Usaha yang dijalankan, biasanya terinspirasi dari pekerjaan sang pengusaha sebelumnya. Seperti yang dirasakan oleh Normania, salah seorang donatur setia Yatim Mandiri Jakarta Barat. Perempuan yang akrab disapa Nia ini sebelumnya bekerja pada salah satu perusahaan ekspedisi barang. Namun, sejak berumah tangga dan mempunyai anak, Nia ingin fokus dalam mengurus rumah tangganya. “Hingga akhirnya pada 2010 kami mulai membangun CV Dhika Express ini. Modalnya saat itu cuma nekat dan pengetahuan tentang dunia ekspedisi yang saya pelajari selama delapan tahun sebelumnya,” papar Nia.
Berbekal pengalaman tersebut, Nia melihat peluang yang cukup besar pada ekspedisi dengan jalur pengiriman ke Indonesia Timur. “Saat itu masih jarang yang melayani pengiriman ke daerah Indonesia Timur Sebab kalau tidak tahu celahnya memang susah,” tambahnya. Nia pun mendapat dukungan penuh dari sang suami, Kresnandar.
Mereka berdua pun mulai memetakan pelanggan yang siap memakai jasanya. Akhirnya mereka menemukan bahwa pelanggan yang menggunakan ekspedisi besar ini adalah pedagang. “Kebanyakan adalah pedagang yang membeli barang dagangannya di Jawa, karena disana tidak ada. Kita bantu mengambil dari toko disini, lalu kemas, dan kirim,” papar Kresnandar. Sejak awal, CV Dhika Express menggunakan jasa kapal laut cepat dengan durasi pengiriman kurang lebih satu minggu. “Karena kalau pakai pesawat sangat mahal,” tambahnya.
Saat itu, bahkan mereka belum memiliki kantor dan mobil masih sewa. Semua dilakukan dengan sistem jemput bola. “Pertama kali customer kami Cuma satu, dari Manokwari, Papua. Kami tetap jalani, tidak apa-apa customer sedikit tapi rutin,” kenang Kresnandar. Dengan kekuatan informasi dari mulut ke mulut, akhirnya jumlah pelanggannya pun bertambah hingga Jayapura, Biak, Ambon, dan Makassar. Pelanggannya pun mulai variatif, tak hanya pedagang tapi juga kontraktor.
Barang yang dikirim juga bermacam-macam, seperti bahan makanan, barang elektronik, barang konstruksi, hingga mobil “Biasanya yang beli mobil ini dari pribadi. Meski harganya akhirnya sama, namun banyak pribadi yang lebih suka beli mobil dari Jawa,” jelas Nia. Dalam sebulan, CV Dhika Express bisa melakukan empat hingga tujuh kali pengiriman dalam jumlah hingga 200 kubik.
Namun, setiap usaha pasti tetap ada cobaannya. Salah satunya adalah mereka pernah tersendat dalam keuangan. “Setelah kami evaluasi diri, mungkin ini cobaan dari Allah karena waktu itu kami beli mobil masih pakai riba. Sekarang insyaAllah kami sudah meninggalkan riba,” jelas pria berusia 37 tahun ini. Selain itu, saat dolar sedang tinggi juga mempengaruhi harga pengiriman dan biaya kapal. Terkadang, juga ada barang yang hilang saat pengiriman. “Untuk menyelesaikannya kami selalu melakukan investigasi terlebih dulu,” tambahnya.
Sampai saat ini, Nia dan Kresnandar sudah punya empat karyawan yang membantu dalam gudang dan driver. “Salah satu enaknya punya usaha adalah kita bisa kasih pekerjaan pada orang lain, juga kami bisa bekerja kapan saja. Selain itu, karyawan pasti juga mendoakan usaha kami. Entah nanti doa siapa yang dijawab Allah,” papar pria dengan tiga orang anak ini.
Dengan usaha yang dimilikinya saat ini, Nia dan Kresnandar punya lebih banyak waktu untuk ketiga anaknya. Mereka bisa mengajak si kecil yang berusia dua tahun ke tempat usaha. “Kami jadi bisa mengawasi tumbuh kembang anak-anak secara langsung. Dan dan saat weekend bisa sama mereka,” tambahnya.
Belum lama ini mereka mengenal Yatim Mandiri, baru sekitar satu tahun saja. “Alhamdulillah kami bisa silaturahim dengan Yatim Mandiri. Meski tidak begitu besar donasi yang kami berikan, tapi semoga bisa bermanfaat,” ujar Nia. Tak hanya dari donasi, Nia dan suami sering membantu kegiatan Yatim Mandiri Jakarta Timur seperti membantu operasional transportasi. “Kalau kami tidak ada kegiatan kami selalu usahakan meminjamkan mobil pada Yatim Mandiri,” tambahnya.