Surabaya, YM News – Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri menggelar pameran pendidikan bertajuk “Yatim Mandiri Education Expo 2024” pada Senin (27/5/2024) lalu di Gedung Praxis Surabaya. Mengusung tema Buka Pintu Pendidikan, Bangun Masa Depan, Yatim Mandiri berharap acara ini sebagai ajang syiar kepada masyarakat luas untuk lebih mengenalkan program-program Yatim Mandiri terutama dibidang pendidikan.
Di samping itu acara ini digelar juga untuk mendukung syiar implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) pada pilar 4 yaitu Pendidikan Berkualitas yang telah dilaksanakan Yatim Mandiri. Kiprah Yatim Mandiri dalam bidang pendidikan harapannya tidak hanya berperan menciptakan generasi muda sebagai agent of change yang membawa perubahan, namun generasi muda harus bisa menjadi agent of producer yang mampu menciptakan perubahan yang nyata. Dengan program pendidikan terintegrasi Yatim Mandiri memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas setara, mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua, dan mempromosikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.
Dalam gelaran pameran pendidikan tersebut, Yatim Mandiri mensyiarkan capaian program pendidikan Yatim Mandiri dalam kontribusi mencerdaskan bangsa. Lembaga pendidikan di bawah naungan Yatim Mandiri turut andil memeriahkan acara ini. Diantaranya adalah Sanggar Genius, Sanggar Al-Qur’an, Insan Cendekia Mandiri Boarding School (ICMBS), Mandiri Entrepreneur Center (MEC), Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM), dan Institut Teknologi Insan Cendekia Mandiri (ITICM). Mereka turut memamerkan karya dan prestasi terbaik yang pernah diraihnya.
Muhammad Dzulfikri, ketua panitia dalam acara tersebut mengatakan bahwa selain pameran karya dan prestasi binaan, terdapat pula pameran foto jurnalistik yang memotret kehidupan guru sanggar dan binaan sanggar belajar Yatim Mandiri. Dalam hal ini, Yatim Mandiri menggandeng Ivan Kurnia seorang jurnalis foto lepas Indonesia. “Bukan hanya sekedar foto, tapi ada makna cerita yang dapat kita ambil nilai-nilai kehidupannya dalam setiap jepretan yang dipamerkan,” ujarnya.
Selaras dengan hal tersebut, Ivan Kurnia mengaku senang dapat menjadi bagian dari gelaran acara ini. Ivan merasa banyak pelajaran hidup yang ia dapatkan ketika memotret kehidupan para guru sanggar dan adik sanggar binaan Yatim Mandiri. Hal tersebut membuatnya menjadi lebih bersyukur dengan rezeki yang telah ia dapatkan selama ini. “Ternyata di era modern seperti sekarang, masih banyak sisi lain masyarakat yang harus berjuang lebih untuk bertahan hidup terutama adik-adik yatim dan dhuafa,” akunya.
Dzulfikri menambahkan bahwa dalam acara tersebut, Yatim Mandiri juga mengadakan beberapa seminar dengan target peserta para mahasiswa, komunitas, dan guru-guru pendidik. Seminar pertama adalah Seminar “Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Ziswaf untuk Pendidikan”. Dalam seminar tersebut menghadirkan Direktur Wakaf Mandiri, Sugeng Riyadi, S.E. dan Prof. Dr. Tika Widiastuti, S.E, M.Si., Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.
Tidak hanya itu, adapula Seminar “Peningkatan Keterampilan Guru dan Pendidikan Karakter di Era Digital”. Dalam hal ini, hadir Dr. Malik Suparmi, M. Pd., Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemkot Surabaya, dan Luluk Imasnuna, S.Pd., Gr., Guru SMPN 1 Buduran dan Konten Kreator Kemendikbud Ristek sebagai pembicara dalam seminar tersebut. Adapula, seminar Fotografi dengan pemateri Ivan Kurnia yang sebelumnya turut andil dalam pameran foto guru dan binaan sanggar belajar Yatim Mandiri. Serta seminar kepenulisan.
Dzulfikri mengungkapkan, puncak acara dalam kegiatan ini adalah launching buku antalogi karya Launching Buku “Pengabdian Guru Penjuru Negeri” Karya Guru Sanggar Belajar Yatim Mandiri. Buku tersebut merupakan kumpulan cerita menarik tulisan guru sanggar belajar. Adapun dalam launching tersebut terpilih pula tiga penulis terbaik dari 25 guru yang telah berkontribusi. Salah satunya ialah Tri Wulan Choirunni’mah yang turut hadir dalam acara launching buku tersebut.
Dzulfikri menjelaskan, adanya buku ini dapat menjadi sumber bacaan baru yang dapat membuka pandangan masyarakat mengenai perjuangan para guru sanggar dalam berjuang mencerdaskan generasi bangsa. Tidak hanya kisah para guru sanggar, adapula kisah dari para murid-murid sanggar yang senantiasa semangat belajar dengan berbagai kondisi. “Harapannya buku ini dapat memberikan manfaat dan pelajaran hidup bagi para pembacanya,” ujarnya.
Dzulfikri berharap dari adanya gelaran Yatim Mandiri Education Expo 2024 ini dapat menunjukkan bahwa dengan adanya Yatim Mandiri ternyata telah membantu ratusan hingga ribuan para generasi penerus bangsa dalam menempuh pendidikan yang lebih layak. Ia juga berharap agar Yatim Mandiri dapat terus konsisten dan bermanfaat khususnya dibidang pendidikan untuk para Yatim dan Dhuafa. “Harapannya juga dengan adanya acara ini dapat mengajak stakeholders dan masyarakat luas untuk mengenal program pendidikan yatim mandiri,” tandasnya.