Olimpiade Matematika dan Al-Qur’an 2025 Siap Digelar Laznas Yatim Mandiri di Yogyakarta

YM News, Yogyakarta – Laznas Yatim Mandiri kembali menggelar Olimpiade Matematika dan Al-Qur’an (OMATIQ) 2025 sebagai ajang edukatif nasional yang tahun ini menandai satu dekade penyelenggaraan. Selama sepuluh tahun, OMATIQ konsisten menghadirkan ruang pembinaan generasi muda yang mengintegrasikan kecerdasan intelektual, kedalaman spiritual, dan kekayaan budaya dengan tema besar “Rooted in Culture”.

OMATIQ 2025 akan diikuti oleh anak-anak binaan Laznas Yatim Mandiri dari seluruh Indonesia. Dari ribuan peserta yang mengikuti proses seleksi di tingkat daerah, terpilih ratusan peserta terbaik yang berhak melaju ke babak nasional. Proses ini menjadi bagian dari ikhtiar pembinaan berkelanjutan untuk menumbuhkan potensi akademik dan Qur’ani anak-anak binaan secara merata di berbagai wilayah.

Rangkaian kegiatan OMATIQ 2025 akan berlangsung pada 16–18 Desember 2025 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Babak Penyisihan dan Semi Final dijadwalkan pada 16 Desember 2025 dan dilaksanakan di Grhatama Pustaka DIY. Tahapan ini menjadi penentu bagi para peserta untuk melaju ke babak puncak.

Puncak kegiatan berupa Grand Final dan Sholawat Senandung Islami akan diselenggarakan pada 17 Desember 2025 di Grha Budaya, Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta. Pada hari yang sama, kegiatan dilanjutkan dengan Malam Kebersamaan yang berlangsung di Pendopo Parasamnya Bantul sebagai ruang silaturahmi, refleksi, dan penguatan nilai kebersamaan antarpeserta, pembina, serta panitia.

Rangkaian OMATIQ 2025 ditutup dengan agenda Edutrip pada 18 Desember 2025 di Museum Sonobudoyo DIY. Kegiatan ini dirancang untuk memperkaya wawasan peserta mengenai sejarah, kebudayaan, dan peradaban Islam Nusantara sebagai bagian dari implementasi tema “Rooted in Culture”.

Direktur Program Laznas Yatim Mandiri, Ainul Mahbub, menegaskan bahwa OMATIQ merupakan bagian dari proses pembinaan jangka panjang anak binaan. “OMATIQ bukan sekadar kompetisi, tetapi ruang pembinaan agar anak-anak binaan tumbuh seimbang antara kecerdasan akademik, kecintaan pada Al-Qur’an, dan penguatan karakter yang berakar pada nilai budaya,” ujarnya.

Mengusung subtema “Sholawat dan Senandung Islami”, OMATIQ 2025 tidak hanya menghadirkan kompetisi Matematika dan Al-Qur’an, tetapi juga ruang ekspresi budaya Islami melalui berbagai penampilan seni. Pendekatan ini menegaskan bahwa prestasi akademik dapat tumbuh seiring dengan penguatan karakter, spiritualitas, dan kecintaan pada budaya bangsa.

Memasuki satu dekade penyelenggaraan, Laznas Yatim Mandiri menegaskan komitmennya untuk terus menjadikan OMATIQ sebagai ikhtiar strategis dalam membangun generasi muda yang cerdas, berakhlak, dan berakar kuat pada nilai-nilai Islam serta kebudayaan Indonesia.

Bagikan Artikel Ini :

Tinggalkan komentar


Mau Bantu Saudara yang Terdampak Bencana? Donasi sekarang untuk bantu penyintas banjir Sumatra!