
Tuban, YM News – Hidup dalam keterbatasan tidak menyurutkan semangat Mbah Siti Kapsah, seorang lansia berusia 72 tahun asal Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Sejak ditinggalkan suaminya pada tahun 2007, ia berjuang sendiri untuk menghidupi keempat cucunya dengan mengumpulkan rongsokan.
“Kerjanya cuma cari rongsok aja, mas, terus dikilokan,” ungkapnya saat ditemui oleh tim Yatim Mandiri Tuban.
Meski usianya tak lagi muda, Mbah Kapsah tetap berjalan jauh setiap hari untuk mencari barang bekas yang bisa dijual kembali. Namun, penghasilan dari pekerjaan ini sangat tidak menentu.
Dalam sebulan, ia hanya mendapatkan sekitar Rp100.000, bahkan terkadang hanya Rp50.000. Uang itu ia gunakan untuk membeli beras dan lauk demi memenuhi kebutuhan cucu-cucunya di rumah.
“Kadang kalau lagi sepi, ya cuma cukup buat beli beras aja. Yang penting cucu-cucu bisa makan,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Meski harus berjalan dengan penglihatan yang mulai kabur dan kaki yang sering sakit, ia tidak pernah menyerah. Rasa khawatir akan bahaya di jalan selalu ada, tetapi tanggung jawab terhadap keluarganya membuatnya terus berusaha.
Pada Rabu (12/3/2025), tim Yatim Mandiri Tuban berkunjung ke rumah Mbah Kapsah untuk menyerahkan paket lebaran dari para dermawan. Wajahnya terlihat sumringah saat menerima bantuan tersebut.
“Alhamdulillah, senang sekali. Terima kasih banyak untuk bantuannya,” ujar Mbah Kapsah penuh haru.
Kedatangan tim Yatim Mandiri bukan hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga dukungan moral agar Mbah Kapsah tetap semangat menjalani hidup.
Staf Program Yatim Mandiri Tuban, Hisyam Jauhari, mengungkapkan bahwa bantuan ini merupakan wujud kepedulian masyarakat kepada mereka yang membutuhkan.
“Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban Mbah Kapsah, terutama di bulan Ramadhan ini. Semoga semakin banyak orang baik yang peduli dan mau berbagi,” katanya.
Kisah perjuangan Mbah Kapsah mengajarkan arti keteguhan dan keikhlasan. Dengan dukungan dari para dermawan, ia tidak lagi merasa berjuang sendirian.
Semoga semakin banyak tangan-tangan baik yang tergerak untuk membantu mereka yang membutuhkan, karena dengan berbagi, #SemuaBisaBahagia.