Magetan, YM News – Di usia yang hampir satu abad, Mbah Semi menghadapi kehidupannya dengan ketabahan yang luar biasa. Menyandang status sebatang kara, beliau tinggal di sebuah rumah berukuran 4×6 meter hasil bantuan pemerintah. Meskipun demikian, semangatnya untuk tetap bertahan hidup tak pernah surut.
Sebagai pekerja pembuat kerupuk beras, Mbah Semi menjalani kesehariannya dengan penuh kesederhanaan. Upah yang diterimanya pun tidak banyak, terkadang hanya beberapa ribu rupiah per hari.
Namun, kehidupannya yang sederhana tak mengurangi kecerahan di wajahnya saat tim Yatim Mandiri Magetan datang membawa paket kebahagiaan, sebuah persembahan dari para donatur yang peduli. Tawa bahagia pun terpancar dari wajahnya, menyambut kedatangan tim dengan penuh rasa syukur.
“Bantuan ini sangat membantu bagi saya, terima kasih atas kebaikan yang telah diberikan,” ujar Mbah Semi dengan tulus, sambil mendoakan agar tim Yatim Mandiri selalu diberikan keberkahan dalam setiap langkahnya.
Dalam momen yang penuh kehangatan tersebut, Mbah Semi merasa dihargai dan tidak sendiri. Kehadiran tim Yatim Mandiri serta bantuan yang mereka berikan merupakan sinar harapan bagi Mbah Semi dan banyak lansia lainnya yang hidup dalam keterbatasan.
Adelita Putri, salah seorang anggota tim Yatim Mandiri Magetan, menyampaikan bahwa paket kebahagiaan tersebut merupakan wujud kepedulian dari para donatur yang peduli terhadap sesama. “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban Mbah Semi dan menjadi berkah bagi kehidupannya,” tambahnya.
Melalui kegiatan seperti ini, semangat kebersamaan dan gotong royong dalam membantu sesama, terutama kepada yang membutuhkan, terus dijaga dan diperkokoh. Keberadaan Yatim Mandiri sebagai wadah berbagi rezeki menjadi jembatan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kepedulian sosial dalam masyarakat. Semoga kebaikan ini terus mengalir dan memberi inspirasi bagi semua pihak.