Supaya ibadah haji berjalan lancar, mengetahui syarat dan rukun-rukunnya adalah hal yang penting. Ketahui 6 rukun haji di bawah ini supaya menjadi haji mabrur.
Haji merupakan salah satu ibadah yang masuk ke dalam rukun islam. Banyak umat muslim yang berharap bisa melaksanakan ibadah ini dengan berkunjung ke tanah suci. Sebelum melaksanakan haji, hal yang harus disiapkan sejak dini adalah memahami rukun haji terdiri dari 6 hal.
Sama seperti ibadah lainnya dalam agama islam seperti solat, ibadah haji juga memiliki runtutan tata caranya tersendiri. Runtutan atau tata cara ini sering disebut sebagai rukun dalam ibadah haji. Dengan mengikut rukun-rukun tersebut, seseorang diharapkan nantinya bisa menjadi haji yang mabrur.
Selain mengenai rukun-rukunnya, sebelum melaksanakan ibadah haji Anda juga harus mempelajari tentang beberapa syarat serta hukum haji. Bagi Anda yang masih bingung tidak perlu khawatir, berikut informasi tentang pengertian, hukum, rukun, dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan haji.
Artikel pilihan: Simak Hukum Kurban untuk Orang Haji
Pengertian Haji
Sebelum melaksanakan haji, mengetahui pengertian ibadah haji itu sendiri merupakan hal yang penting. Secara etimologi kata haji berasal dari bahasa Arab yaitu al hajj yang artinya menyengaja. Namun secara umum kata al hajj ini juga diartikan sebagai menuju atau mengunjungi.
Di Indonesia sendiri kata haji juga sering diartikan sebagai ziarah islam yang dilakukan setahun sekali. Menurut seorang ulama terkenal Sayyid Sabiq, haji merupakan kegiatan mengunjungi Mekkah untuk melakukan ibadah thawaf, sa’i dan wuquf di Arafah.
Sedangkan berdasarkan akar semiotika, kata haji memiliki arti berkeliling atau mengelilingi. Jadi dalam agama Islam, seseorang yang melaksanakan ibadah haji akan berjalan mengelilingi Ka’bah pada waktu yang sudah ditentukan.
Jadi pengertian haji adalah kegiatan ibadah yang dilakukan dengan cara mengunjungi Ka’bah atau Baitullah secara sengaja. Selama berada di Baitullah, umat muslim melaksanakan serangkaian ibadah seperti thawaf, sa’i, dan wuquf sesuai dengan ketentuan.
Hukum Haji
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, haji merupakan salah satu ibadah yang masuk ke dalam rukun Islam. Tapi sangat disayangkan, sampai saat ini masih banyak orang yang belum memahami tentang hukum haji. Berikut ini merupakan 4 hukum haji yang wajib diketahui oleh umat muslim.
1. Hukum Haji Wajib
Hukum ibadah haji yang pertama adalah wajib, tetapi hukum ini biasanya diajarkan pada anak yang masih berusia dini. Ibadah haji bisa menjadi wajib bagi mereka yang mengatasnamakan haji ketika bernazar atau dalam hal qadha, hingga dalam perihal murtad.
Hukum haji akan menjadi wajib bagi mereka yang meng-qada hajinya dan biasanya berlaku ketika seseorang tidak melakukan wukuf. Karena wukuf merupakan salah satu rukun haji dan wajib dilaksanakan, jika tidak maka hajinya dianggap tidak sah.
Selain itu haji juga bisa menjadi wajib bagi mereka yang murtad atau keluar dari agama Islam. Ketika orang tersebut ingin masuk kembali ke dalam agama Islam, maka ia harus melaksanakan haji. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan keimanan dan keislaman yang telah hilang.
2. Hukum Haji Sunnah
Selanjutnya hukum ibadah haji juga bisa menjadi sunnah, terutama bagi seorang muslim yang belum baligh atau masih anak-anak. Hal ini karena seseorang beragama islam yang belum baligh dianggap tidak memiliki kewajiban untuk melakukan ibadah apapun termasuk haji.
Selain itu ibadah haji juga bisa berhukum sunnah untuk seseorang yang sudah pernah melakukan haji sebelumnya. Jadi jika seseorang sudah pernah melaksanakan haji sekali, maka ia tidak diwajibkan untuk melakukannya lagi dan sebaiknya memperbanyak bersedekah.
3. Hukum Haji Makruh
Hukum yang ketiga pada ibadah haji dalam agama Islam adalah makruh atau lebih baik tidak dilakukan. Hukum haji bisa menjadi makruh jika dilakukan oleh seorang wanita yang telah menikah dan melaksanakan haji tanpa meminta izin kepada suaminya.
Selain itu ibadah haji juga bisa menjadi makruh jika dilakukan oleh seseorang yang sudah pernah haji dan ingin melaksanakan haji lagi. Pada kondisi ini ibadah haji bisa menjadi makruh ketika orang berkali-kali melaksanakan haji, padahal di sekitarnya masih ada masyarakat yang tidak merdeka.
Seperti yang diketahui, haji merupakan ibadah yang membutuhkan banyak persiapan salah satunya adalah mempersiapkan keuangan. Banyak ulama yang menyarankan untuk lebih peduli pada lingkungan sekitar terlebih dahulu dibandingkan dengan berangkat haji berkali-kali.
4. Hukum Haji Haram
Terakhir hukum haji juga bisa menjadi haram atau tidak boleh dilakukan, jika dilakukan maka akan mendapatkan dosa. Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan ibadah haji tidak sempurna bahkan membuat hukum haji menjadi haram.
Salah satunya adalah ketika seseorang melaksanakan ibadah haji dengan membawa niat yang buruk ketika berada di tanah suci. Niat buruk ini bisa berupa dendam, iri dengki, atau hanya karena menginginkan hal yang bersifat duniawi saja, bukannya berniat ibadah.
Jadi bagi seluruh umat muslim, sebelum melaksanakan ibadah haji diwajibkan untuk meluruskan niat terlebih dahulu. Berkunjung ke tanah suci dan beribadah haji, harus diawali dengan niat yang baik yaitu mendekatkan diri kepada Allah serta meningkatkan iman dan takwa.
Seperti yang kita ketahui, pada dasarnya hukum haji adalah wajib bagi seluruh umat Islam yang mampu. Dalam hal ini kata mampu harus meliputi mampu secara fisik, finansial, dan batin. Sehingga ibadah haji bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan hal yang tidak diinginkan.
Baca juga : Sholat Idul Adha: Niat Bacaan, Sunnah dan Tata Caranya
Rukun Haji
Setelah mengetahui berbagai hukum haji tadi, sekarang Anda tentu sudah bisa menentukan diri sendiri masuk ke dalam golongan yang mana. Selanjutnya yang harus dipahami adalah apa saja rukun haji yang harus dilakukan supaya ibadah menjadi sah, berikut penjelasannya.
1. Berihram
Rukun haji yang pertama adalah ihram yang maknanya adalah keadaan di mana seseorang telah membulatkan niat untuk berhaji. Kegiatan berihram ini dilakukan di Miqat atau tempat dimana para jamaah haji akan memulai ibadah sekaligus memulai niat ibadah haji.
Beberapa hal yang sunnah dan disarankan untuk dilakukan sebelum berihram di antaranya mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram, dan memakai wangi-wangian. Setelah melakukan beberapa hal yang disunnahkan tersebut, Anda bisa mulai membaca niat ihram.
2. Melakukan Wukuf
Selanjutnya yang termasuk ke dalam rukun ibadah haji adalah melakukan wukuf di padang Arafah. Perlu diingat bahwa wukuf ini merupakan inti dari seluruh proses pelaksanaan ibadah haji. Jadi seluruh jamaah akan berkumpul di Padang Arafah untuk beribadah sebaik mungkin.
Cara mengerjakan rukun haji ini, waktu wukuf akan dimulai pada saat tergelincirnya matahari atau biasanya pada saat memasuki waktu sholat dzuhur. Wukuf dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbitnya matahari di hari berikutnya atau pada tanggal 10 Dzulhijjah.
3. Melaksanakan Tawaf
Setelah melakukan ihram dan wukuf di Padang Arafah, runtutan ibadah haji berikutnya yang wajib dilakukan adalah bertawaf. Tawaf sendiri merupakan kegiatan mengelilingi Ka’bah 7 kali putaran. Perlu diketahui bahwa terdapat 4 jenis tawaf yaitu Qudum, Ifadhah, Wada, dan Tathawwu.
Tawaf Qudum merupakan tawaf yang dilakukan saat Anda pertama kali datang di Masjidil Haram. Yang kedua tawaf ifadhah merupakan tawaf yang dilakukan dalam rangkaian ibadah haji dan umroh. Ketiga tawaf wada yaitu tawaf perpisahan yang dilakukan saat akhir ibadah haji.
Jadi tawaf perpisahan ini akan dilakukan sebelum jamaah meninggalkan kota Mekkah. Terakhir tawaf tathawwu yaitu tawaf yang hukum pelaksanaannya sunnah dan bisa dilaksanakan kapan saja dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah.
4. Melaksanakan Sa’i
Selanjutnya rukun haji berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah disebut sebagai Sa’i. Ini termasuk salah satu rukun ibadah haji yang wajib Anda laksanakan supaya ibadah sah. Secara sederhana Sa’i berarti berjalan kaki atau berlari kecil.
Ketika melintasi kawasan Bukit Shafa dan Marwah para jamaah pria disunnahkan untuk berlari-lari kecil. Sedangkan untuk para jamaah wanita disunnahkan untuk berjalan cepat. Tujuan dali rukun ibadah haji ini adalah untuk mengingatkan seluruh umat muslim agar selalu berusaha.
Karena latar belakang dari pelaksanaan sa’i ini adalah Siti Hajar yang kesulitan mencari air untuk putranya Nabi Ismail. Siti Hajar terus berusaha dengan berlalri dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah, hingga akhirnya muncul mata air zamzam.
5. Memotong Rambut atau Tahallul
Hal yang termasuk dalam rukun haji dan wajib dilakukan adalah memotong rambut atau melakukan tahallul. Untuk jamaah pria diwajibkan memotong rambut setidaknya 3 helai, sedangkan jamaah wanita bisa memotong ujung rambutnya.
Setelah melakukan tahallul, segala macam larangan yang selama masa ihram jadi boleh dilakukan atau hukumnya menjadi halal. Setelah memotong rambut, para jamaah juga sudah diperbolehkan untuk mengganti pakaian ihram menjadi pakaian biasa yang digunakan sehari-hari.
6. Melaksanakan Ibadah dengan Tertib
Terakhir rukun ibadah haji yang juga tidak kalah penting dan bersifat fundamental adalah melaksanakan ibadah haji dengan tertib. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan seluruh jamaah yang sedang beribadah termasuk diri Anda sendiri.
Jadi bagi siapapun yang ingin melaksanakan ibadah haji, pastikan bisa menjaga ketertiban selama berada di tanah suci. Mulai dari awal masa ihram hingga selesai masa tahallul, jamaah harus bersikap sopan, santun, dan menjaga kenyamanan bersama supaya suasana tetap tertib.
Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat rukun haji berjumlah 6 yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah supaya ibadahnya sah. Jika ada satu saja dari rukun dan tata cara haji diatas yang tidak dilaksanakan, maka bisa dianggap bahwa haji yang dilakukan tidak sah.
Baca artikel : Berikut Amalan bagi yang Tidak Mampu Berkurban
Syarat Sah Haji
Selain rukun haji ada 6 tadi yang harus dilaksanakan, ada juga beberapa syarat wajib haji yang harus dipenuhi. Karena jika tidak memenuhi beberapa syarat tersebut, ibadah haji bisa dianggap tidak sah. Berikut ini merupakan beberapa syarat sah haji yang wajib dipenuhi supaya ibadah haji sah.
1. Beragama Islam
Syarat utama yang harus dipenuhi bagi seorang yang ingin melaksanakan haji adalah beragama Islam. Jika orang tersebut tidak beragama Islam dan melaksanakan haji di Baitullah, maka ibadah haji tersebut dianggap tidak sah.
2. Berakal Sehat
Selanjutnya syarat supaya ibadah haji sah adalah harus dilakukan oleh seseorang yang berakal sehat. Jadi seseorang yang tidak sehat secara pikiran atau gila tidak boleh atau tidak perlu melakukan haji.
3. Sehat Jasmani dan Rohani
Selain sehat secara pikiran, seseorang yang ingin melaksanakan haji juga diwajibkan untuk sehat secara jasmani dan rohani. Jadi setiap jamaah harus sehat dan kuat untuk melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji.
4. Baligh atau Sudah Dewasa
Seperti yang telah disampaikan, hukum haji bisa menjadi sunnah untuk anak-anak kecil yang belum baligh. Nah dari sini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang ingin melaksanakan haji dan dianggap sah harus sudah baligh atau berusia dewasa.
5. Hidupnya Merdeka
Syarat selanjutnya bagi seseorang yang melaksanakan haji adalah merdeka atas hidupnya. Yang dimaksud dengan merdeka di sini adalah orang tersebut bukanlah budak yang terikat dengan majikannya.
6. Mampu secara Fisik, Mental, dan Materi
Terakhir syarat yang wajib dipenuhi oleh seorang jamaah haji adalah mampu secara fisik, mental, dan materi. Seperti yang disampaikan sebelumnya, haji merupakan ibadah yang membutuhkan banyak persiapan yang matang mulai dari keuangan, kesehatan, hingga mental.
Supaya perjalanan ibadah haji Anda menjadi sah dan mabrur, pastikan keenam syarat di atas sudah terpenuhi terlebih dahulu. Mulai dari beragama islam, berakal sehat, sehat jasmani dan rohani, baligh, merdeka, dan mampu secara fisik, mental, maupun materi.
Jenis-jenis Haji
Kebanyakan masyarakat di Indonesia saat ini hanya tahu bahwa haji merupakan ibadah yang dilaksanakan saat bulan Dzulhijjah. Padahal sebenarnya ibadah haji sendiri terdiri dari beberapa jenis, supaya tidak bingung berikut penjelasannya.
1. Haji Al-Tamattu
Jenis haji yang pertama adalah Al-Tamattu yaitu haji yang paling umum dan dianjurkan oleh nabi Muhammad untuk dilakukan para sahabatnya. Jenis haji ini mengacu pada kegiatan umrah selama musim Haji dan kegiatan haji dilakukan sekitar 8-13 Dzulhijjah.
2. Haji Al-Qiran
Selanjutnya ada jenis haji Al-Qiran, dimana jamaah akan melakukan ibadah haji dan umroh secara bersamaan dalam keadaan ihram. Bagi jamaah yang ingin melakukan haji Al-Qiran harus menyediakan hewan kurban untuk menyelesaikan rangkaian rukun haji ini.
3. Haji Al-Ifrad
Terakhir adalah haji Al-Ifrad di mana jamaah melakukan runtutan ibadah haji sendiri tanpa harus menyediakan hewan kurban. Jamaah haji yang melakukan haji ini biasanya disebut sebagai seorang jamaah mufrid.
Jadi ketika Anda ingin melaksanakan ibadah haji Anda harus bisa menentukan, jenis haji mana yang ingin Anda laksanakan. Karena seperti yang telah disampaikan, perlu persiapan yang matang supaya ibadah haji bisa berjalan lancar.
Keutamaan Ibadah Haji
Setiap ibadah dalam agama Islam memiliki keutamaan dan manfaat masing-masing bagi umat muslim. Begitu juga dengan ibadah haji yang memiliki berbagai keutamaan seperti di bawah ini.
1. Menghapus Dosa-dosa
Salah satu keutamaan haji adalah mampu menghapus segala dosa-dosa. Hal ini dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah bahwa siapa yang melakukan haji ke Ka’bah maka dia akan pulang sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.
2. Mendapat Jaminan Masuk Surga
Selanjutnya keutamaan ibadah haji bagi umat muslim yang melaksanakannya adalah mendapat jaminan masuk surga. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim di mana Abu Hurairah berkata “Haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga”.
3. Menghilangkan Kefakiran
Bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah haji, tidak perlu khawatir akan mengalami kemiskinan di masa depan. Karena salah satu keutamaan haji adalah menghilangkan kefakiran di dalam diri yang melaksanakannya.
4. Termasuk Jihad
Terakhir keutamaan ibadah haji adalah mendapat pahala yang sama dengan jihad di jalan Allah. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari dari Aisyah RA, bahwa amalan yang paling afdhol bukanlah jihad tetapi haji yang mabrur.
Supaya bisa mendapatkan berbagai keutamaan dan manfaat ibadah haji, maka jamaah harus melaksanakan rukun haji terlebih dahulu. Memenuhi setiap syarat haji dan memahami hukumnya juga hal yang tidak kalah penting, supaya Anda bisa menjadi haji yang mabrur.