Merencanakan keuangan mudik agar tidak boncos yaitu dengan menabung, menyiapkan dana darurat, manfaatkan promo dan lainnya. Cek disini!
Setelah sekian lama merantau jauh dari kampung halaman, mudik lebaran tentu menjadi momen paling dinantikan. Namun, pastikan untuk merencanakan keuangan mudik dengan baik ya.
Pulang ke tanah kelahiran apalagi yang jaraknya jauh tentu akan membutuhkan banyak biaya, belum lagi jika membawa buah tangan. Karena itu, penting sekali untuk membuat budgeting.
Cara Merencanakan Keuangan Mudik
Mempersiapkan aspek keuangan secara maksimal saat hendak mudik dapat mencegah bocornya keuangan pasca lebaran.
Kondisi ini bisa meningkatkan resiko berhutang, yang pada akhirnya akan menciptakan masalah baru. Cegah hal ini dengan merencanakan keuangan mudik lebaran seperti berikut:
1. Rencanakan Jauh-Jauh Hari
Jangan dadakan, namun buatlah rencana keuangan mudik sebelum Ramadhan tiba atau justru beberapa bulan sebelumnya.
Tujuannya adalah agar rencana ini bisa lebih matang karena setiap keputusan yang dibuat tidak didesak oleh keadaan.
Mulailah menentukan jenis transportasi yang akan digunakan dan mencari informasi terkait harga tiket yang biasanya akan mengalami kenaikan menjelang lebaran.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, maka mulailah menghitung kebutuhan bensin, tarif tol (khusus pengguna mobil), biaya bekal makanan selama di perjalanan, dan biaya servis kendaraan.
Rencanakan juga jenis, jumlah, dan budget untuk oleh-oleh, hampers, atau angpao untuk keluarga dan sanak saudara di kampung halaman (opsional).
2. Manfaatkan Pomo
Setelah membuat rencana mudik yang matang dari jauh-jauh hari dan mulai memasuki bulan Ramadhan, maka inilah saatnya untuk hunting diskonan.
Mulai dari produk fashion hingga aneka makanan khas lebaran, biasanya tersedia diskon di berbagai toko online dan offline. Memanfaatkan diskon dapat membantu menekan pengeluaran.
Sayangnya, diskon untuk tiket kendaraan menjelang lebaran biasanya hampir tidak ada dan justru mengalami kenaikan harga.
Kondisi ini bisa disiasati dengan memilih tanggal keberangkatan sebelum H-7 lebaran. Semakin dekat dengan hari raya, biasanya harga tiket semakin mahal.
3. Manfaatkan THR dan Bonus Hari Raya
Sebagian besar tempat kerja biasanya memberikan bonus atau THR lebaran yang nominalnya bisa setara dengan gaji 1 bulan. Nah, manfaatkan dana ini untuk kebutuhan lebaran atau mudik.
Prioritaskan kebutuhan daripada keinginan sesaat, misalnya dengan mengutamakan biaya mudik dibanding membeli baju branded lebaran untuk sekedar gengsi.
Agar tidak boncos atau sampai berhutang, pastikan uang THR tadi dapat memenuhi seluruh kebutuhan lebaran. Jika ada yang terlalu mahal, maka carilah alternatifnya.
Misalnya pada daftar kebutuhan yang sudah dibuat, ternyata biaya tiket kereta eksekutif PP membutuhkan dana terbesar hingga 50% lebih dari jumlah THR.
Solusinya, bisa memilih kereta ekonomi atau bisnis yang lebih ramah anggaran. Jika menggunakan trik ini, maka THR + gaji lebaran bisa cukup untuk seluruh kebutuhan tanpa harus berhutang.
4. Buat Tabungan Mudik Terpisah
Sudah merecanakan keuangan mudik dari jauh-jauh hari dan ternyata jumlahnya lebih banyak dari THR + gaji sebulan? Tenang. Solusinya bukan berhutang, tapi dengan menabung.
Sisihkan sebagian uang gaji setiap bulan dari beberapa bulan sebelum lebaran, dan pastikan untuk ini tidak dicampur dengan dana harian/bulanan agar nantinya tabungan lebih mudah dikelola.
Sebaiknya, tabungan mudik/lebaran juga tidak dicampur dengan jenis tabungan lain ya, misalnya tabungan membeli rumah. Pastikan juga tabungan mudik tidak diambil untuk keperluan lainnya.
5. Sisihkan untuk Dana Darurat
Meski sudah direncanakan dengan matang dan sempurna, namun terkadang beberapa hal di luar kendali bisa saja terjadi. Guna mengurangi resiko boncos, sebaiknya siapkan juga dana darurat untuk mudik nanti.
Dana ini bisa sisihkan sedikit demi sedikit setiap bulan sama seperti tabungan mudik tadi. Sebelum lebaran usai, pastikan dana ini tidak dipakai dulu ya.
Misalnya saat perjalanan pulang kampung ternyata semuanya aman sesuai rencana. Namun, jangan dulu menghabiskan dana darurat selama di kampung.
Sebab nantinya, masih akan ada perjalanan dari kampung kembali ke perantauan yang juga membutuhkan dana darurat untuk situasi tak terduga.
Baca juga: 7 Tips Arus Balik Agar Aman dan Nyaman Selama Perjalanan
6. Catat Pengeluaran
Ini dia kebiasaan kecil nan sederhana yang sebenarnya sangat penting tapi banyak disepelekan, yaitu mencatat setiap pengeluaran sekecil apapun itu.
Agar semua berjalan sesuai rencana dan anggaran, biasakan untuk mencatat apa saja yang baru dibeli, mulai dari tiket kendaraan hingga oleh-oleh yang nominalnya mungkin hanya 50 ribuan.
Selalu update dan rutin mengecek catatan pengeluaran dapat memberikan banyak manfaat seperti berikut ini:
- Lebih bijak dalam berbelanja.
- Mudah melihat dan menghitung berapa banyak banyak uang yang sudah dikeluarkan dan berapa sisa uang yang ada.
- Lebih mudah mengidentifikasi masalah (jika ada).
- Mempermudah mencapai tujuan.
- Merupakan salah satu cara untuk transparan dalam hal keuangan terhadap pasangan (jika sudah menikah).
- Memiliki kontrol atas keuangan.
- Tidak mudah menghambur-hamburkan uang.
- Terhindar dari stres karena masalah finansial.
7. Disiplin dan Konsisten
Setelah membuat rencana keuangan yang matang dan disesuaikan dengan kemampuan, sekarang saatnya mulai mendisiplinkan diri dalam penerapannya.
Rencana sebagus apapun jika tidak diimbangi dengan disiplin dan konsisten maka akan berantakan. Jadi, pastikan untuk menjalankan rencana sesuai dengan yang sudah dibuat tadi.
Merencanakan keuangan mudik sehemat mungkin memanglah baik. Tapi, jangan lupa untuk tetap membayar kewajiban zakat fitrah ya, sebelum bulan Ramadhan berakhir.
Bisa lewat Lembaga terpercaya seperti Laznas Yatim Mandiri yang telah berpengalaman selama 34 tahun lebih mengelola dana umat.