Dalam sejarah Islam, ada 9 peristiwa penting bulan Rabiul Akhir selain turunnya surat Al-Hasyir. Apa saja peristiwa pentingnya? Simak di sini!
Rabiul Akhir termasuk bulan dalam penanggalan Islam yang lebih dikenal dengan penanggalan Hijriah.
Bukan sekedar bulan biasa, ada banyak peristiwa penting bulan Rabiul Akhir yang tercatat dalam sejarah Islam.
Sebagai umat muslim, penting sekali untuk mengatahui kisah Rasulullah SAW dan para sahabat semasa hidupnya.
Salah satunya adalah peristiwa yang terjadi di bulan Rabiul Akhir, yaitu bulan ke-4 pada kalender Hijriah.
Asal Usul Nama Rabiul Akhir
Rabiul Akhir atau yang disebut Rabi’uts Tsani termasuk bulan keempat yang tercatat dalam kalender Hijriah.
Ini merupakan penanggalan berbasis lunar yang terjadi sebelum Jumadil Ula, lebih tepatnya setelah Rabiul Awal.
Di zaman jahiliyah, Rabiul Akhir lebih dikenal dengan sebutan bulan Wabshan atau Wubshan. Asal mula nama Rabiul Akhir diberikan oleh buyut kelima Rasulullah SAW yang bernama Kilab bin Murrah.
Penamaan ini berkaitan dengan peristiwa musim semi atau musim rabi’ yang terjadi di Jazirah Arab.
Pada musim rabi’, tanaman menjadi tumbuh subur, rerumputan menghijau, dan tanaman berbuah lebat.
Musim semi atau musim rabi’ terbilang singkat karena hanya berlangsung selama dua bulan saja.
Akhirnya nama semi dicantumkan dalam dua bulan terjadinya musim tersebut, yang kini disebut bulan Rabiul Awal dan Rabiul Akhir.
Selain itu, kata rabi’ ternyata dijadikan sebagai nama musim dari enam musim yang ada.
Enam musim tersebut adalah musim semi pertama (ar-rabi al-awwal), musim panas (shaif), musim semi kedua (al-rabi’ al-tsani), puncak musim panas (qaizh), musim dingin (syitha), dan musim gugur (kharif).
Masyarakat Arab biasa menyebut nama Rabiul Akhir dengan kata syahr yang memiliki makna bulan. Sedangkan pengucapannya tersedia dalam dua versi, yakni syahru rabi’ul akhir atau syahru rabi’l al-akhir.
Peristiwa Penting Bulan Rabiul Akhir
Ada banyak sekali peristiwa besar bulan Rabiul Akhir yang mempengaruhi penyebaran agama Islam.
Nah, berbagai peristiwa yang terjadi dalam bulan Rabiul Akhir adalah sebagai berikut ini:
1. Perang Ghamar
Salah satu peristiwa penting bulan Rabiul Akhir adalah perang Ghamar pada tahun ke-6 Hijriyah. Perang Ghamar bermula ketika Nabi Muhammad SAW menyerang kabilah Bani Asad.
Sementara itu, peperangan oleh musuhnya dipimpin oleh Ukkasyah bin Mishan.
Nabi Muhammad SAW telah meminta Ukkasyah dalam suatu ekspedisi untuk menuju ke kawasan Ghamar.
Kawasan yang dimaksud adalah sumber air yang dimiliki oleh kabilah Bani Asad pada tahun 6 Hijriyah Rabiul Akhir.
Ukasyah bin Mishan akhirnya berangkat menuju sumber air tersebut dengan membawa sekitar 40 pasukan. Setelah tiba di kawasan Ghamar, semua penduduknya mencoba untuk melarikan diri.
2. Khalid bin Walid Diutus untuk Menaklukkan Bani Al-Harits
Peristiwa penting lainnya yaitu saat Rasulullah SAW memberikan perintah kepada Khalid bin Walid. Khalid mendapatkan perintah langsung untuk menaklukkan Bani Harits yang sangat meresahkan.
Bani Harits termasuk dalam suku Quraisy yang menghuni wilayah di pinggiran Kota Mekkah. Sebelum perang, Khalid diperintahkan Rasulullah SAW untuk menyerukan agama Islam dalam waktu 3 hari.
Perjuangan Khalid ternyata membuahkan hasil, mereka akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Peristiwa dalam menaklukkan Bani Al-Harits ini terjadi di bulan Rabiul Akhir pada tahun 10 Hijriyah.
3. Perang Buhran
Perang Buhran merupakan perang yang dipimpin oleh Rasulullah SAW di wilayah Buhran atau Bahran. Perang Islam ini berlangsung pada bulan Rabiul Akhir, lebih tepatnya tahun ketiga Hijriyah atau 634 Masehi.
Buhran atau Bahran sendiri termasuk wilayah yang berada Hijaz, perbatasan antara Mekah dan Madinah. Rasulullah SAW hanya membawa sekitar 300 orang pasukan dari kota menuju ke wilayah Burhan.
Dalam peristiwa penting bulan Rabiul Akhir ini, tidak terjadi pertempuran militer sama sekali. Hal ini karena Bani Sulaim yang sudah terpencar sehingga Rasulullah SAW kembali ke Madinah tanpa terjadi perang.
Perang ini lebih dikenal dengan sebutan Ghazwah Bani Sulaim dan Ghazwah Al-Fur. Beliau meninggalkan Kota Madinah sekitar 11 hari hanya untuk memimpin perang Burhan.
4. Turunnya Surat Al-Hasyr
Surat Al-Hasyr merupakan surah ke-59 dalam Al-Qur’an yang memiliki makna “Pengusiran”. Imam Al-Bukhari menyampaikan bahwa turunnya surat Al-Hasyr terjadi saat Perang Bani Nadhir.
Adapun peristiwa penting bulan Rabiul Akhir ini terjadi sekitar 6 bulan setelah berlangsungnya Perang Badar.
Peristiwa tersebut ditandai ketika Rasulullah SAW menyerang kaum Yahudi Bani Nadhir yang menghuni Kota Madinah.
Mereka diusir untuk meninggalkan Kota Madinah dengan hanya membawa harta benda sekadarnya. Semua harta atau benda tersebut dibawa pergi dengan dipikul oleh unta yang mereka miliki.
Mereka sama sekali tidak membawa senjata sehingga tidak bisa melakukan perlawanan.
5. Penaklukan Kabilah Bani Sulaim
Sahabat Rasulullah SAW, yakni Zaid bin Haritsah juga pernah diperintahkan dalam misi penaklukan Kabilah Bani Sulaim.
Perkampungan kabilah Bani Sulaim berhasil ditemukan setelah diberitahu oleh seorang perempuan.
Ekpesdisi Zaid bin Haritsah ini berlangsung pada Rabiul Akhir di tahun keenam Hijriyah.
Jamum atau Jumum merupakan sumber air yang dimiliki oleh Bani Sulaium di wilayah Mar Zhohron.
Sumber air tersebut pernah disinggahi oleh Rasulullah SAW ketika ingin menaklukkan Makkah di tahun 8 Hijriyah.
Tak hanya itu, tempat tersebut juga menjadi saksi bahwa Abu Sofyan bin Harb masuk agama Islam.
6. Rasulullah SAW Hendak Dibunuh oleh Bani Nadhir
Peristiwa penting bulan Rabiul Akhir selanjutnya yaitu saat Rasulullah SAW hendak dibunuh oleh Bani Nadhir.
Terjadinya peristiwa ini bermula saat Rasulullah SAW dan sepuluh orang sahabatnya mendatangi Bani Nadhir.
Tujuannya agar kaum Bani Nadhir membayar diyah dari dua orang yang sudah terbunuh sesuai kesepakatan.
Bukannya membayar, sebagian dari mereka justru berencana untuk membunuh Rasulullah SAW dan sahabatnya.
Rasulullah SAW menerima ilham mengenai tipu muslihat yang sudah direncanakan oleh kaum Bani Nadhir.
Setelah itu, beliau memutuskan untuk beranjak pergi dan kembali pulang ke Kota Madinah.
Sesampainya di Madinah, beliau menyiapkan pasukan dan sahabatnya untuk melakukan perang.
Perang terjadi karena kaum Bani Nadhir telah melakukan pengkhianatan atas kesepakatan yang dibuat.
Baca juga: 6 Amalan Bulan Rabiul Akhir dalam Islam & Keutamaannya!
7. Perang Damsyik
Selama masa kepemimpinan Abu Bakar Shiddiq, terjadi Perang Damsyik pada tahun 14 Hijriyah. Perang Damsyik tergolong dalam perang besar yang berlangsung sekitar 70 hari.
Pada saat itu, Abu Bakar Shiddiq memerintahkan pasukan Islam dengan tujuan untuk menghancurkan Kota Damsyik.
Pasukan Islam tersebut berada di bawah kepemimpinan Ubaidah bin Jarrah dan Khalid bin Walid.
Perang Damsyik yang dilakukan oleh pasukan Islam ini ternyata menyimpan perjuangan yang cukup panjang.
Perjuangan tersebut dimulai dari pertempuran Mu’tah, yang kemudian disusul dengan Perang Yarmuk.
Setelah meraih kemenangan dalam Perang Yarmuk, Khalid bin Walid yang menjadi pemimpin perang dipegang oleh Abu Ubaidah bin Jarrah.
Tak lama kemudian, kekhalifahan digantikan oleh Umar bin Khattab. Beliau memerintahkan Abu Ubaidah bin Jarrah supaya Kota Damsyik dibuka kembali.
Peperangan yang berlangsung selama berhari-hari tersebut melibatkan sekitar 25.000 pasukan Islam.
Banyaknya pasukan ini sebenarnya gabungan dari sisa Perang Kocisia dan Perang Yarmuk untuk melawan sekitar 80.000 pasukan Romawi.
8. Perang Jamal
Perang Jamal yang terjadi sekitar tahun 26 Hijriyah dipimpin secara langsung oleh Aisyah di Bashrah.
Bersama pasukannya, Aisyah melakukan penyerangan untuk membalas dendam atas pembunuhan Utsman bin Affan.
Terjadinya pembunuhan tersebut ditandai saat Muhammad bin Abi Hudzaifah meminta suatu jabatan.
Namun sayangnya, permintaan jabatan tersebut ditolak secara terang-terangan oleh Utsman bin Affan.
Jabatan yang diminta justru dipercayakan kepada Sa’id bin Ash dan Marwah bin al-Hakam dari keluarga Umayyah.
Hal ini membuat Muhammad bin Abi Hudzaifah merasa marah hingga melakukan pemberontakan.
Setelah itu, rumah Utsman bin Affan telah dikepung oleh beberapa kelompok kriminal selama 3 minggu.
Sampai pada akhirnya, kelompok kriminal tersebut berhasil membunuh Utsman bin Affan.
Peristiwa penting bulan Rabiul Akhir ini disebut Perang Jamal (Unta Betina) karena Aisyah menaiki unta saat berperang.
Aisyah tidak berhasil meraih kemenangan dan ditangkap, tetapi tak lama kemudian dibebaskan secara terhormat.
9. Perang Najran
Perang Najran merupakan suatu peperangan yang terjadi antara umat Nasrani dan umat Islam di Najran, Yaman.
Perang yang terjadi saat bulan Rabiul Akhir pada tahun ke 9 Hijriyah ini termasuk dalam perang besar.
Maka dari itu, Rasulullah SAW pernah membuat sebuah kesepakatan dengan sekelompok umat Nasrani.
Kesepakatan tersebut dibuat terkait perlindungan, keamanan, dan jaminan kesehatan.
Awalnya, perjanjian tersebut berjalan dengan baik karena kedua pihak sudah menepatinya.
Perjanjian ini menjadi ikatan bersama yang mendapat persetujuan dari negara Islam dengan nasrani dalam kondisi yang damai.
Biasa disebut dengan perjanjian damai yang memang bertujuan agar terhindar dari peperangan.
Perlu diketahui, bahwa banyaknya perang yang terjadi bukan berarti Islam menyukai kekerasan.
Akan tetapi, perang dalam hal ini menjadi upaya dalam mempertahankan dan melindungi diri serta agama Islam.
Berbagai peristiwa penting bulan Rabiul Akhir yang sudah tercatat dalam sejarah Agama Islam.
Peristiwa ini mengingatkan umat muslim atas ketabahan dan pengorbanan dalam menyebarluaskan agama Islam.
Nah, sahabat bisa kunjungi Blog Yatim Mandiri untuk menemukan berbagai kisah menarik yang lainnya.