyak dibahas dalam Alquran? Bani Israil adalah keturunan dari Nabi Ya’qub AS. Nabi Ya’qub AS sendiri adalah anak cucu Nabi Ibrahim dari keturunan Nabi Ishaq AS.
Nabi Ya’qub AS juga dikenal dengan nama Israil. Beliau memiliki 12 putra dan salah satunya adalah Nabi Yusuf AS.
Dari merekalah Bani Israil lahir. Riwayat bangsa ini dimulai dari Mesir sebelum zaman pemerintahan Raja Firaun.
Dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain pada masanya, Bani Israil tergolong Istimewa. Hal ini terbukti dari banyaknya pertolongan yang Allah SWT berikan kepada mereka.
Contohnya, Allah SWT menyelamatkan mereka dari kekejaman Firaun dan melimpahi mereka dengan banyak rezeki.
Selain itu, ada sekitar 12 nabi yang diutus di antaran Bani Israil. Mereka adalah Ya’qub AS, Sulaiman AS, Yusuf AS, Daud AS, Musa AS, Harun AS, Ilyas AS, Yahya AS, Ilyasa AS, Yunus AS, Zakaria AS, dan Isa AS.
Sifat Bani Israil dalam Alquran
Dibalik keistimewaan Bani Israil, mereka memiliki banyak sifat buruk. Semua sifat buruk ini dijabarkan dalam Alquran sebagai pembelajaran umat Islam agar menjauhi sifat-sifat tersebut.
Berikut ini sifat Bani Israil yang tertuang dalam Alquran:
1. Keras dan Penentang
Bani Israil terkenal dengan sifat keras kepala dan penentang. Karakter tersebut terlihat pada pertentangan yang mereka berikan kepada nabi-nabi utusan Allah SWT.
Sebagai contoh, Bani Israil menolak patuh terhadap Nabi Musa AS dan tidak mau mendengar nasihat Nabi Harun AS.
Sifat penentang ini digambarkan dalam QS Al Baqarah ayat 54. Ayat ini menceritakan bagaimana Bani Israil menyekutukan Allah SWT dengan cara menyembah patung anak sapi, kemudian Nabi Musa menyuruh mereka untuk bertaubat.
Ayat lain menceritakan bagaimana Bani Israil menentang perintah Nabi Musa AS untuk memasuki Baitul Maqdis dan berperang menghadapi bangsa yang tinggal di dalamnya.
Akibat dari penolakan ini, Allah menurunkan azab yang menyebabkan Bani Israil tersesat di Gurun Sinai selama 40 tahun.
2. Tamak dan Kikir
Selain keras kepala, sifat Bani Israil dalam Alquran lainnya adalah tamak dan kikir. Mereka tidak pernah mau mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Allah SWT turunkan kepada mereka.
Alhasil, Bani Israil selalu merasa kurang terlepas dari apapun yang sudah mereka dapat. Sifat tamak ini tergambar pada QS Al Baqarah ayat 61.
Dalam ayat tersebut dikisahkan bahwa mereka tidak puas dengan manna wa salwa (makanan yang enak dan bergizi).
Kemudian, mereka meminta nabi Musa AS untuk memohon kepada Allah SWT untuk menurunkan sayuran, bawang, dll.
3. Tidak Taat kepada Allah SWT
Dalam Alquran disebutkan bahwa Allah memerintah Bani Israil untuk hanya menyembah Allah, berbuat baik kepada sesama, menunaikan zakat dan shalat, serta bertutur kata yang baik. Namun, hampir seluruh bangsa ini tidak mematuhi perintah tersebut.
Dengan demikian, Bani Israil tidak taat kepada Allah. Ketidaktaatan ini juga digambarkan saat mereka menawar syariat yang disampaikan oleh Nabi Musa AS agar ibadah mereka lebih ringan. Mereka juga mengubah-ubah perintah Allah SWT.
Akibat ketidaktaatan dan sikap suka menentang mereka, Allah SWT menurunkan azab kepada Bani Israil.
Dalam suatu ayat diceritakan bahwa Allah mengubah orang-orang Bani Israil yang menentang perintah-Nya menjadi kera.
4. Zalim dan Pendengki
Sifat zalim dan pendengki pada Bani Israil terlihat dalam kisah Nabi Yusuf AS. Kesepuluh kakak Nabi Yusuf iri dengan kasih sayang yang dicurahkan Nabi Ya’qub (ayah mereka) kepada Nabi Yusuf dan adiknya Benyamin. Mereka juga iri terhadap mukjizat mimpi yang diperoleh Yusuf.
Karena rasa iri tersebut, mereka menzalimi Nabi Yusuf dengan cara membuangnya ke sumur.Selanjutnya, mereka berbohong kepada ayah mereka dengan berkata bahwa adik mereka, Yusuf, dimangsa hewan buas.
Baca juga : 9 Fakta Masjidil Aqsa yang Jarang Diketahui, Muslim Wajib Tahu!
5. Memiliki Rasa Bangga Berlebihan
Bani Israil memiliki rasa bangga berlebihan. Mereka merasa sebagai keturunan para nabi dan sangat bangga akan hal itu.
Selain itu, Bani Israil juga meremehkan bangsa lain. Mereka menganggap bangsa lain bukan siapa-siapa karena bukan keturunan para nabi.
Mereka lupa bahwa setiap insan adalah sama di hadapan Allah. Akibat kesombongan mereka, Bani Israil akhirnya tersesat dari ajaran agama yang diajarkan oleh Nabi Musa dan nabi-nabi lainnya.
Ayat yang menceritakan kesombongan Bani Israil adalah QS Al Maidah ayat 18. Ayat tersebut menceritakan bagaimana orang Nasrani dan Yahudi pernah mengaku diri mereka sebagai ‘anak-anak Allah’ dan bahwa Allah mencintai mereka.
6. Suka Bertanya Hal yang Tidak Penting
Salah satu sifat Bani Israil dalam Alquran adalah suka bertanya hal-hal yang tidak penting. Sifat ini terdengar sepele dan tidak terlalu merusak. Namun faktanya, sifat tersebut telah menciptakan kesulitan bagi diri mereka sendiri.
Dalam QS Al Baqarah Ayat 67 hingga 73, sifat ini digambarkan melalui kisah saat Bani Israil diperintah oleh Nabi Musa AS untuk menyembelih sapi betina.
Bukannya, langsung mematuhi perintah Nabi, mereka malah bertanya banyak hal mengenai detail sapi yang harus disembelih.
Mereka bolak-balik bertanya kepada Nabi Musa tentang detail sapi tersebut karena meremehkan keseriusan perintah Nabi Musa dan mereka juga malas melaksanakan perintahnya.
Itulah kenapa, mereka mengulur waktu penyembelihan, bahkan hampir tidak melakukan perintah tersebut.
Itulah sederet sifat Bani Israil dalam Alquran. Apakah sudah memahami bagaimana sifat kaum satu ini?
Setelah memahami sifat-sifat Bani Israil di atas, semoga kita bisa bermuhasabah diri dan menjauhi sifat-sifat buruk.
Untuk memperdalam pengetahuan soal keislaman, Sahabat bisa mengunjungi blog Yatim Mandiri.
