7 Cara Mendidik Anak Yatim yang Tepat dan Efektif!

Cara mendidik anak yatim meliputi: memberi dukungan, tidak membanding-bandingkan, hingga selalu mengekspresikan kasih sayang. Cek di sini!

Sebagai orang tua tunggal seorang ibu harus bisa merangkap peran sebagai ayah. Mengemban peran ganda ini tentu tidak mudah.

Di masa awal, Sahabat mungkin bingung, bagaimana cara mendidik anak yatim sendirian tanpa bantuan?

Wajar, sebab banyak yang harus dikerjakan, mulai dari mendidik hingga memberi nafkah. Namun, tak perlu khawatir, ada beberapa cara yang bisa dipraktikkan.

Harapannya, cara ini bisa sedikit memberi gambaran bagaimana harus bersikap dan merawat anak seorang diri.

Tanpa menunggu lebih lama, mari simak penjelasannya di artikel berikut ini!

Bagaimana Cara Mendidik Anak Yatim dengan Baik?

Mendidik seorang anak tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Terlebih lagi mendidik anak yatim, tentu berbeda dengan mendidik anak yang memiliki keluarga lengkap.

Berikut ini ada beberapa cara mendidik anak yatim yang baik, yaitu:

1. Ekspresikan Kasih Sayang Ibu

Cara yang pertama, yaitu ekspresikan kasih sayang kepada anak. Hal ini memang terlihat sepele, akan tetapi sangat berarti bagi sang anak.

Apabila ibu segan mengungkapkan rasa cinta dan sayangnya, paling tidak tunjukkan melalui perbuatan dan perlakuan yang baik.

2. Hindari Menyalahkan Keadaan

Cara mendidik anak yatim selanjutnya, yaitu hindari menyalahkan keadaan. Tak dapat dipungkiri, kehilangan seorang ayah atau suami memang sangat berat.

Namun, berlarut-larut menyalahkan keadaan akan membuat Sahabat lebih terpuruk dan sulit untuk bangkit.

Padahal, anak perlu perhatian dan arahan dari seorang ibu. Maka dari itu, Sahabat juga harus membagi perhatian untuk anak.

Berduka tentu saja boleh, tapi jangan lupa bahwa anak butuh ibunya untuk dibimbing dan dikuatkan.

Namun perlu diingat, terus-menerus memaksakan diri untuk kuat juga tidak baik untuk kesehatan mental. Jadi, jangan terlalu memaksa diri dan jangan terlalu terpuruk, ya Sahabat!

3. Stop Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Membandingkan diri dengan orang lain justru membuat keadaan semakin tidak nyaman. Tindakan ini akan membuat Sahabat selalu menyalahkan keadaan dan terpuruk.

Maka dari itu, alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, coba fokus untuk menyadari keadaan yang sedang dihadapi sekarang.

Cara ini tidak hanya bisa diterapkan untuk diri sendiri. Namun, tindakan ini juga merupakan salah satu cara mendidik anak yatim.

Ajarkan anak untuk tidak membandingkan antara dirinya dengan atau teman-temannya yang memiliki keluarga lengkap. 

Ingatkan apabila setiap keluarga pasti mempunyai kekurangan serta kelebihan masing-masing. Ini adalah prinsip yang harus ditanamkan kepada anak supaya bisa menerima kenyataan dan tetap percaya diri.

4. Beri Anak Kebebasan dan Ajari Batasannya

Seorang ibu memang mempunyai rasa sayang yang sangat luar biasa kepada anaknya. Akan tetapi bukan berarti ibu bisa selalu mengizinkan anaknya untuk melakukan hal apa saja yang diinginkan.

Ajari anak tentang batasan terkait hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Di saat yang sama, Sahabat juga perlu memberi kebebasan pada anak agar ia bisa membuat keputusan mandiri.

Jika keputusan dan keinginan anak tidak sesuai dengan prinsip keluarga, ingatkan anak pelan-pelan dan berikan contoh tindakan yang benar.

Mengajari anak tentang batasan akan membantu mereka untuk mengontrol perilaku dan tindakannya. 

5. Ceritakan Pengalaman yang Pernah Dilalui

Seiring berjalannya waktu, kenangan bersama orang yang sudah wafat akan semakin pudar. Namun, absennya kehadiran seorang ayah tentu tidak bisa dilupakan.

Sehubungan dengan itu, cara mendidik anak yatim, yaitu ceritakan pengalaman yang pernah dilalui bersama sosok ayah.

Cara ini diharapkan bisa membangkitkan kembali ingatan bersama orang terkasih, sehingga ia bisa mengenang kenangan bahagia bersama sosok ayah.

Lebih dari itu, menceritakan sosok ayah yang sudah meninggal ke anak diharapkan bisa memberikan gambaran akan contoh sosok baik yang bisa ditiru. 

6. Selalu Dukung Kegiatan Anak

Adanya dukungan dari keluarga atau orang yang terdekat bisa meningkatkan rasa kepercayaan diri pada diri seseorang. Nah, hal ini juga perlu dilakukan oleh seorang ibu.

Terkadang, anak merasa kurang percaya diri karena keluarganya tidak selengkap teman-teman lainnya.

Maka dari itu, dukungan dari ibu sangat dibutuhkan anak agar mereka bisa tetap percaya diri di mana pun mereka berada.

Adapun bentuk dukungan yang bisa diberikan, yaitu menyemangati anak ketika hendak ujian atau ikut lomba.

7. Jangan Ragu untuk Meminta Bantuan ke Orang Lain

Menjadi orang tua tunggal tentu tidaklah mudah. Maka dari itu jangan dipaksakan untuk melakukan semuanya sendirian.

Jika beban yang diemban dirasa terlalu berat, Sahabat bisa istirahat sejenak dan meminta bantuan saudara atau orang tua.

Menitipkan anak bukan perilaku yang tidak bertanggung jawab. Namun dengan catatan, ibu tetap harus memenuhi hak anak dan menyisihkan waktu untuk quality time bersama mereka.

Cara Menegur Anak Jika Bandel

Setelah mengetahui bagaimana pola asuh anak yatim yang tepat, jangan lupa untuk menerapkannya, ya.

Namun, bagaimana jika sudah diterapkan tapi anak justru bandel dan tidak mau mendengarkan perkataan ibu?

Perlu diketahui, perilaku anak dipengaruhi oleh beberapa hal yang meliputi lingkungan, usia, dan pola asuh.

Jika anak bandel, Sahabat bisa mengingatkan dan menegurnya secara pelan-pelan. Pertanyaannya, bagaimana cara menegur anak jika bandel? Berikut ini beberapa tipsnya: 

1. Hindari Membentak Anak 

Pertama-tama, usahakan untuk tidak membentak anak, terutama ketika di depan umum. Jika sang anak berulah dan memancing emosi, lebih baik tenangkan diri terlebih dahulu. 

Pasalnya, membentak anak, apalagi di depan umum justru membuat anak semakin memberontak dan malu.

2. Memberikan Contoh Yang Baik 

Pepatah mengatakan, anak adalah peniru yang handal. Maka dari itu, jadilah contoh yang baik untuk anak, agar mereka meniru hal-hal baik yang Sahabat lakukan. 

Sebagai contoh, jika Sahabat ingin anak tidak kecanduan bermain HP, maka hindari bermain hp di hadapan anak.

Jangan sampai, Sahabat hanya menasehati tanpa memberikan contoh. Hal ini justru membuat anak tidak ingin mendengarkan nasihat yang Sahabat berikan. 

3. Tidak Memberi Cap Anak Nakal 

Jangan pernah memberi cap sebagai anak nakal jika memang si kecil susah diatur atau susah dinasehati. 

Melabeli anak dengan sebutan anak nakal justru bisa melukai hati si kecil. Akibatnya, ia akan semakin memberontak.

4. Jangan Zalim Atau Menghardik 

Jangan sampai menghardik anak, apalagi anak tersebut adalah anak yatim. Selain melukai hati dan perasaannya, cara ini juga tidak dibenarkan dalam agama. 

Orang tua yang baik adalah orang tua yang selalu menyayangi anaknya, walaupun sang anak berperilaku sedikit susah diatur.

Itulah sederet cara mendidik anak yatim yang bisa Sahabat lakukan. Memang, mendidik anak seorang diri bisa dikatakan susah-susah gampang.

Yang penting, Sahabat selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak. Lebih dari itu, hindari menghardik dan memarahinya tanpa sebab.

Oh iya, perlu diketahui, cara di atas tidak hanya untuk para orang tua tunggal, tapi bisa juga diterapkan bagi Sahabat yang ingin merawat dan mensejahterakan anak yatim.

Merawat dan menyantuni anak yatim sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan, Allah SWT menjanjikan surga bagi Muslim yang melakukannya.

Nah, bagi Sahabat yang ingin mendapatkan pahala, Sahabat bisa menjadi Orang Tua Asuh (OTA) bagi adik-adik yatim yang membutuhkan.

Tidak langsung menjadi orang tua, program ini memungkinkan Sahabat untuk mensejahterakan anak-anak yatim melalui dukungan finansial.

Dengan kata lain, Sahabat bisa memberikan support finansial untuk mereka guna memenuhi kebutuhan pendidikan dan kebutuhan sehari-hari.

Jika tertarik dengan program ini, Sahabat bisa langsung mengunjungi laman program OTA Yatim Mandiri.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top
Jadi Orang Tua Asuh