Rukun sholat adalah unsur yang harus dilakukan dalam sholat dengan tertib dan apabila ditinggalkan atau terlewat maka sholatnya tidak sah.
Sholat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, maka dari itu penting sekali untuk mengetahui tata cara dan rukun sholat.
Apa itu rukun sholat? Rukun sholat ibarat sebuah tembok dan pondasi yang menjadi penyusun suatu bangunan.
Apabila meninggalkan salah satu dari rukun tersebut maka sholat menjadi tidak sempurna dan tidak sah.
Ada banyak versi yang menyebutkan tentang rukun-rukun dalam sholat. Namun perbedaan tersebut bukanlah hal yang bersifat substansial.
Perbedaan versi tersebut hanya berupa persoalan teknis belaka, contohnya yaitu untuk rukun thuma’ninah hanya sekali walaupun letaknya ada banyak di berbagai tempat.
Untuk lebih jelasnya mengenai penjelasan dari masing-masing rukun-rukun dalam sholat, simak penjelasannya di artikel ini.
Rukun Sholat yang Wajib Dipahami
Di dalam sholat terdapat 13 rukun yang harus diketahui agar ibadah yang dilakukan bisa sah. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing rukun sholat yang harus dipahami:
1. Berdiri Bagi yang Mampu
Sholat wajib dilakukan dengan posisi berdiri bagi yang mampu. Namun jika sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk berdiri, maka sholat bisa dilakukan dengan duduk.
Apabila masih tidak sanggup juga, saholat bisa dilakukan sesuai kesanggupan masing-masing orang. Contohnya yaitu dengan isyarat atau berbaring.
Hal ini telah dijelaskan dalam sebuah riwayat dari Imran Husein yang menanyakan kepada Rasulullah SAW mengenai bagaimana caranya sholat karena sedang menderita wasir.
Beliau bersabda, “Sholatlah sambil berdiri, jika tidak bisa, maka sholatlah sambil duduk. Kalau tidak bisa, sholatlah di atas lambungmu.” (HR Bukhari).
2. Mengucapkan Niat
Rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan adalah niat saat memulai ibadah. Dalam sholat, niat tidak disyariatkan untuk dilafadzkan melainkan diucapkan di dalam hati.
Niat berarti Al-Qashd yaitu memiliki maksud dan tujuan atau menyengaja. Dengan kata lain, orang yang akan melaksanakan sholat harus sengaja mengkonsentrasikan pikirannya ke dalam sholat yang akan dikerjakan.
Kemudian bersama dengan niat bisa dibarengi dengan awal takbiratul ihram atau mengucap takbir.
3. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram merupakan salah satu rukun yang dilakukan ketika hendak memulai sholat dengan menghadap ke arah kiblat sembari mengucapkan takbir.
Posisi takbiratul ihram dilakukan dengan berdiri, namun bagi yang tidak mampu bisa melakukannya dengan duduk atau berbaring.
Takbiratul ihram wajib dilakukan agar ibadah yang dilakukan sah, karena sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yaitu:
“Kuncinya sholat adalah suci, tahrimnya (yang mengharamkan melakukan apapun) adalah takbir, dan tahlilnya (yang menghalalkan melakukan apapun) adalah salam.” (HR Imam Tirmidzi, Abu Dawud dan lainnya).
Gerakan pada saat takbiratul ihram yaitu dengan mengangkat kedua telapak tangan hingga sejajar dengan bahu sembari mengucapkan takbir. Adapun bacaan takbir, yaitu:
اللهُ أكْبَرُ
“Allahu Akbar.”
Artinya: Allah Maha Besar
4. Membaca Al-Fatihah
Rukun sholat selanjutnya yaitu membaca surat Al-Fatihah. Dalam melaksanakan sholat, baik itu sholat fardhu maupun sunnah, wajib membaca surat Al-Fatihah dalam setiap rakaatnya sebanyak 13 tasydid.
Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ubadah bin Shamit RA, “Tidak sah sholat orang yang tidak baca Fatihul kitab (Al-Fatihah).” (HR Bukhari-Muslim).
Selain itu dijelaskan juga dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Awanah, dimana Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan jika seseorang melaksanakan sholat namun tidak membaca surat Al-Fatihah maka sholatnya kurang,
Maksud dari sholatnya kurang di sini, yaitu ibadah yang dikerjakan menjadi tidak sempurna.
Mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, cara membaca surat Al-Fatihah ketika sholat yaitu dengan memenggal ayat demi ayat.
Maksudnya yaitu dengan membaca, kemudian berhenti, lalu membaca kembali dan kemudian berhenti lagi seterusnya hingga selesai pada akhir surat.
5. Rukuk
Rukuk merupakan keadaan yang memposisikan tubuh dengan cara membentangkan punggung dan meratakannya, serta meletakkan telapak tangan pada kedua lutut kaki.
Jika diibaratkan, posisi ini bisa menyangga air yang ada di punggung seseorang tanpa tumpah satu tetespun.
Rukuk wajib dilakukan ketika sholat seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT yaitu di dalam surat Al-Hajj ayat 77, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.”
Pada saat posisi rukuk berikut ini merupakan bacaan yang harus diucapkan:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيموَبِحَمْدِهِ“Subhaana robbiyal ‘adziimi wabihamdih” (sebanyak 3 kali)
Artinya: “Maha suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.”
6. I’tidal
Setelah rukuk, gerakan yang termasuk ke dalam salah satu rukun sholat adalah i’tidal. Maksud dari I’tidal disini yaitu bangun dari rukuk dan berdiri tegak kembali seperti posisi awal.
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
“Sami’allaahu liman hamidah”
Artinya: “Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya.”
Setelah berdiri tegak, lalu membaca:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
“Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi’ta min syain ba’du”
Artinya: “Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu.”
7. Sujud 2 kali Setiap Rakaat
Tata cara untuk melakukan sujud yang termasuk ke dalam rukun sholat, yaitu sebagian dahi menempel pada lantai.
Kemudian meletakkan kedua tangan, kedua lutut serta ujung telapak kaki pada lantai. Jadi posisi kepala harus bertumpu pada lantai.
Dari pernyataan tersebut bisa disimpulkan bahwa terdapat 7 bagian anggota badan yang harus diperhatikan ketika melakukan sujud, yaitu:
- Telapak tangan kiri
- Telapak tangan kanan
- Lutut sebelah kiri
- Lutut sebelah kanan
- Bagian ujung kaki sebelah kiri
- Bagian ujung kaki sebelah kanan
- Bagian dahi sekaligus hidung
Bacaan yang dibaca ketika sujud dalam sholat yaitu sebagai berikut:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ“Sub haana robbiyal a’la wabihamdih” (sebanyak 3 kali).
Artinya: “Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepadanya.”
8. Duduk di Antara 2 Sujud
Duduk di antara 2 sujud juga wajib dilakukan karena termasuk ke dalam rukun sholat. Posisi dari duduk diantara dua sujud ini dilakukan dengan cara duduk iftirasy.
Adapun yang dimaksud dengan duduk iftirasy, yaitu posisi duduk yang berada di atas kaki kiri yang terlipat.
Selanjutnya kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari dalamnya yang menekan ke area tanah agar bisa tetap menghadap ke arah kiblat.
Ketika sedang dalam posisi duduk di antara dua sujud, bacaan yang harus diucapkan yaitu sebagai berikut:
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
“Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki, dan petunjuk untukku.”
9. Duduk Tasyahud Akhir dan Membaca Tasyahud Akhir
Duduk tasyahud akhir berbeda posisi dengan duduk diantara dua sujud. Pada duduk tasyahud akhir dilakukan dengan bersimpuh atau menduduki lantai.
Jadi telapak kaki bagian kanan dalam posisi tegak. Selanjutnya bisa mengucapkan bacaan tasyahud akhir seperti berikut:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. As salaamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.
Allaahumma shalli’alaa muhammad, wa’alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. Wabaarik’alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil’aalamiina innaka hamiidum majiid.”
Artinya: “Ya Allah, limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.”
10. Shalawat kepada Nabi Setelah Tasyahud Akhir
Setelah melakukan tasyahud akhir, wajib untuk membaca sholawat nabi. Pada bacaan yang tertera dalam tasyahud akhir di atas jika diperhatikan sudah memuat shalawat nabi, yaitu dimulai dari kata “Allahumma shalli’alla Muhammad….”.
Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW pernah mendengar bahwa, terdapat seorang laki-laki ketika sholat tidak memuji dan menyanjung Allah SWT serta tidak juga membaca sholawat kepada nabi, kemudian beliau bersabda bahwa, “Orang ini terburu-buru”.
Setelah itu Nabi Muhammad SAW memanggilnya dan berkata, termasuk juga kepada yang lainnya, yaitu “Apabila salah seorang di antara kalian shalat, hendaklah ia memulai dengan memuliakan dan menyanjung Rabbnya Yang Maha Agung lagi Maha Mulia, lalu bershalawat (dalam satu riwayat, ‘hendaklah ia bershalawat’) kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian ia berdoa dengan apa yang ia inginkan.” [Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, dan al-Hakim dan dia menilainya shahih serta disetujui oleh adz-Dzahabi]
11. Salam
Rukun sholat yang menandakan bahwa sholat telah berakhir, yaitu salam. Salam dilakukan ketika sudah selesai membaca bacaan tasyahud akhir dan sholawat nabi.
Caranya, yaitu dengan menengokkan kepala ke kanan kemudian ke kiri hingga pipi terlihat dari belakang.
Bacaan yang diucapkan ketika salam yaitu:
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰه
“Assalamualaikum wa rahmatullah.”
Artinya: “Keselamatan dan rahmat Allah semoga bersamamu sekalian”.
12. Thuma’ninah
Thuma’ninah memiliki arti ketenangan, maksudnya adalah syarat tercapai kekhusyukan dalam menjalankan ibadah sholat.
Di dalam sholat, thuma’ninah ini dilakukan di dalam empat posisi, yaitu pada saat rukuk, i’tidal, sujud dan duduk di antara dua sujud.
Sebagai contoh, ketika melakukan rukuk dengan posisi yang sempurna, umat Muslim harus tenang sejenak dengan melakukan thuma’ninah. Dalam sholat, thuma’ninah bisa diartikan sebagai hening sejenak dalam sholat.
Mengingat thuma’ninah termasuk ke dalam rukun sholat, maka thuma’ninah harus dilakukan setiap beribadah.
13. Tertib
Rukun yang terakhir dalam sholat yaitu tertib. Arti dari tertib yaitu melakukan semua rukun sholat secara berurut dan beraturan.
Hal ini dikatakan oleh mayoritas ulama, sehingga wajib untuk dilaksanakan, baik itu wajib dalam bacaan yang diucapkan dan juga gerakan sholat yang terulang dalam satu rakaat.
Demikian penjelasan mengenai 13 rukun sholat di atas penting dipahami bagi setiap kaum Muslim agar bisa melaksanakan sholat yang sah.
Setelah memahami apa saja rukunnya, jangan lupa untuk menerapkannya dalam sholat agar lebih sempurna.
Di sisi lain, untuk menyempurnakan ibadah dan mendapatkan lebih banyak pahala, Sahabat bisa mengimbangi ibadah wajib dengan sunnah.
Adapun sunnah yang mudah dilakukan dan menjanjikan banyak pahala, yaitu sedekah dan membantu sesama.
Kini, Sahabat bisa membantu orang lain dengan sedekah online, sehingga Sahabat tak perlu keluar rumah. Menariknya, sedekah online juga bisa dilakukan kapan saja.
Namun sebagai catatan, pilih lembaga terpercaya untuk sedekah online. Dalam hal ini, Yatim Mandiri adalah pilihan yang tepat.
Yatim Mandiri adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah beroperasi selama 30 tahun dan telah mendapatkan izin dari Kementerian Agama.
Setiap sedekah yang Sahabat serahkan ke Yatim Mandiri InsyaAllah akan disalurkan ke orang yang membutuhkan.
Langsung saja, cek programnya di laman sedekah Yatim Mandiri dan tabung amal jariyah mulai sekarang!