Kediri, YM News – Suasana penuh syukur mewarnai kegiatan panen raya jagung yang dilaksanakan di Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Selasa lalu (24/12/2024).
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Yatim Mandiri Kediri dan Kelompok Tani Sukomakmur Tempursari, yang mendapat bantuan modal untuk pengembangan pertanian mereka.
Ketua Kelompok Tani Sukomakmur Tempursari, Pak Kandar, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan.
“Dengan adanya bantuan modal ini, kami tidak perlu lagi meminjam dana dari bank yang biasanya membebani dengan bunga tinggi dan jaminan. Ini sangat membantu kami untuk fokus pada hasil tani,” ujarnya.
Modal yang diberikan Yatim Mandiri Kediri ini digunakan untuk mendukung penanaman jagung, mulai dari pembelian benih, pupuk, hingga biaya operasional lainnya.
Hasil panen yang melimpah diharapkan tidak hanya mencukupi kebutuhan anggota kelompok tani, tetapi juga memberikan kontribusi pada ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Staf Program Yatim Mandiri Kediri, Fajar Hidayat, menjelaskan tujuan dari program pemberdayaan petani jagung ini.
“Kami ingin memberdayakan para petani agar lebih mandiri dan tidak terjebak dalam jeratan utang. Dengan hasil panen yang baik, kami berharap kesejahteraan mereka meningkat dan dampaknya bisa dirasakan oleh keluarga mereka,” tutur Fajar.
Selain memberikan bantuan modal, Yatim Mandiri Kediri juga mendampingi para petani dalam proses penanaman hingga panen. Program ini tidak hanya berfokus pada hasil panen semata, tetapi juga pada peningkatan kapasitas para petani melalui pelatihan-pelatihan.
Hasil panen jagung kali ini rencananya akan dipasarkan di wilayah Kediri dan sekitarnya. Sebagian hasil juga akan digunakan untuk kebutuhan pangan lokal, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Yatim Mandiri Kediri berharap program serupa dapat terus berjalan di masa mendatang. “Semoga apa yang telah dibagikan ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima manfaat, tetapi juga memberkahi para donatur yang telah mendukung program ini,” tutup Fajar.
Kegiatan ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga sosial dan masyarakat lokal mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan.