Dalam Islam, macam-macam hijrah ada dua yaitu hijrah maknawiyah dan hijrah makaniyah. Penjelasan mengenai keduanya bisa cek di sini!
Pengertian dan macam-macam hijrah telah berkembang sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Walaupun demikian, esensi dari makna tersebut masih sama dari dulu hingga sekarang ini.
Hijrah bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara meninggalkan larangan-Nya. Hal ini sesuai dengan makna dari hijrah yaitu “berubah” atau “berpindah”.
Untuk memahami lebih lanjut apa yang dimaksud dengan hijrah dan apa saja macam-macamnya, bisa dilihat pada penjelasan di bawah ini.
Apa Itu Hijrah?
Sebelum membahas lebih dalam tentang macam-macam hijrah, penting bagi Sahabat untuk memahami makna dari hijrah itu sendiri.
Karena makna hijrah seringkali disalah pahami atau diinterpretasikan secara sempit. Jadi hijrah berasal dari Bahasa Arab, yaitu hajara yang memiliki arti berpindah atau meninggalkan.
Dilihat dari sejarahnya, hijrah merupakan perpindahan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Pada masa itu, Rasulullah bersama dengan sahabat-sahabatnya hijrah dari kota Mekah menuju ke Madinah. Tujuan perjalanan ini yaitu untuk menegakkan dan mempertahan risalah Allah SWT.
Makna dari kata hijrah tidak hanya perpindahan fisik yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lainnya demi keimanan. Interpretasi hijrah juga bisa dimaknai lebih luas lagi.
Hijrah juga bisa diartikan sebagai tindakan menuju ketaatan dengan meninggalkan larangan Allah SWT. Selain itu juga bisa dimaknai sebagai proses peningkatan kualitas keimanan dan penyucian diri.
Contohnya yaitu seseorang yang kembali mencari ridho Allah SWT dengan menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan-Nya, semata-mata untuk mendapatkan ridho-Nya.
Macam-Macam Hijrah dalam Islam
Dalam Islam, hijrah terbagi menjadi dua macam yaitu ada hijrah maknawiyah dan hijrah makaniyah. Berikut ini merupakan penjelasan masing-masing dari keduanya:
1. Hijrah Maknawiyah
Macam hijrah yang pertama yaitu hijrah maknawiyah. Hijrah maknawiyah sendiri memiliki makna meninggalkan semua larangan Allah SWT.
Bahwasannya menjadi seorang muslim yang berakhlak mulia merupakan muslim yang menghindari perbuatan menyakiti muslim lainnya, baik itu dengan lidah maupun tangannya.
Hal ini juga ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa hijrah menjadi pribadi yang lebih baik merupakan bagian dari hijrah maknawiyah.
Hijrah maknawiyah juga terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu ada Sulukiyyah, Syu’uriyyah, Fikriyah dan I’tiqadiyah. Penjelasan lebih lanjut bisa dilihat pada uraian berikut ini:
-
Hijrah Sulukiyyah
Macam-macam hijrah maknawiyah yang pertama yaitu ada hijrah sulukiyyah. Kata suluk memiliki arti tingkah laku, kepribadian atau akhlak.
Jadi yang dimaksud dengan hijrah sulukiyyah adalah berpindah atau meninggalkan tingkah laku yang buruk menjadi lebih baik.
Mungkin Sahabat pernah mendengar seseorang yang awalnya memiliki akhlak buruk atau melakukan perbuatan tercela, lalu bertobat dan bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Hal tersebut termasuk ke dalam contoh hijrah sulukiyyah. Pada dasarnya akhlak manusia bisa mengalami perubahan yang didasari pada perubahan nilai yang ada di dalam masyarakat.
Perubahan nilai ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor budaya dan faktor lingkungan. Dengan adanya perubahan inilah bisa terjadi pergeseran akhlak ke arah akhlaqul sayyi’ah.
Sehingga bukan menjadi hal yang aneh jika mulai bermunculan perbuatan-perbuatan yang melanggar nilai-nilai dalam masyarakat, seperti tindak asusila, moral dan kekerasan.
Maka dari itu, hijrah Sulukiyah harus bisa dilakukan agar bisa menciptakan lingkungan yang aman, tentram dan damai.
Selain itu, juga mencegah berkembangnya tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan demikian, keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dapat meningkat.
-
Hijrah Syu’uriyyah
Hijrah syu’uriyyah adalah berpindahnya hobi atau kesenangan yang awalnya menjadikannya lalai kepada Allah SWT, menjadi hobi yang terpaut kepada-Nya.
Seringkali orang-orang terpengaruh dengan kesenangan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Sehingga mereka menjadi lupa akan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Hal ini yang menjadikan seseorang semakin jauh dengan Tuhannya dan dekat dengan larangan-Nya.
Salah satu contoh dari hijrah syu’uriyyah yaitu beralih dari awalnya terlalu banyak memegang HP menjadi memegang tasbih untuk berdzikir kepada Allah SWT.
Jika sebelumnya sering mendengarkan musik-musik yang memiliki arti kurang baik dan tidak edukatif, mengganti kesenangan lainnya yang lebih baik.
-
Hijrah Fikriyyah
Selanjutnya macam-macam hijrah maknawiyah adalah hijrah fikriyah. Secara bahasa, kata fikriyah berasal dari kata fiqrun yang memiliki arti pemikiran.
Contohnya yaitu dari yang sebelumnya dipenuhi dengan pemikiran yang kurang baik atau negative thinking menjadi positive thinking. Sederhananya yaitu dengan membiasakan berhusnudzan.
Selain itu, berhenti menggunjing orang lain baik dalam kehidupan sehari-hari atau di sosial media juga menjadi bagian dari hijrah fikriyyah.
Terlebih lagi dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini. Derasnya arus informasi membuat dunia terlihat semakin luwes, sehingga memberikan kebebasan tanpa batas.
Berbagai informasi dari belahan bumi lainnya bisa dengan mudah didapatkan. Walaupun hal ini bisa memberikan banyak kemudahan, namun sebagai umat muslim penting untuk membentengi diri.
Terutama menjaga pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, karena hal ini hanya akan memberikan mudharat dalam kehidupan.
-
Hijrah I’tiqadiyah
Hijrah I’tiqadiyah merupakan hijrah yang diiringi dengan adanya perubahan keyakinan. Akar keimanan seringkali mengalami proses naik dan turun, malas dan semangat atau kuat dan lemah.
Tidak hanya itu saja, keimanan terkadang juga bercampur dengan kemusyrikan dengan mempercayai hal lainnya selain Allah SWT. Namun terkadang keimanan juga menuju kebaikan yang murni.
Contoh seseorang yang melakukan hijrah ini yaitu dari awalnya yang percaya atau menyembah berhala beralih mempercayai Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
2. Hijrah Makaniyah
Macam hijrah yang kedua yaitu hijrah makaniyah. Hijrah makaniyah memiliki makna meninggalkan suatu tempat.
Berdasarkan sejarah, di masa kenabian, hijrah makaniyah dilakukan sebanyak 3 kali, berikut ini merupakan penjelasannya:
-
Hijrah ke Madinah
Macam-macam hijrah makaniyah yaitu ada hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW beserta sahabat dari Mekah menuju Yatsrib yang namanya sudah diubah menjadi Madinah.
Perjalanan ini memberikan harapan yang sangat besar bagi masa depan generasi dakwah Islam. Hijrah ini dilakukan pada tahun 622 Masehi atau pada tahun ke-13 kenabian.
-
Hijrah ke Habasya
Hijrah dari Mekah ke Habasya yaitu wilayah Abbesinia dan Ethiopia, yang dilakukan oleh sebagian sahabat Nabi Muhammad SAW. Hijrah Habasya ini dilakukan sebanyak 2 kali.
Tujuan dilakukan perjalanan ini yaitu untuk mencari tempat yang lebih aman, Karena pada saat itu di Mekah kaum musyrikin terus melakukan intimidasi, tekanan dan tribulasi kepada kaum muslimin.
-
Hijrah ke Thaif
Hijrah ke Thaif merupakan hijrah kedua yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Tujuan perjalanan dari Mekah menuju Thaif ini yaitu karena kaum musyrikin terus melakukan kekerasan terhadap beliau.
Setelah Abu Thalib, paman sekaligus penjamin beliau meninggal dunia. Sesampainya Rasulullah SAW di Thaif justru mendapatkan penolakan dari penduduk setempat dan diusir.
Mengetahui berbagai macam-macam hijrah yang ada di dalam Islam bisa menjadi pembelajaran untuk senantiasa selalu berada di jalan kebenaran.
Salah satu kebaikan yang dilakukan juga bisa dengan berbagi kepada saudara-saudara lainnya yang membutuhkan dengan menyalurkan bantuan melalui platform donasi milik Laznas Yatim Mandiri.