Sholawat adalah salah satu bentuk pujian umat muslim kepada Nabi Muhammad. Selain bernilai ibadah, shalawat juga menjadi cara penghormatan dan doa umat islam kepada Rasulullah.
Dalam islam, Sahabat melantunkan sholawat nabi bukan hanya saat maulid saja, tapi juga dianjurkan setiap hari, karena didalamnya terkandung nilai dan pahala.
Bahkan dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).
Kumpulan Bacaan Sholawat Nabi
Ada banyak model bacaan sholawat yang bisa dibaca setiap hari atau selepas mengerjakan sholat wajib.
1. Sholawat Nabi (Pendek)
صلى الله عليه و سلم
Latin :
Shallallahu ‘alaihi wa sallim
Artinya:
“Semoga sholawat dan salam dari Allah atasnya (Rasulullah)”
2. Sholawat Nabi ( yang lebih panjang)
اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ
Latin:
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad.
Artinya:
“Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad.”
3. Sholawat Ta’dzhimul Qiyam
اللهم صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَّعَلى الِه وَسَلِّم
Latin :
Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallim
Artinya: “Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan keluarganya.”
4. Sholawat Adrikni
لصَلاَةُ وَالسلامُ علَيْكَ يَاسَيِّدِيْ يَارَسْوْلَ اللهِ قَدْ ضَاقَتْ حِيلَتِى أَدْرِكْنِى
Latin :
Ash-shalatu wassalamu’alaika ya Sayyidi ya Rasulullah qod dhoqot hilatî adrikni
Artinya:
“Rahmat dan keselamatan semoga tetap atas engkau wahai penghulu kami, ya Rasulullah, habis daya upayaku, semoga engkau berkenan menolongku.”
5. Sholawat Nariyah
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ
وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Latin :
Alloohumma sholi sholaatan kaamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina muhammadinil ladzii tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil kurobu wa tuqdhoo bihil hawaa-iju, Wa tunaalu bihir-roghoo-ibu wa husnul khowatimi wayustasqol ghomaamu bi wajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii wa shohbihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi ‘adadi kulli ma’luumin laka
Artinya:
“Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan salam yang sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, tunaikan segala macam hajat, dan tercapai segala macam keinginan dan husnul khotimah. Dicurahkan air hujan (rahmat) dengan berkah pribadinya yang mulia. Semoga rahmat dan salam yang sempurna itu juga tetap tercurah kepada para keluarga dan sahabat beliau, setiap kedipan mata dan hembusan nafas, sebanyak bilangan yang diketahui oleh Engkau.”
6. Sholawat Tibbil Qulub
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ الأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلٰى آَلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ
Latin :
Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin thibbil qulûbi wa dawâ-ihâ wa ‘âfiyatil abdâni wa syifâ-ihâ wa nûril abshâri wa dliyâ-ihaa wa ‘alâ âlihî wa shahbihî wa sallim.
Artinya:
“Ya Allah, berikanlah rahmat kepada baginda kami, Nabi Muhammad, sang penyembuh hati dan obatnya, memberikan kesehatan badan dan mengobatinya, menjadi cahaya mata hati dan sinarnya, juga kepada keluarga dan sahabat beliau, dan semoga Engkau memberikan keselamatan.”
7. Sholawat Munjiyah
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ
Latin :
Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât.
Artinya:
“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan selawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan selawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan selawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan selawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan selawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.”
Perintah Allah untuk Bersholawat Kepada Nabi
Sholawat kepada Nabi adalah amalan yang diperintahkan oleh Allah, salah satunya yang ada dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi :
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Latin :
“innallâha wa malâ’ikatahû yushallûna ‘alan-nabiyy, yâ ayyuhalladzîna âmanû shallû ‘alaihi wa sallimû taslîmâ”
Artinya :
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya”.
Dari ayat diatas, Allah dan para Malaikat bersholawat kepada Nabi, dan kita sebagai umat islam diperintahkan untuk bersholawat sebagai cara penghormatan, dan doa.
Keutamaan & Manfaat Sholawat Nabi
Sholawat bukan hanya tentang ritual keagamaan, tapi juga sebagai cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Bukan hanya pahala, tapi berikut ini adalah beberapa keutamaan dan manfaat bagi orang yang bersholawat.
1. Dihapus Dosanya
Salah satu manfaat yaitu Allah akan mengampuni dosa-dosa hambanya yang bersholawat.
Hal ini dijelaskan dalam hadis yang artinya :
“Barangsiapa yang membaca sholawat untukku satu kali, Allah akan memberinya sepuluh kebaikan, menghapuskan sepuluh keburukan, dan memberikan baginya tempat yang tinggi di surga.”
2. Bersama Rasulullah saat Hari Kiamat
Hal ini terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi yang dinyatakan hasan li ghoirihi oleh Syaikh Al-Baniy.
Adapun hadisnya sebagai berikut :
“Manusia yang paling berhak terhadapku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bersholawat terhadapku”
3. Mendapatkan Syafaat dari Rasulullah
Dari Abdullah bin Umar, dia mendegar Rasulllah SAW bersabda:
“Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Lalu, mintalah kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuat tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan, aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat.” (HR Muslim).
4. Sebagai Cara mendekatkan diri Kepada Allah
Bersholawat kepada Nabi Muhammad juga menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pasalnya, saat kita bersholawat pasti juga mengingat Allah.
Itulah tadi beberapa bacaan sholawat nabi, dalil dan juga keutamaan jika diamalkan secara rutin.
Lalu kapan harus bersholawat?
Sebenarnya tidak ada waktu khusus, namun bisa dikerjakan setiap hari setelah sholat fardhu atau di waktu-waktu mustajab berdoa.
Namun selain bersholawat, alangkah baiknya kita juga meneladani Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah bersedekah.
Untuk itu, yuk rajin bersedekah salah satunya bersedekah untuk anak yatim di LAZNAS Yatim Mandiri.
Yatim Mandiri adalah lembaga sosial keagamaan yang sudah menjalankan berbagai program kebaikan untuk anak yatim dan dhuafa melalui program-programnya.
Sekarang saatnya kamu untuk turut aksi membantu pendidikan anak yatim, dan menolong sesama bersama Yatim Mandiri.