Kenali tanda orang bahagia menurut Islam agar Sahabat mengetahui apakah termasuk di dalamnya. Apa saja? Cari tahu tanda-tandanya di bawah ini.
Apakah Sahabat sudah merasa bahagia? Atau justru Sahabat masih belum tahu apa tanda orang bahagia?
Pada dasarnya, tolok ukur orang bahagia itu berbeda-beda, ya Sahabat. Jadi jangan membandingkan kebahagiaan orang lain dengan hidup kita.
Merujuk pada surat Al-Mu’min ayat 19, orang bahagia menurut Al-Qur’an ditandai dengan salatnya yang khusyu’ dan terjaga.
Pertanyaannya, selain tanda tersebut, apa saja tanda bahagia yang bisa kita lihat secara kasat mata? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!
Arti Bahagia dalam Islam
Di dalam Al-Qur’an, ada berbagai macam definisi bahagia, beberapa makna bahagia dalam Al-Qur’an, di antaranya merujuk pada kata sa’adah dan falah.
Kata sa’adah memiliki arti kebahagiaan yang kekal. Sementara falah, berarti kebahagiaan karena menemukan apa yang dicari.
Terkadang, orang-orang-orang masih keliru dalam memahami apa arti kebahagiaan yang sesungguhnya.
Dalam konteks ini, tidak sedikit orang yang mengukur kebahagiaan hanya dari banyaknya kekayaan dan hal-hal yang berkaitan dengan materi saja.
Padahal, makna kebahagiaan tidak sesempit itu, lho. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Ridwan Purnomo, Ph.D dalam kajian bertema Ilmu Dunia Akhirat.
Ia mengatakan bahwa, kebahagiaan sangat jauh jika hanya diukur dengan kekayaan duniawi, karena terkadang kebahagiaan dapat berupa ketenangan hati, kesehatan dan kesempatan.
Menurut Al-Ghazali, tujuan akhir hidup manusia adalah memperoleh kebahagiaan akhirat, di mana puncaknya adalah dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan kenikmatan yang tidak ada di dunia.
Namun konsep kebahagiaan Al-Ghazali ini bukan berarti menolak adanya kebahagiaan di dunia, hanya saja kebahagiaan di dunia sifatnya sementara sedangkan di akhirat bersifat kekal.
Islam sendiri mengajarkan keseimbangan. Jadi, umat muslim tidak hanya diminta bahagia di akhirat saja, melainkan juga di dunia karena ada nasib yang tetap harus diperjuangkan.
Tanda Orang Bahagia dalam Islam
Makna kebahagiaan setiap orang berbeda-beda begitu juga dengan cara meraihnya. Namun, ada beberapa hal yang bisa menjadi tanda seseorang sudah bahagia dalam hidupnya menurut Islam.
1. Ceria
Orang yang sudah bahagia dalam hidupnya selalu ceria dan memiliki pikiran yang positif, optimis dan penuh energi. Orang yang demikian, biasanya juga dapat menemukan humor dalam banyak hal.
Walaupun terlihat sederhana, namun tertawa bisa memicu pelepasan hormon endorfin yang membuat tubuh dan suasana hati menjadi lebih rileks.
Jadi, tertawa juga baik untuk menjaga kesehatan mental. Untuk itu, agar menjadi orang yang bahagia, jangan lupa untuk tersenyum dan tertawa ya, Sahabat.
2. Hidup dengan Sederhana
Tanda orang bahagia juga bisa dilihat dari kehidupannya. Sekarang ini banyak yang mulai sadar bahwa harta benda bukan menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan.
Namun, hal yang jauh lebih penting, yakni kualitas hidup yang bermakna dan hati yang tenang. Orang yang hidupnya sederhana cenderung hanya berfokus untuk menikmati kehidupan yang nyaman.
Meskipun demikian, jangan salah diartikan yah, Sahabat. Hidup sederhana yang dimaksud di sini bukan berarti tidak menikmati hidup atau pelit.
Maksud dari hidup sederhana yang bahagia adalah menikmati hidup dan menjalaninya dengan pola hidup yang sederhana atau tidak bermewah-mewahan.
3. Selalu Bersyukur
Rasa syukur mempunyai peranan yang sangat penting dalam meraih kebahagiaan. Sahabat harus benar-benar menghargai atas apa yang telah dimiliki dalam hidup hingga merasa puas.
Tanpa adanya rasa syukur, maka hidup tidak akan pernah ada ujungnya dan selalu mencari terus menerus.
Hal inilah yang rentan membuat kadar kebahagiaan seseorang menjadi berkurang. Maka dari itu, selalu bersyukur menjadi tanda orang bahagia dalam hidupnya.
4. Fokus Masa Kini dan Diri Sendiri
Masa lalu memang memiliki peran penting dalam kehidupan. Namun, jika terus-terusan hidup di masa lalu juga berbahaya terlebih lagi menyesalkan apa yang sudah terjadi.
Hal tersebut justru akan membuat manusia semakin terkungkung dan sulit berkembang. Begitu halnya dengan masa depan, terkadang orang-orang merasa khawatir akan hari esok.
Merencanakan masa depan memang bukan hal yang salah, namun jangan sampai hal tersebut justru membuat Sahabat menjadi terobsesi dengannya.
Daripada memikirkan masa lalu yang sudah sudah terjadi dan masa depan yang belum pasti, fokuslah pada masa kini dan diri sendiri untuk terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
Jangan sampai hidup yang berharga ini dihabiskan untuk mengomentari urusan orang lain atau terlalu memikirkan apa pendapat orang.
5. Qanaah
Qanaah memiliki arti ridho dengan pemberian Allah SWT. Inilah yang menjadi salah satu bukti bahwa materi tidak cukup menjadi jaminan bisa membuat orang hidup bahagia.
Tidak sedikit orang yang mempunyai harta melimpah, jabatan tinggi, namun karena tidak memiliki sifat qanaah membuat hidupnya tidak bahagia dan selalu merasa kurang atas apa yang dimiliki.
Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang terdapat dalam hadits riwayat Imam Muslim, yaitu:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ
Artinya: “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi kecukupan rezeki, dan diberikan qanaah oleh Allah atas apa yang diberikan kepadanya.
Memiliki sifat qanaah memang bukan hal yang mudah, terlebih lagi jika hidup serba pas-pasan atau bahkan kekurangan.
Oleh karena itu, Nabi bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim.
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ
Artinya: “Lihatlah orang yang ada di bawah kalian, jangan melihat seseorang yang ada di atas kalian, hal tersebut agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah kepada kalian (HR. Muslim).
6. Memiliki Rezeki dan Harta yang Halal
Rezeki yang halal juga bisa menjadi tanda orang bahagia dalam hidupnya. Dengan rezeki yang halal semua urusan menjadi lebih mudah, serta jiwa dan raga lebih semangat untuk beribadah.
Dalam kehidupan nyata, hal ini sering terbukti dimana rezeki yang halal bisa membuat hidup seseorang menjadi lebih bahagia.
Sebuah keluarga yang membesarkan anak dengan ekonomi pas-pasan, namun karena harta yang dimilikinya halal maka hidupnya akan dipenuhi dengan keberkahan dari Allah SWT.
Walaupun jika dihitung dengan matematika manusia, dengan kondisi keuangan tersebut tidak akan cukup. Namun, berbeda dengan matematika Allah yang dapat mencukupi kehidupannya.
7. Selalu Mendapat Pertolongan Allah SWT
Mendapatkan pertolongan Allah SWT dalam hal ibadah, kebaikan dan taat kepada Allah adalah orang-orang yang hidupnya diwarnai oleh kebahagiaan.
Tahukan Sahabat, Allah SWT akan menolong orang yang beramal dengan apa yang diridhoi dan dicintai-Nya.
Menurut Imam Ath-Thabari dalam Tafsir Jami’ul Bayan, orang-orang yang mendapatkan pertolongan-Nya adalah orang yang berjuang di jalan Allah.
Maksud berjuang di sini, yaitu meliputi orang yang sedang menuntut ilmu, mengajar di lembaga keilmuan, serta orang-orang memakmurkan masjid dan sesamanya.
Cara mendapatkan pertolongan Allah juga terdapat dalam Al-Qur’an yaitu pada Surat Muhammad ayat 7, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
Artinya: “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
8. Bisa Merasakan Nikmat Ibadah
Tanda orang bahagia dalam Islam adalah yang dapat merasakan manisnya ibadah dan selalu taat kepada perintah Allah SWT.
Dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللّٰهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Artinya: “Ada tiga orang yang dapat menemukan manisnya keimanan: (1) orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul dibanding selainnya, (2) orang yang mencintai seseorang karena Allah, (3) orang yang membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dimasukkan ke neraka.
9. Selalu Introspeksi Diri dan Melupakan Kebaikannya
Seperti yang disampaikan oleh Ustadz Arfiandi dalam program KUPIA Pro4 RRI Sungailiat, tanda orang bahagia menurut Nabi Muhammad SAW adalah orang yang selalu introspeksi diri.
Manusia pasti pernah berbuat salah, baik itu yang disengaja ataupun tidak. Maka dari itu, harus selalu bermuhasabah diri atas perbuatan buruknya di masa lalu dan tidak akan mengulanginya lagi.
Orang yang bahagia tidak pernah mengingat-ngingat kebaikan sebelumnya. Dalam Islam justru setiap muslim/Muslimah dianjurkan untuk melupakan kebaikan yang pernah dilakukan.
Hal tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan perasaan ingin dipuji oleh orang lain. Padahal kebaikan yang dilakukan seharusnya semata-mata karena Allah SWT saja.
10. Selalu Gembira dengan Hal-Hal Kecil
Orang yang sudah bahagia tidak membutuhkan hal-hal yang muluk, justru dari hal yang kecil dan sederhana sekalipun bisa menjadi sumber kebahagiaannya.
Penting untuk dicatat bahwa kebahagiaan juga sebagai bentuk penghargaan atas keinginan kekanak-kanakan yang ada dalam diri manusia, dan menikmati momen dari yang paling sederhana.
Hal ini karena bahagia bukanlah sesuatu yang harus dicari, namun diciptakan. Jadi tidak perlu muluk-muluk untuk menjadi orang yang bahagia.
11. Berani Membuat Batasan
Maksud dari membuat batasan di sini adalah mengenali hal-hal yang dirasa bisa mengurangi kebahagiaan dalam hidup, seperti memilih teman yang tepat.
Pada dasarnya orang yang sudah bahagia terbuka untuk mengenal orang lain. Namun, hendaknya pilihlah orang-orang yang positif dan suka mengajak kepada kebaikan.
Dengan demikian, Sahabat bisa terhindar dari pergaulan yang mengajak pada perbuatan kurang baik. Hal tersebut justru akan membuat hidup menjadi tidak tenang dan jauh dari kata bahagia.
Bagaimana, apakah Sahabat sudah merasakan tanda orang bahagia? Semoga Sahabat tidak hanya mendapatkan kebahagiaan di dunia saja ya, tapi juga di akhirat kelak.
Nah, sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan bahagia di akhirat, Sahabat bisa memperbanyak amalan sedekah untuk membantu saudara kita yang sedang membutuhkan.
Sahabat bisa bersedekah melalui platform donasi yang sudah disediakan oleh Yatim Mandiri, dijamin aman dan amanah.
Yatim Mandiri juga telah terdaftar dan diawasi oleh Kementerian Agama, sehingga Sahabat tak perlu khawatir soal legalitasnya.
Tunggu apalagi? Yuk, tebar keberkahan dan kebahagiaan dengan bersedekah sekarang!