Bandung Barat, YM News – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, Yatim Mandiri Bandung bersama Sahabat Until Jannah dan Relawan Kemandirian menyalurkan bantuan paket sembako kepada para guru ngaji binaan.
Acara penyaluran paket sembako ini berlangsung pada Sabtu (30/11/2024), bertempat di Sanggar Aero Twin, Jl. Nicaragua, Cibeber, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Bantuan ini diberikan kepada dua guru ngaji, yakni Ibu Iis Supriatin dan Ibu Novi. Sebelumnya, pada Kamis (28/11/2024), Yatim Mandiri Bandung juga telah menyalurkan bantuan sembako kepada tiga guru lainnya, yaitu Ibu Imas dari Sanggar Rancamanyar, serta Ibu Febi dan Ibu Siti Nurfalah dari Sukamenak.
Staf Program Yatim Mandiri Bandung, Dian Permana, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi para guru dalam mendidik anak-anak yatim dan dhuafa.
“Para guru ini tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membimbing anak-anak yatim menjadi generasi yang cerdas, santun, dan tangguh. Mereka adalah teladan yang luar biasa bagi kita semua, dan kami merasa terhormat bisa memberikan apresiasi ini,” ujarnya.
Ibu Novi, salah satu penerima bantuan, mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya atas perhatian yang diberikan. “Terima kasih kepada Yatim Mandiri, Sahabat Until Jannah, dan para donatur. Bantuan ini sangat berarti bagi kami dan menjadi penyemangat untuk terus mendidik anak-anak dengan sepenuh hati,” katanya.
Kegiatan ini tidak lepas dari kontribusi donatur yang senantiasa mendukung program-program kebaikan Yatim Mandiri. Dian juga menambahkan harapannya agar para penerima manfaat dapat terus termotivasi dalam menjalankan tugas mulia mereka.
“Kami berterima kasih kepada para donatur yang istiqamah menebarkan kebaikan. Dengan dukungan ini, kita bersama-sama membentuk generasi mandiri, baik dari segi pemikiran, akhlak, maupun ekonomi,” tambahnya.
Acara penyaluran sembako ini tidak hanya mempererat silaturahmi antara Yatim Mandiri dengan para guru ngaji binaan, tetapi juga menjadi momentum untuk mengapresiasi perjuangan mereka dalam mendidik anak-anak yatim dan dhuafa.
Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara konsisten sebagai wujud kepedulian kepada mereka yang telah berkontribusi besar bagi masyarakat.
“Semoga semakin banyak pihak yang tergugah untuk turut berkontribusi dalam mendukung pendidikan anak-anak yatim dan dhuafa,” tutup Dian.