Banyak orang yang meyakini bahwa bulan safar adalah bulan sial. Namun, apakah benar demikian? Cari tahu jawabannya di artikel berikut!
Di masyarakat, termasuk masyarakat Muslim, banyak yang percaya bahwa safar adalah bulan sial.
Keyakinan ini membuat mereka enggan melakukan agenda penting, seperti menikah atau hajatan. Pasalnya, mereka khawatir akan tertimpa musibah atau mengalami kesialan.
Pertanyaannya, apakah Sahabat juga meyakini hal ini? Dan benarkah safar adalah bulan sial?
Sebenarnya, Islam mengajarkan bahwa setiap bulan itu istimewa dan diberkati oleh Allah SWT. Jadi, tidak ada bulan yang jelek atau buruk.
Selengkapnya, mari simak penjelasan di bawah ini untuk menjawab rasa penasaran Sahabat. Yuk, baca sampai habis!
Arti Bulan Safar
Safar merupakan bulan kedua dalam kalender Hijriyah, setelah bulan Muharram. Kata “safar” berasal dari bahasa Arab yang berarti “kosong” atau “kuning”.
Penamaan ini merujuk pada kebiasaan orang-orang Arab pada masa pra-Islam yang meninggalkan rumah mereka untuk melakukan perjalanan atau berperang pada bulan ini, sehingga rumah-rumah mereka menjadi kosong.
Dalam konteks Islam, bulan Safar tidak memiliki kedudukan khusus seperti bulan Ramadhan atau Muharram. Terlebih lagi, tidak ada ibadah atau amalan spesifik yang dianjurkan selama bulan ini.
Namun, terdapat beberapa hadits yang menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari Kamis terakhir bulan Safar, yang diyakini dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun berikutnya.
Lebih dari itu, Sahabat juga bisa melakukan dan menerapkan amalan bulan safar lainnya, seperti memperbanyak salat dan sedekah.
Mitos Bulan Safar
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, masih banyak yang mengira bahwa Safar adalah bulan sial.
Berkaitan dengan ini, bulan Safar akhirnya dikaitkan dengan banyak mitos-mitos yang buruk. Apa saja mitosnya? Berikut daftarnya:
- Bulan Safar dianggap sebagai bulan sial atau pembawa bencana.
- Pada bulan Safar, segala musibah dan kejadian buruk dipercaya lebih sering terjadi.
- Allah SWT diyakini menurunkan 12.000 macam bala bencana ke bumi selama bulan Safar.
- Melakukan perjalanan, pernikahan, atau memulai usaha baru selama bulan Safar dipercaya dapat mendatangkan kesialan atau kerugian.
- Sebagian orang enggan keluar rumah atau melakukan aktivitas penting selama bulan Safar karena takut tertimpa musibah.
- Bulan Safar dianggap sebagai bulan yang tidak baik untuk melakukan hal-hal besar atau mengambil keputusan penting.
- Beberapa orang percaya bahwa pada bulan Safar, jin dan makhluk halus lebih aktif mengganggu manusia.
- Mimpi buruk atau kejadian aneh yang dialami selama bulan Safar sering dikaitkan dengan kesialan bulan tersebut.
Benarkah Bulan Safar adalah Bulan Sial?
Pandangan yang mengaitkan bulan Safar dengan kesialan merupakan sisa-sisa kepercayaan masyarakat Arab pra-Islam yang masih dianut oleh sebagian masyarakat hingga kini.
Kepercayaan ini tidak hanya bertentangan dengan ajaran Islam, tetapi juga tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Dalam Islam, setiap bulan dalam kalender Hijriah memiliki keistimewaan dan keberkahannya masing-masing. Tidak ada satupun bulan yang dianggap lebih sial atau lebih beruntung daripada bulan lainnya.
Rasulullah SAW pun secara tegas membantah anggapan bahwa bulan safar adalah bulan sial. Hal ini disampaikan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
“Tidak ada penyakit menular, tidak ada kesialan pada burung hantu, dan tidak ada kesialan pada bulan Safar.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini dengan jelas menunjukkan bahwa Islam menolak segala bentuk takhayul dan kepercayaan pada kesialan, termasuk yang berkaitan dengan bulan Safar.
Umat Muslim dianjurkan untuk berpegang teguh pada ajaran agama dan menjauhi segala bentuk khurafat.
Selain itu, keyakinan pada kesialan bulan Safar dapat menimbulkan dampak negatif pada individu dan masyarakat.
Kecemasan dan ketakutan yang tidak perlu dapat mengganggu ketenangan jiwa, menghambat aktivitas sehari-hari, dan bahkan menyebabkan stres berkepanjangan.
Oleh karena itu, penting bagi Sahabat untuk memahami bahwa Safar adalah bulan biasa seperti bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriah.
Tidak ada perbedaan dalam keberkahan atau kesialan antara satu bulan dengan bulan lainnya.
Keutamaan Bulan Safar
Setelah memahami penjelasan sebelumnya. Sahabat tentu sudah paham bahwa bulan Safar bukanlah bulan sial yang harus dihindari.
Justru, bulan Safar merupakan bulan terjadinya banyak peristiwa penting dalam Islam, lho. Maka dari itu, bulan Safar ini memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri. Berikut keutamaan bulan Safar:
- Berpuasa pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Safar (Ayyamul Bidh).
- Bulan Safar menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak dzikir, sedekah, dan amalan-amalan baik lainnya.
- Setiap hari dalam bulan Safar adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Melakukan ibadah dan perbuatan baik selama bulan Safar dapat meraih keberkahan dan ridha Allah SWT.
- Bulan Safar dapat menjadi momen untuk meningkatkan ketakwaan.
Amalan Bulan Safar
Daripada memusingkan mitos safar adalah bulan sial, lebih baik Sahabat memperbanyak amalan di bulan ini.
Dengan begitu, mau masuk bulan apa pun, keselamatan tetap terjaga dan iman akan terus kuat. Berikut beberapa amalan bulan Safar yang bisa Sahabat terapkan:
1. Perbanyak Dzikir
Salah satu amalan yang dianjurkan selama bulan Safar adalah memperbanyak dzikir. Dzikir merupakan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara mengingat dan menyebut nama-Nya.
Dzikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik dengan lisan, hati, maupun perbuatan. Memperbanyak dzikir di bulan Safar dapat membantu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
2. Perbanyak Sedekah
Sedekah merupakan perbuatan memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain dengan ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan.
Sedekah tidak terbatas pada harta benda, tetapi juga dapat berupa senyuman, kata-kata yang baik, atau bantuan tenaga.
Memperbanyak sedekah di bulan Safar dapat mempererat hubungan sosial dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.
Sahabat bisa sedekah melalui program kemanusiaan Yatim Mandiri. Di program ini, Sahabat bisa membantu anak-anak yatim dan dhuafa.
Sedekah di Yatim Mandiri bisa Sahabat lakukan melalui platform donasi yang sudah kami sediakan. Jangan lewatkan pahala berlipat, yuk cek programnya dan sedekah sekarang!
3. Perbanyak Salat Sunnah
Memperbanyak salat sunnah juga merupakan amalan yang dianjurkan selama bulan Safar. Salat sunnah adalah ibadah tambahan yang dilakukan di luar salat wajib lima waktu.
Beberapa contoh salat sunnah antara lain, salat Dhuha, salat Tahajud, salat Rawatib, dan salat Witir. Menjalankan salat sunnah di bulan Safar dapat meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT dan memperkuat keimanan.
4. Perbanyak Puasa
Amalan yang dianjurkan selama bulan Safar selanjutnya, yaitu perbanyak puasa. Puasa merupakan ibadah menahan diri dari makan, minum, dan nafsu lainnya dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Demikianlah penjelasan untuk menjawab pertanyaan apakah safar adalah bulan sial? Bagaimana, apakah Sahabat sudah paham?
Kesimpulannya, dalam Islam tidak ada yang namanya bulan sial. Islam menyebutkan bahwa setiap bulan itu istimewa dan memiliki keutamaan masing-masing.
Alih-alih mempercayai mitos yang ditujukan untuk bulan ini, lebih bak Sahabat memperbanyak amalan agar lebih dekat dengan Allah SWT. Dengan begitu, Sahabat akan terhindar dari segala mara bahaya.
Salah satu ibadah yang bisa Sahabat amalkan di bulan Safar ini, yaitu memperbanyak sedekah ke orang yang membutuhkan.
Salurkan sedekah Sahabat dengan mudah melalui Yatim Mandiri. Bisa sedekah kapan saja dan di mana saja, praktis, kan?
Tunggu apalagi? Jangan lewatkan pahala berlipat ganda, segera cek program sedekah di Yatim Mandiri sekarang juga!