Bagi yang beragama Islam, mendirikan sholat merupakan hal yang wajib. Namun, tidak semua sholat bersifat wajib, seperti sholat sunnah. Salah satu sholat sunnah yang sering dilakukan yaitu sholat qobliyah subuh.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui niat sholat qobliyah subuh.
Melaksanakan sholat sunnah akan mendapatkan pahala. Akan tetapi, jika tidak melakukan juga tidak akan berdosa seperti sholat wajib. Pada waktu fajar. Hanya dua sholat yang boleh untuk dilaksanakan yaitu sholat subuh dan sholat qobliyah subuh.
Sholat Qobliyah Subuh
Sholat qobliyah subuh adalah sholat 2 rakaat yang dilaksanakan sebelum sholat subuh. Beberapa ulama menyebut sholat ini sholat fajar. Selain itu, ada pula yang menyebutnya sebagai sholat sunnah barad, karena dilakukan saat cuaca masih dalam keadaan dingin.
Meskipun bukan wajib, akan tetapi sholat qobliyah memiliki banyak keutamaan. Nabi Muhammad SAW juga mengisyaratkan bahwa mereka yang senantiasa istiqomah dalam melaksanakan sholat fajar adalah orang-orang yang mengingat Allah dan takut kepada-Nya.
Sholat ini harus dikerjakan sendiri (tidak berjamaah) baik di rumah maupun di masjid. Bagi laki-laki yang memiliki kewajiban untuk sholat di masjid, maka sebaiknya melaksanakan sholat fajar pada tempat yang sama. Akan tetapi, untuk wanita boleh mengerjakannya di rumah.
Adapun perintah tentang sholat qobliyah tertulis dengan jelas dalam hadist berikut.
”Hanya orang-orang yang banyak bertaubat yang senantiasa memelihara dua rakaat sholat fajar (sholat sunnah qobliyah subuh).” (HR. Al-Baihaqi).
Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh
Secara umum, tata cara sholat qobliyah subuh sama dengan sholat sunnah lainnya. Namun, Rasulullah SAW menganjurkan untuk melakukan sholat ini dalam waktu singkat atau tidak perlu berlama-lama. Untuk itu, sebaiknya membaca surah pendek saja.
Membaca surah yang panjang tidak dilarang, akan tetapi dapat memakan waktu yang banyak sehingga bisa memasuki waktu sholat subuh. Pengerjaan sholat sunnah bersifat tidak wajib, oleh karena itu tidak boleh mengganggu atau melewati sholat fardhu.
Seperti penjelasan sebelumnya, umat muslim harus melaksanakan sholat qobliyah subuh sebelum sholat subuh. Nah, adapun tata cara untuk melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Membaca niat sholat qobliyah subuh
Sama halnya dengan sholat lain, sholat qobliyah juga memiliki niat tersendiri. Niat merupakan rukun (bacaan atau gerakan) yang wajib ada dalam sholat. Niat ini dibaca pada awal sholat tepatnya setelah berdiri tegak dan sebelum melakukan takbiratul ihram.
2. Takbiratul ihram
Takbiratul ihram merupakan ucapan takbir (Allahu akbar) dalam sholat. Cara melakukannya yaitu posisi telapak tangan menghadap ke arah kiblat lalu diangkat setinggi pundak atau telinga. Adapun jari-jari tidak boleh terlalu rapat atau terlalu lebar.
3. Membaca surah Al-Fatihah. Setelah itu, lanjutkan dengan satu surah pendek.
Surah yang dianjurkan adalah Al-Ikhlas, Ali Imran ayat 52, Al-Kafirun, dan Al-Baqarah ayat 136. Beberapa surah tersebut memiliki keutamaan masing-masing saat dibaca pada waktu subuh. Akan tetapi, surah yang lain juga dapat dibaca, selama waktunya tidak melewati sholat subuh.
4. Rukuk
Rukuk adalah kegiatan membungkuk atau membungkukkan badan sebanyak satu kali yang dilakukan sebanyak satu kali setiap rakaat. Kegiatan ini diiringi dengan membaca bacaan rukuk. Tujuan rukuk adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
5. I’tidal
Setelah melakukan rukuk, umat muslim akan bangkit untuk i’tidal. Cara melakukan I’tidal yaitu dengan membuat posisi punggung lurus sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga.
6. Sujud pertama
Setiap sholat, baik sunnah maupun wajib, umumnya melakukan sujud dua kali setiap rakaat. Cara melakukannya yaitu dengan menempelkan dahi dan hidup pada sajadah atau lantai. Adapun untuk posisi tangan sebaiknya sejajar dengan pundak atau bahu.
7. Duduk diantara dua sujud
Dalam melaksanakan duduk diantara dua sujud, umat muslim membentangkan punggung kaki kiri pada lantai kemudian mendudukinya. Untuk kaki kanan, ditegakkan dengan jari-jari menghadap ke arah kiblat.
8. Sujud kedua pada rakaat pertama
Melakukan sujud dengan cara yang sama untuk kedua kalinya. Secara medis, sujud memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan stress, melonggarkan sistem pernapasan, hingga menajamkan akal.
9. Kembali berdiri untuk rakaat kedua dengan mengulang dari membaca surah Al-Fatihah hingga sujud kedua
Cara melakukan rakaat kedua dalam sholat sama dengan rakaat pertama sampai sujud. Semua gerakan maupun bacaan harus dilakukan dengan berurutan dan khusyuk. Hindari gerakan-gerakan lain yang dapat membuat sholat menjadi kurang atau bahkan tidak sah.
10. Duduk tasyahud
Secara umum, duduk tasyahud terbagi menjadi dua, yaitu tasyahud awal dan akhir. Namun, untuk sholat fajar maupun sholat lain yang hanya dua rakaat, maka tasyahud hanya dilakukan satu kali yaitu setelah sujud terakhir. Cara melakukannya yaitu duduk dengan membaca bacaan tasyahud.
11. Mengucapkan salam
Mengucapkan salam dalam sholat bertujuan untuk mendapatkan keberkahan serta kebaikan dari Allah Swt. Kegiatan ini harus mulai dengan menoleh ke kanan terlebih dahulu kemudian menoleh ke kiri dan tidak boleh ditukar.
Baca Juga : Pengertian Sedekah Subuh, Manfaat dan Keutamaannya Lengkap
Niat Sholat Qobliyah Subuh
Setiap sholat memiliki niat yang berbeda-beda. Membaca niat merupakan bagian dari rukun yang harus ada dalam sholat.
Oleh karena itu, sebelum mendirikan sholat qobliyah subuh, umat muslim harus mengetahui dan melafalkannya. Berikut ini terdapat niat dari sholat qobliyah subuh.
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatas shubhi rak’ataini lillahi ta’ala
Artinya: Aku sengaja melaksanakan sembahyang sunnah dua rakaat karena Allah SWT
Selain lafal di atas, niat niat sholat qobliyah subuh juga dapat seperti berikut.
أُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatash-shubhi rak’ataini qabliyyatal lillahi ta’ala
Artinya: Aku niat sholat sunnah sebelum subuh dua rakaat karena Allah SWT
Waktu Sholat Qobliyah Subuh
Waktu untuk mengerjakan sholat qobliyah subuh adalah saat fajar sebelum adzan subuh. Terdapat beberapa pandangan tentang waktu pengerjaan sholat ini, baik dari Mazhab Maliki, Mazhab Hanafi, dan Mazhab Syafi’i. Adapun uraiannya yaitu sebagai berikut.
- Mazhab Maliki: Sholat sunnah qobliyah subuh dilakukan sejak terbit fajar shadiq hingga terbit matahari. Jika melewati waktu tersebut, maka sholat ini akan menjadi qadha hingga matahari tergelincir (zawal)
- Mazhab Hanafi: Sholat fajar atau sunnah subuh dilaksanakan pada awal masuk waktu subuh, sebelum kumandang iqamah sholat subuh. Jika melewati waktunya, maka tidak perlu di-qadha, kecuali jika dilaksanakan bersama sholat fardhu
- Mazhab Syafi’i: Waktu pelaksanaan sholat sunnah subuh yaitu sejak terbit fajar shadiq hingga matahari terbit. Jika tidak khawatir akan ketinggalan sholat subuh, maka sholat ini termasuk sunnah untuk dilaksanakan
Berdasarkan berbagai pendapat dari Imam Mazhab tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sholat sunnah qobliyah subuh sebaiknya dilaksanakan setelah terbit fajar dan pada awal waktu sebelum sholat subuh.
Selain itu, juga terdapat hadist Ummul Mukminin Hafshah RA yang menjelaskan:
يُصَلِّى رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ إِذَا سَمِعَ الأَذَانَ وَيُخَفِّفُهُمَا
Artinya: “Rasulullah SAW dahulu diam antara adzan muadzin hingga waktu sholat subuh. Sebelum mulai melaksanakan sholat subuh, beliau terlebih dahulu sholat dua rakaat ringan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Perbedaan Sholat Fajar dan Sholat Qobliyah Subuh
Sholat fajar dan sholat qobliyah subuh tidak memiliki perbedaan. Keduanya adalah sama dan termasuk dalam sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Istilah sholat fajar berdasarkan beberapa landasan hadist termasuk yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah.
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَى شَىْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ
Artinya: Tidak ada sholat sunnah yang lebih Rasulullah tekuni daripada dua rakaat fajar(HR. Bukhari no. 1163)
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Artinya: Dua rakaat sholat fajar lebih baik dari dunia beserta isinya (HR. Muslim no. 725)
Amalan Terbaik Setelah Sholat Qobliyah
Setelah melaksanan sholat fajar, ada baiknya untuk melakukan beberapa amalan yang biasa dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau senantiasa memperbanyak amal sholeh dengan melaksanakan amalan sambil menunggu adzan subuh berkumandang.
Meskipun bukan wajib, akan tetapi melakukan beberapa amalan setelah sholat qobliyah akan mendapatkan banyak pahala. Hal yang biasa dilakukan adalah berdoa dan berdzikir. Dalam uraian berikut, terdapat doa dan beberapa dzikir yang dapat dibaca.
1. Doa
Dalam sholat apapun, umat muslim dianjurkan untuk berdoa menyampaikan permohonan atau ungkapan syukur kepada Allah Swt. Kegiatan ini menjadi momen yang baik antara umat muslim dengan pencipta-Nya.
Setelah membaca niat sholat qobliyah subuh dan melaksanakan hingga mengucapkan salam, umat muslim sebaiknya berdoa. Hal ini demi kesempurnaan ibadah dengan cara memuji keagungan Allah SWT. Lafal doa setelah sholat qobliyah seperti berikut ini.
Pertama,
اَللهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَمِيْكائِيْلَ وَمُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Allahumma rabba jibrila wa israfila wa mika-ila wa muhammadinin nabiyyi a’udzubika minannar.
Artinya: Ya Allah, Tuhan dari malaikat Jibril, Israfil, Mikail, dan Nabi Muhammad. Saya berlindung kepadaMu dari api neraka.
Kedua,
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Allahumma antassalam, wa minkassalam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikram
Artinya: Aku memohon ampunan kepada Allah (3 kali). Ya Allah, Engkau adalah pemberi keselamatan dan dariMu keselamatan. Maha suci Engkau, wahai tuhan yang memiliki keagungan dan kemuliaan.
2. Dzikir
Selain doa, dzikir juga menjadi salah satu hal yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setelah sholat sunnah subuh. Bacaan dzikir terdiri dari beberapa jenis yang memiliki arti tersendiri seperti yang tertulis pada uraian berikut.
a) Membaca Istighfar
Dzikir pertama setelah sholat qobliyah subuh yaitu istighfar sebanyak 33 kali.
(33x) أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Astagfirullah (33 kali)
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang tekun untuk beristighfar, maka Allah swt. akan memberikan kepadanya jalan keluar atas setiap kesulitan, kebahagiaan atas setiap kesusahan, serta rezeki dari arah yang tidak pernah ia sangka-sangka.”
b) Membaca Surah Al-Fatihah
Surah Al-Fatihah merupakan salah satu surah yang wajib dibaca saat melaksanakan sholat. Akan tetapi, membaca surah ini setelah sholat juga mendatangkan banyak keutamaan, termasuk memudahkan semua hajat untuk terkabul.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Membaca Al-Fatihah pahalanya serupa dengan sepertiga Al-Quran.”
c) Membaca Ayat Kursi
Baik dalam sholat sunnah maupun wajib, membaca ayat kursi memiliki berbagai keutamaan. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda tentang ayat ini.
“Barangsiapa diantara kamu jika selesai mendirikan sholat lalu membaca ayat kursi, maka tidak ada yang dapat menghalanginya untuk masuk ke surga, kecuali karena kematian.” (HR. An-Nasai).
d) Membaca Surah Ali-Imran Ayat 18
Setelah ayat kursi, sebaiknya dilanjutkan dengan membaca surah Ali-Imran ayat 18 yang memiliki arti tentang tiada Tuhan selain Allah.
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
Syahidallahu annahuu laa ilaaha Huwa walmalaaa’ikatu wa ulul ‘ilmi qoaa’imam bilqist; laaa ilaaha illa Huwa ‘Azizul Hakim
Artinya: “Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia (yang berhak untuk disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan hal sama). Tiada ada Tuhan selain Dia (untuk disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
e) Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir, sertas Tahlil (sebanyak 33x)
Setelah membaca surah-surah yang dianjurkan, umat muslim yang melaksanakan sholat qobliyah subuh dapat membaca tasbih, tahmid, takbir, serta tahlil. Keempat bacaan tersebut diulang sebanyak 33 kali.
سُبْحَانَ اللهِ = Subhanallah (33x)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ = Alhamdulillah (33x)
اَللهُ أَكْبَرُ = Allahu akbar (33x)
اَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ = Laailaaha Ilallah (33x)
f) Membaca Surah An-Naas, Al-Ikhlas, dan Al-Falaq
Saat melaksanakan sholat fajar bacaan surah dianjurkan adalah surah-surah pendek, seperti An-Naas, Al Ikhlas, dan Al Falaq. Hal ini terjadi karena waktu pengerjaan sholat cukup terbatas, sehingga harus memanfaatkan waktu dengan baik.
g) Membaca Surah Al-Kafirun
Pada rakaat pertama, setelah membaca niat sholat qobliyah subuh, takbir dan Al-Fatihah disunnahkan untuk membaca surah Al-Kafirun.
Kemudian, pada rakaat kedua surah Al-Ikhlas. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan, Abu Dawud dari Abu Hurairah Ra:
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم “قرأ في ركعتي الفجر قل يا أيها الكافرون وقل هو الله أحد
Artinya: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW membaca surah Al-Kafirun dan Al-Ikhlas saat mengerjakan sholat fajar dua rakaat.
h) Membaca Surah Al-Fil dan Al-Insyirah
Berdasarkan buku Fikih Salat Sunah, Imam Al-Ghazali menyampaikan keutamaan membaca surah Al-Fil dan Al-Insyirah dalam sholat sunnah qobliyah subuh. Berikut penjelasannya:
“Orang yang membaca surah Al-Fil dan A-Insyirah pada saat sholat sunnah qobliyah subuh, maka ia akan terjaga dari kejahatan orang-orang yang jahat.” (I’aanah ath-Thoolibiin Juz 1 Halaman 246-247).
i) Bacaan Dzikir berdasarkan Kitab Nihayatuzzain
Pada dasarnya, bacaan dzikir memiliki sumber dan bacaan yang berbeda-beda meskipun tujuan utama tetap utama. Dari kitab Nihayatuzzain, dzikir setelah mengerjakan sholat fajar diawali dengan bacaan berikut.
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ لآ إلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
Yaa hayyu yaa qoyyum laa ilaaha illa anta (sebanyak 40x)
Artinya: Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, tidak ada tuhan selain Engkau
Selanjutnya membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 11x
Membaca surah Al-Falaq sebanyak 1x
Membaca surah An-Naas sebanyak 1x
Kemudian melanjutkan dzikir dengan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Subhanallah wabihamdihi subhanallahil’adzim astaghfirullah
Artinya: Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung. Aku memohon ampunan pada Allah SWT.
Kemudian, berbaring ke samping kanan dengan tujuan agar umat muslim mengingat himpitan kubur. Oleh karena itu, ia akan lebih banyak mengerjakan amalan yang baik. Hal ini tertuang dalam hadist riwayat Abu Dawud At-Tirmidzi.
“Apabila diantara kamu telah mendirikan sholat sunnah qobliyah subuh (sholat fajar), maka sebaiknya ia berbaring menggunakan pinggang atau sisi bagian kanannya.” (HR. Abu Dawud At-Tirmidzi).
Atau dengan membaca:
اللهم رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ وَرَبَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ
Allahumma Robbi Jibrila wa Mikaila wa Isroofiila wa ‘Izroiila wa Robbi Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wa sallam, Ajirnii minan naar.
Artinya: “Ya Allah, Tuhan bagi Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan Tuhan bagi junjungan kami Muhammad SAW. Selamatkanlah kami dari api neraka”
Namun, jika seorang umat tidak ingin berbaring, maka ia dapat menggantinya dengan amalan lain yang mendatangkan pahala. Amalan tersebut dapat berupa memperbanyak dzikir atau membaca ayat-ayat Al-Quran.
Demikianlah informasi lengkap tentang niat sholat qobliyah subuh, tata cara, waktu, perbedaan, serta amalan terbaik setelah mengerjakannya.
Salah satu amalan setelah sholat subuh adalah Sedekah Subuh. Yuk amalkan sunnah ini untuk mendapat keberkahan dan limpahan pahala.