Agama Islam mengajarkan untuk senantiasa menyayangi anak yatim. Apa saja cara menyayangi anak yatim? Simak ulasan mengenai caranya berikut ini.
Dalam ajaran Islam, anak yatim memiliki kedudukan yang mulia. Setiap umat muslim, dianjurkan untuk senantiasa menyayanginya.
Ada beberapa cara menyayangi anak yatim yang dapat dilakukan. Dengan melakukan anjuran ini, maka Allah menjanjikan pahala dan keutamaan lainnya.
Anak yatim adalah anak yang kurang beruntung. Pada saat usianya masih kecil, telah ditinggalkan orang tuanya seumur hidup. Atas hal inilah Allah SWT memerintahkan semua umat-Nya untuk memuliakan anak yatim dengan menyantuninya.
Cara Menyayangi Anak Yatim
Menyayangi anak yatim dengan menyantuninya, termasuk dalam ibadah mulia dengan imbalan pahala yang tidak terbatas.
Anjuran ini bahkan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Apa saja yang bisa dilakukan dalam menyayangi anak yatim ini?
1. Memberikan Jaminan HIdup yang Layak
Cara menyayangi anak yatim yang pertama adalah dengan memberikan jaminan hidup yang layak. Apa yang dimaksud dengan hidup layak? Yang dimaksud dengan hidup layak adalah memberikan apa saja yang dibutuhkan anak yatim.
Contohnya saja adalah memenuhi kebutuhan dalam hal kesehatan, pendidikan, serta beberapa kebutuhan primer lainnya.
Beberapa anak yatim bahkan harus putus sekolah ketika orang tuanya meninggal dan tidak ada pihak yang menjaganya.
Selain itu, para anak yatim juga telah kehilangan masa kecilnya karena harus hidup tanpa orang tua, bahkan ada yang harus bekerja untuk membantu mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan memberikan jaminan atas kehidupannya, maka masa depan anak yatim juga akan lebih cerah
Kehidupan anak yatim yang masih anak-anak, juga perlu didukung dalam hal tumbuh kembangnya.
Dukungan makanan, tempat tinggal, lingkungan, dan pola asuh yang tepat, akan membuat anak yatim menjadi pribadi yang baik dan memiliki masa depan.
2. Tidak Menghardik Anak Yatim
Rasulullah mengajarkan cara menyayangi anak yatim dengan lembut dan penuh kasih sayang. Bagi umat muslim dilarang untuk memakan harta anak yatim, serta tidak diperkenankan untuk menghardik anak yatim.
Larangan tersebut bahkan telah tertuang dalam firman Allah SWT, yaitu pada surat An-Nisa ayat 10. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa orang-orang yang masuk dalam golongan kaum yang mendustakan agama, antara lain sebagai berikut:
- Orang yang memakan harta anak yatim secara zalim
- Orang yang menghardik anak yatim
”Sesungguhnya orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala ( neraka)” (QS: An-Nisa: 10)
3. Memberi Sentuhan Kasih Sayang
Seorang anak yatim, seharusnya masih mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Peran ayah disini cukup lengkap, yaitu sebagai pemimpin keluarga, pencari nafkah, dan juga sebagai panutan kehidupan bagi anak-anaknya.
Meskipun kasih sayang yang diberikan oleh seorang ayah tidak ditunjukkan secara jelas, namun bukan berarti sang ayah tidak menyayanginya.
Setiap orang tua akan berusaha untuk bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan keluarga baik moril maupun materil.
Cara untuk menyayangi anak yatim, dapat dilakukan dengan memberikan sentuhan kasih sayang yang hilang.
Dengan cara ini, maka anak yatim tidak akan kehilangan kasih sayang dan tetap terasa masih ada yang memperdulikan seperti kedua orang tuanya.
Keistimewaan Menyayangi Anak Yatim
Kedudukan anak yatim yang begitu istimewa, sehingga Allah SWT memberikan perintah dan anjuran agar senantiasa berbuat baik kepada anak yatim.
Salah satunya adalah dengan menyayanginya. Bentuk menyayangi anak yatim dilakukan dengan cara menyantuninya.
1. Menjauhkan dari Azab Allah
Setiap umat muslim, pasti memiliki harapan untuk bisa hidup berkah serta jauh dari azab Allah SWT. Untuk bisa meraihnya, asa salah satu jalan yaitu dengan cara menyayangi anak yatim. Berlaku baik dan menyantuni anak yatim, akan menjauhkan dari azab Allah SWT.
Menyayangi anak yatim memang telah diperintahkan oleh Allah SWT melalui firman-Nya. Tidak hanya itu, Rasulullah SAW sebagai suri tauladan juga telah memberikan contoh bagaimana menyayangi anak yatim. Seperti salah satu hadis berikut ini:
“Demi Allah yang mengutus dengan kebenaran di hari kiamat. Allah Ta’ala tidak akan memberikan azab kepada orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya” (HR. Thabrani).
2. Mendapatkan Jaminan Masuk Surga
Salah satu keistimewaan ketika menyayangi dan menafkahi anak yatim adalah didekatkan kepada Rasulullah dan jaminan masuk surga kelak.
Setiap orang yang dengan ikhlas memberikan makan dan minum kepada anak yatim, maka Allah menjanjikan surga untuknya.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, bahwa umat muslim yang memelihara anak yatim, akan Allah masukkan dalam surga. Namun dengan catatan orang tersebut tidak melakukan dosa yang tidak terampuni.
Allah SWT memberikan keistimewaan bagi siapa saja yang mau menyayangi anak yatim. Bahkan, Allah memberikan jaminan surga.
Bukan hanya itu, kelak apabila Allah berkehendak, maka bisa didekatkan dengan Rasulullah SAW di surgaNya. Hal ini merupakan jalan untuk menggapai surga.
“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).
3. Mendapatkan Pertolongan dari Allah
Setiap perbuatan baik, maka akan diganjar dengan dengan ganjaran yang baik pula. Hal tersebut termasuk ketika menyayangi anak yatim, maka juga akan diberikan imbalan yang baik juga.
Allah telah berjanji akan senantiasa menolong hamba-Nya yang menyayangi anak yatim.
Ketika seseorang memelihara anak yatim, menyayanginya dengan sepenuh hati, bahkan hingga menjamin kehidupannya, maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat.
Hal tersebut menunjukkan betapa istimewanya seorang anak yatim untuk dibantu dan disayangi.
“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).
4. Dengan Menyayangi Anak Yatim adalah Tanda Orang Soleh
Sudah sepantasnya bagi umat muslim untuk selalu menjalankan perintah Allah SWT.
Siapapun hambaNya yang menjalankan perintahNya, maka akan Allah masukkan dalam golongan orang yang soleh. Salah satu perintah Allah adalah dengan cara menyayangi anak yatim.
Orang-orang yang kerap memberikan makan, mencukupi kebutuhan anak yatim sebagai salah satu cara untuk menyayanginya, maka akan termasuk dalam orang soleh tersebut.
Orang-orang soleh ini, akan senantiasa disayang oleh Allah SWT dan mendapatkan keberkahan di dalamnya.
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).
5. Melembutkan Hati dan Mendapatkan Keberuntungan
Bagi orang yang mendermakan sebagian hartanya untuk diberikan kepada anak yatim, maka akan merasakan ketenangan hati dan juga mendapatkan keberuntungan.
Hal ini juga telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW agar selalu berbuat baik kepada anak yatim.
Cara menyayangi anak yatim memang cukup banyak. Anjuran yang paling banyak adalah dengan menyantuni dan memberikan nafkah. Hal tersebut ditujukan agar sang anak dapat melanjutkan hidupnya dan menjadi pribadi yang berkembang.
Apabila ada orang yang ingin hatinya lembut, bersedekahlah kepada anak yatim. Pada saat menyantuni atau memberikan nafkah kepada anak yatim, lakukanlah dengan penuh rasa sayang. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits berikut ini.
“Bila engkau ingin hati menjadi lembut dan damai serta keinginan (yang baik) tercapai, maka sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah dia makanan yang seperti engkau makan. Bila itu engkau lakukan, hatimu akan tenang, lembut, serta keinginanmu (yang baik) akan tercapai” (HR. Thabrani)
Harta yang Diberikan Kepada Anak Yatim adalah Sebaik-Baik Harta
Setiap rezeki yang didapatkan, terdapat hak orang lain. Salah satunya adalah hak untuk anak yatim. Sudah sepantasnyalah hak tersebut diberikan kepada orang yang membutuhkan. Meskipun bersedekah juga banyak caranya, namun untuk anak yatim ini memiliki keutamaan.
Kenapa harus menafkahkan harta? Allah berfirman bahwa harta yang telah dinafkahkan untuk anak yatim, merupakan harta terbaik yang dimiliki umatNya. Bentuk rasa sayang kepada anak yatim dalam wujud nyata adalah dengan memberikan nafkah kepadanya.
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan” Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (Q.S: Al-Baqarah: 215)
Anjuran dan perintah untuk menyayangi anak yatim, bukan tanpa alasan dan tujuan. Salah satu cara menyayangi anak yatim adalah dengan menyantuni dan menafkahinya.
Sahabat bisa melaksanakan anjuran tersebut dengan ikut berpartisipasi dalam program kemandirian anak yatim bersama Yatim Mandiri dengan cara KLIK DISINI.
Good article.
Terimakasih kak.
Jangan lupa di share ya kak. Hehehehe