Masih belum paham perbedaan aqiqah dan qurban? Berikut ini 11 perbedaan antara aqiqah dan qurban sesuai aturan syariat Islam yang berlaku.
Setelah melihat prosesi qurban kemarin, mungkin beberapa dari Sahabat banyak yang berpikir bahwa ibadah ini mirip dengan aqiqah karena sama-sama menyembelih hewan ternak.
Perlu dicatat, ibadah kurban beda dengan aqiqah. Lantas, apa perbedaan aqiqah dan qurban? Terdapat beberapa aspek yang membedakan kedua ibadah ini.
Misalnya saja, ditinjau dari waktu pelaksanaannya, aqiqah bisa dilaksanakan kapan saja dalam rentang waktu 7 hari setelah kelahiran anak hingga sang buah hati masih belum baligh.
Sementara itu, qurban sebagai amal ibadah bulan Zulhijjah hanya dilaksanakan saat bulan Zulhijjah saja, tepatnya di tanggal 10,11, dan 12 Zulhijjah.
Nah, untuk memahami apa saja perbedaan aqiqah dan qurban lebih lanjut, Sahabat bisa membaca penjelasannya di artikel ini. Simak baik-baik, ya!
Perbedaan Aqiqah dan Qurban
Berdasarkan buku “Fiqih Madrasah” karya Harjan Syuhada & Sungarso, perbedaan qurban dan aqiqah terletak dalam beberapa hal.
Sejumlah perbedaan tersebut berkaitan dengan tujuan ibadah, makna ibadah, jumlah hewan, rangkaian ibadah, dan hewan yang dikorbankan. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Waktu Pelaksanaan
Kapan ibadah qurban dilakukan? Sesuai penjelasan sebelumnya, penyembelihan hewan qurban dilaksanakan pada tanggal 10,11, dan 12 Zulhijjah atau saat Hari Raya Iduladha.
Lebih lanjut, waktu pelaksanaan qurban ini juga bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.
Di sisi lain, aqiqah biasanya dilakukan tepat hari ke-7 setelah kelahiran buah hati. Namun, kini banyak orang tua yang melaksanakan aqiqah lebih dari waktu tersebut.
Hal ini memungkinkan karena aqiqah bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan orang tua.
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّ
“Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” [HR. Shahih, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Ahmad, Ad Darimi].
2. Hukum Ibadah
Perbedaan aqiqah dan qurban juga bisa dilihat dari hukum pelaksanaannya menurut Al-Qur’an.
Hukum pelaksanaan qurban adalah “Sunnah Muakkad”, oleh sebab itu sangat dianjurkan kepada umat Islam sesuai kebiasaan Rasulullah SAW.
Sebenarnya, sebagian juhur ulama ada yang berpendapat bahwasannya hukum qurban “Wajib” apabila mengikuti pedoman Surah Al-Kautsar.
Namun seiring berjalannya waktu, hukum “Sunnah Muakkad” dalam qurban dinyatakan lebih kuat dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Sama dengan ibadah qurban, hukum pelaksanaan aqiqah juga “Sunnah Muakkad” apabila setiap orang tua memiliki kemampuan finansial.
Namun apabila orang tua sudah bernadzar sebelumnya akan menyembelih hewan sebagai bentuk rasa syukur, hukum aqiqah “Wajib” dilaksanakan.
3. Tujuan Disyariatkannya
Tujuan utama pelaksanaan qurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengikuti teladan Nabi Ibrahim As, dan mengikuti teladan Rasulullah SAW.
Dengan melaksanakan qurban secara ikhlas, umat Islam bisa mendapatkan keberkahan harta sekaligus pahala luar biasa.
لَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ – ١٠٢
Artinya: “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup bersama, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insyaAllah engkau mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS. As-Shafaat:102)
Berbeda dengan qurban, pelaksanaan aqiqah ditujukan untuk menyambut kelahiran seorang anak. Para orang tua melaksanakan aqiqah dengan tujuan menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah SWT dengan jalan menyembelih hewan sesuai jenis kelamin anak.
4. Jumlah Hewan yang Disembelih
Perbedaan antara aqiqah dan qurban selanjutnya bisa dilihat dari jumlah hewan yang akan disembelih.
Dalam ibadah qurban, shohibul qurban bisa menyembelih minimal 1 ekor hewan atau lebih sesuai dengan kemampuan finansialnya masing-masing.
Sementara itu, hewan yang akan disembelih untuk aqiqah bergantung pada jenis kelamin buah hati.
Apabila anaknya laki-laki, Islam menganjurkan orang tua untuk menyembelih dua ekor kambing, sedangkan anak perempuan cukup menyembelih satu ekor kambing.
“Untuk anak laki-laki sembelihlah dua ekor kambing dan untuk anak perempuan satu ekor saja.” (HR. Abu Dawud).
5. Jenis Hewan yang Disembelih
Jenis hewan yang akan disembelih juga masuk dalam salah satu perbedaan aqiqah dan kurban. Menurut Q.S Al-Hajj ayat 34, jenis hewan yang akan diqurbankan harus “Bahimatul An’am” atau hewan ternak
Perlu dicatat, hewan ternak yang dimaksud tidak mencakup unggas, ya. Adapun hewan ternak yang banyak disembelih di Indonesia, yaitu kambing dan sapi.
Di sisi lain, jenis hewan yang bisa digunakan untuk aqiqah hanyalah kambing atau domba yang jumlahnya disesuaikan dengan jenis kelamin sang anak.
6. Bentuk Daging yang Dibagikan
Saat Iduladha kemarin, apakah Sahabat mendapatkan daging mentah? Dalam ajaran Islam, daging kurban memang dibagikan dalam bentuk mentah.
Kontras dengan qurban, daging aqiqah dibagikan dalam keadaan matang dan sudah diolah. Itulah kenapa, saat Sahabat mendapatkan makanan dari acara aqiqah, dagingnya biasanya sudah diolah menjadi sate atau jenis makanan lainnya.
7. Aturan Pembagian Daging
Daging qurban dibagikan sesuai dengan 3 ketentuan, yakni satu bagian diberikan kerabat, satu diberikan kepada orang yang berhak menerimanya, dan satu bagian lainnya diberikan fakir miskin.
Sebenarnya, tidak jauh beda dengan pembagian hewan qurban, daging aqiqah juga sebaiknya bisa diberikan kepada orang yang membutuhkan.
Namun, mengingat aqiqah tergolong syukuran biasa, tidak ada aturan khusus mengenai siapa saja orang yang berhak menerimanya.
8. Pemberian Upah untuk Penyembelih
Perbedaan aqiqah dan qurban sebenarnya cukup banyak, namun belum tentu semua umat Islam sudah memahaminya.
Misalnya saja, dalam hal pemberian upah untuk penyembelih, penyembelih hewan kurban tidak diberikan upah, tetapi tetap mendapatkan daging kurban.
Sementara itu, penyembelih kambing atau domba untuk aqiqah boleh meminta upah kepada orang yang melaksanakan syukuran.
Upah yang dimaksud bisa berupa uang tunai sesuai kesepakatan, olahan daging hewan aqiqah, barang, dan lainnya.
9. Rangkaian Ibadah
Walaupun hukumnya “Sunnah Muakkad”, namun pelaksanaan qurban perlu melibatkan rangkaian ibadah mulai dari melantunkan niat, menyembelih hewan, membagi daging antar panitia, dan baru membagikan daging kepada orang yang berhak menerima. Bagaimana rangkaian ibadah aqiqah?
Hampir sama dengan penyembelihan hewan qurban, aqiqah melibatkan rangkaian ibadah meliputi niat, menyembelih hewan, memberi nama anak, mencukur rambut bayi, dan membagikan daging. Rangkaian ibadah qurban maupun aqiqah dilakukan pada tempat tertentu sesuai kesepakatan.
10. Makna Ibadah yang Dilakukan
Bagaimana perbedaan aqiqah dan qurban ditinjau dari segi maknanya? Qurban memiliki makna mendalam sebagai bentuk pengorbanan kepada Allah.
Ibadah qurban mengingatkan pengorbanan Nabi Ibrahim AS menyembelih anaknya Nabi Ismail AS saat menghadapi ujian dari Allah SWT.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, pelaksanaan aqiqah memiliki makna lebih spesifik daripada ibadah qurban.
Syukuran aqiqah dilakukan untuk memaknai kelahiran anak dalam suatu keluarga, memberikannya nama terbaik, dan menyembelih hewan ternak sebagai bentuk pengorbanan.
11. Ketentuan Hewan yang Disembelih
Hewan qurban harus memenuhi batas usia, sehat, tidak dalam kondisi cacat, dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun sebelumnya.
Jika berencana berqurban sapi betina, pastikan terlebih dahulu hewan yang digunakan tidak dalam kondisi hamil.
Sedangkan qurban kambing atau domba betina yang diperbolehkan sudah memasuki usia minimal 1 tahunan, sehingga bobotnya sudah memenuhi syarat saat disembelih.
Bagaimana aturan jenis kelamin dalam syukuran aqiqah? Penyembelihan hewan saat aqiqah tidak memiliki batasan aturan.
Hewan ternak yang akan disembelih bisa berjenis kelamin jantan ataupun betina, sehingga bisa disesuaikan kesepakatan keluarga yang melaksanakannya.
Demikian penjelasan yang bisa disampaikan, apakah Sahabat sudah memahami poin-poin yang menjadi perbedaan aqiqah dan qurban?
Jika disimpulkan, perbedaan qurban dan aqiqah yang paling utama, yaitu tujuan dan waktu pelaksanaan ibadahnya.
Aqiqah sendiri dilaksanakan 7 hari setelah kelahiran buah hati sebagai bentuk rasa syukur terhadap Allah SWT karena diamanahi seorang anak.
Sementara itu, ibadah qurban dilakukan setiap tahun di bulan Zulhijjah sebagai bentuk ketakwaan dan pengorbanan umat kepada Allah SWT.
Mau informasi lain seputar Islam? Jika iya, Sahabat bisa mengunjungi blog Yatim Mandiri!