Amalan Bulan Haram untuk Sempurnakan Ibadah

Bulan haram adalah bulan dimana pahala lebih besar dan dosa akan lebih berat. Berikut ini amalan bulan haram untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.


Bulan haram adalah bulan dimana terdapat kemuliaan serta pahala dilipatgandakan. Terdapat beberapa amalan bulan haram yang secara khusus hanya dilakukan di bulan tersebut. Amalan-amalan ini akan bernilai biasa saja jika dilakukan di bulan yang lain.

Pada bulan-bulan ini terdapat amalan secara khusus agar umat Islam dapat meningkatkan rasa kehadiran dan kesadaran akan Allah SWT untuk membantu seseorang menjadi lebih disiplin dalam beribadah dan sadar akan kebesaran Allah SWT.

Apa Itu Bulan Haram?

4 bulan haram
sumber gambar: istock

Bulan haram adalah bulan penuh kemuliaan yang datang secara berturut-turut selama 3 bulan yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan 1 bulan yang datang secara terpisah yaitu bulan Rajab. Selama bulan ini, pahala perbuatan baik berlipat ganda dan hukuman untuk kesalahan berlipat juga.

Ayat dalam Al-Qur’an berikut menyebutkan bahwa ada empat bulan suci dalam setahun:

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًۭا فِى كِتَـٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌۭ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَـٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةًۭ كَمَا يُقَـٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةًۭ ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya jumlah bulan yang ditetapkan oleh Allah adalah dua belas, dalam catatan Allah sejak Dia menciptakan langit dan bumi, yang empat di antaranya adalah bulan suci. Itu adalah jalan yang benar. Maka janganlah saling menganiaya selama bulan-bulan tersebut dan bersama-sama memerangi musyrik sebagaimana mereka memerangimu bersama-sama. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa (kepada-Nya).” At-Taubah: 36.

Dalam khotbahnya selama haji, Rasulullah SAW berkata:

“Waktu telah menyelesaikan satu siklus dan membentuk hari ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam satu tahun terdapat dua belas bulan yang empat di antaranya adalah bulan suci, tiga diantaranya berurutan, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan juga Rajab yang terjadi di antara Jumada dan Sya’ban.” (Sunan Abi Dawud)

4 bulan ini disebut sebagai bulan haram karena diharamkan adanya pertempuran, pelanggaran atau ketidakadilan yang dilakukan di bulan-bulan suci ini.

Seperti firman Allah SWT yang mengatakan Allah SWT lah yang memberikan makna, tujuan, nilai dan hukum pada apa yang Dia ciptakan di langit dan di bumi dan kemudian mengajarkan kita apa yang bermanfaat bagi kita.

هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ ٱلشَّمْسَ ضِيَآءًۭ وَٱلْقَمَرَ نُورًۭا وَقَدَّرَهُۥ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا۟ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ ٱلْـَٔايَـٰتِ لِقَوْمٍۢ يَعْلَمُونَ

“Dialah yang menjadikan matahari sebagai sumber cahaya dan bulan sebagai cahaya yang dipantulkan, dengan fase-fase yang ditentukan dengan tepat, agar kamu mengetahui jumlah tahun dan perhitungan ‘waktu’. Allah tidak menciptakan semua ini kecuali dengan benar [untuk suatu tujuan]. Dia menjelaskan tanda-tanda bagi orang yang berilmu.” Surat Yunus: 5.

Hal yang paling istimewa untuk dilakukan di bulan-bulan suci ini adalah tidak menganiaya diri sendiri, yaitu dengan menghindari melakukan dosa karena dosa yang dilakukan di bulan-bulan suci lebih buruk dan lebih parah akibatnya.

Bulan-bulan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran kita akan kebesaran Allah SWT karena pahala dan dosa yang dilipatgandakan. Oleh karena itu, seseorang harus memperbaiki dan memurnikan pikiran serta tindakannya agar terhindar dari perbuatan tercela.

Menyadari bulan-bulan suci dalam Islam dan menghormatinya dalam hati adalah tanda ketakwaan dan membawa kebaikan dari Allah SWT. Sebagaimana firman Yang Maha Kuasa:

…وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَـٰتِ ٱللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌۭ لَّهُۥ عِندَ رَبِّهِ

“…dan barang siapa yang menghormati aturan-aturan suci Allah – itu adalah yang terbaik baginya di sisi Tuhannya.” Al-Hajj: 30.

Dan

…وَمَن يُعَظِّمْ شَعَـٰٓئِرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى ٱلْقُلُوبِ

“…dan barang siapa yang memuliakan syiar-syiar Allah, itu pasti karena ketakwaan hati.” Al-Hajj: 32.

Apa Saja Amalan Bulan Haram?

amalan bulan haram
sumber gambar: istock

1. Amalan Bulan Haram Dzulqa’dah

Dzulqa’dah berasal dari kata ‘Dzul’ yang berarti pemilik dan ‘Qadah’ yang berarti tempat yang diduduki sehingga bulan ini berarti orang yang memiliki tempat duduk. Dinamakan Dzulqa’dah karena pada bulan ini umat Islam seharusnya tetap duduk di tempat alih-alih pergi berperang.

Karena pertempuran dilarang di bulan-bulan suci, maka peziarah dapat melakukan perjalanan haji dengan aman selama Dzulqa’dah tanpa khawatir tentang bandit atau perang.

Bentuk amalan bulan haram Dzulqa’dah adalah pada bulan ini disahkan ihram untuk haji bersama dua bulan lainnya yaitu Bulan Syawal dan Bulan Dzulhijjah. Seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 197:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ

“Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi/ditentukan”

Menurut riwayat sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW melakukan umrah hanya di Bulan Dzulqa’dah.

اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ

“Rasulullah SAW berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji, yaitu umrah dari Hudaibiyah, umrah pada tahun berikutnya, umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan umrah bersama haji” (HR al-Bukhari).

2. Amalan Bulan Haram Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan paling suci pada tahun Islam. Sepuluh hari pertama Dzulhijjah sering disebut sebagai sepuluh hari terbaik dalam setahun dan merupakan kesempatan kedua setelah Ramadhan.

Bagi umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji, hari tersebut menjadi waktu yang penuh berkah dengan pahala yang besar. Dalam Surat Al-Fajr ayat 1 dan 2, Allah SWT berfirman:

وَالْفَجْرِۙ – ١

وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ – ٢

“Demi fajar; dan (demi) sepuluh malam.”

Menurut banyak ahli Al-Qur’an, hari-hari yang disebutkan sebagai hari yang cukup penting tersebut adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Bagi siapa pun yang tidak mampu pergi haji harus menggunakan waktu yang diberkahi ini untuk menyelesaikan lebih banyak amal saleh dari biasanya.

Hal ini dapat mencakup apa saja seperti bersedekah, menghormati orang tua, mempererat tali persaudaraan, mengerjakan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar. Penting juga untuk meningkatkan ibadah wajib, memperbanyak doa, puasa dan zikir.

Disunnahkan bagi seorang muslim untuk berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, karena puasa adalah salah satu amalan yang paling baik. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman:

“Segala amal anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa, yang untuk-Ku dan Aku yang membalasnya.” (HR. Bukhari)

Diriwayatkan juga bahwa “Rasulullah SAW biasa berpuasa pada sembilan hari pertama Dzulhijjah dan hari Asyura, dan tiga hari setiap bulan, Senin pertama setiap bulan dan dua Kamis.” (Abu Dawud)

Sepuluh hari Dzulhijjah termasuk Yawm al-Arafah (Hari Arafah), di mana Allah menyempurnakan Agama-Nya. Rasulullah SAW bersabda: “Puasa hari Arafah menghapus dosa dua tahun: yang lalu dan yang akan datang.” (HR. Muslim)

3. Amalan Bulan Haram Muharram

Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam yang menandai dimulainya Tahun Baru Islam. Muharram juga memiliki makna yang lebih besar, yaitu salah satu dari empat bulan haram. Selama bulan ini, pahala untuk perbuatan baik berlipat ganda, begitupun dengan dosa perbuatan buruk.

Muharram adalah salah satu bulan paling penting dalam setahun dengan berbagai alasan agama dan sejarah:

  • Disebut sebagai bulan Allah SWT karena merupakan bulan paling diberkati diantara bulan-bulan dalam setahun.
  • Menandai hijrahnya umat Islam ke Madinah dan awal tahun baru Islam.
  • Berisi hari ‘Asyura, di mana umat Islam dianjurkan agar berpuasa untuk mendapatkan pahala yang besar.
  • Bulan terjadinya pertempuran Karbala.

Hari istimewa yang jatuh di bulan Muharram adalah Hari Asyura. Di hari yang jatuh pada 10 Muharram, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa oleh Nabi Muhammad SAW.

“Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW begitu bersemangat untuk berpuasa setiap hari dan mengutamakannya selain hari ini, hari ‘Asyura’, dan bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).

Puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil setahun yang lalu, seperti sabda Rasulullah SAW:

“Padd Puasa ‘Arafah saya harap Allah akan menebusnya untuk tahun sebelumnya dan tahun setelahnya, dan puasa hari ‘Asyura’ saya berharap Allah akan menebus dengannya untuk tahun yang datang sebelumnya.” (HR. Muslim).

Para ulama Islam menganggap dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram bersamaan dengan tanggal 10 Muharram. Hal ini karena hadits:

Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ini adalah hari yang dimuliakan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.” Rasulullah SAW berkata, “Tahun depan, Insya Allah, kita akan berpuasa pada hari kesembilan.” Tetapi pada saat tahun berikutnya tiba, Rasulullah SAW telah meninggal. (HR. Muslim).

Beberapa ulama juga menganggap puasa pada tanggal 11 Muharram dianjurkan. Hal ini bisa terjadi jika seseorang melewatkan tanggal 9. Oleh karena itu, puasa Asyura terdapat banyak pilihan diantaranya:

  • Hanya hari Asyura (10 Muharram)
  • Atau puasa tanggal 9 dan 10,
  • Atau puasa tanggal 10 dan 11.
  • Beberapa ulama bahkan akan berpuasa pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.

4. Amalan Bulan Haram Rajab

Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Islam dan salah satu dari empat bulan suci yang ditetapkan oleh Allah SWT. Bulan ini mendahului bulan Sya’ban dan bulan suci Ramadhan.

Bulan Rajab mengandung banyak manfaat dan keutamaan bagi umat Islam karena beberapa hari bersejarah dalam Islam terjadi di bulan ini, diantaranya:

  • 13 Rajab: Tanggal lahir Ali RA, sepupu dan sahabat Rasulullah SAW
  • 27 Rajab: Perjalanan malam Rasulullah SAW Al Isra’ wal Mi’raj diperkirakan telah terjadi
  • Rajab 9 H: Terjadinya Pertempuran Tabuk.
  • Rajab 583 H: Salahuddin al-Ayyubi membebaskan Yerusalem setelah delapan puluh delapan tahun dikuasai Tentara Salib.

Abu Bakar b. Al-Warraq al-Balkhi pernah berkata: “Di bulan Rajab Anda menabur benih, di bulan Sya’ban Anda mengairinya dan di bulan Ramadhan Anda menuai.”

Artinya agar siap secara fisik, mental dan spiritual untuk Ramadhan dan memaksimalkan berkah serta kebajikannya, perlu merencanakan dan mempersiapkan sejak dari Bulan Rajab.

Para Ulama Islam banyak merekomendasikan jenis ibadah yang dapat dilakukan di bulan ini. Namun, beberapa rekomendasi ini masih menjadi bahan perdebatan. Beberapa berpendapat bahwa tidak ibadah secara khusus yang dilakukan di Bulan Rajab.

Sebagai contoh, beberapa ulama telah menyajikan beberapa hadits yang menganjurkan puasa setidaknya sekali di bulan Rajab, sementara yang lain menolak hadits tersebut dan menyatakan hadits-hadits itu lemah.

Ibadah yang dapat dilakukan pada Bulan Rajab ini adalah dengan puasa sunnah bulan haram. Seperti yang telah diriwayatkan beberapa ulama salaf berpuasa di seluruh bulan haram, diantaranya Ibnu Umar, Hasan Al Bashri, dan Abu Ishaq As Sabi’i.

Banyak amalan bulan haram yang dapat dilakukan untuk memperbanyak amal shaleh dan meningkatkan rasa kehadiran serta kesadaran akan Allah SWT. Karena dosa akan lebih berat dan pahala lebih besar di keempat bulan haram ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top