Pengertian malam Lailatul Qadar penting diketahui oleh setiap muslim karena ini merupakan momen penting yang berkaitan dengan turunnya Al Quran.
Malam ini menjadi momen yang istimewa sehingga banyak orang ingin mendapatkan bagian dari keutamaannya dengan melakukan berbagai amalan ibadah.
Seorang muslim yang benar-benar mengerahui makna di balik malam Lailatul Qadar tentu tidak akan menyiakan kesempatan untuk meraih keberkahan di malam ini.
Namun, untuk bisa mengerti secara sadar tentunya setiap muslim perlu mempelajari tentang malam istimewa ini dan bagaimana awal mulanya.
Mengenalkan malam Lailatul Qadar kepada anak-anak juga menjadi salah satu tugas dari orang tua muslim agar anak-anak mereka memahami keutamaan malam tersebut sejak dini.
Selain itu, mereka bisa membiasakan diri untuk mengisi malam ini dengan kegiatan yang positif dan berpahala.
Apakah Pengertian Malam Lailatul Qadar?
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang waktu terjadinya Lailatul Qadar dan tanda-tandanya, tentu sebaiknya seorang muslim mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu Lailatul Qadar.
Jika ditinjau dari segi bahasa, Lailatul Qadar terdiri dari dua kata yang berasal dari Bahasa Arab, yakni Lail dan Qadar. Lail berarti malam, sedangkan Qadar memiliki berbagai arti.
Namun, secara umum, malam Lailatul Qadar diartikan sebagai malam yang dipenuhi dengan kemuliaan sehingga seorang muslim yang mendapatkan kemuliaan malam tersbut akan dilipatgandakkan pahala ibadahnya.
Malam yang mulia ini hanya terjadi di bulan ramadhan sehingga banyak umat muslim yang berlomba-lomba untuk berburu pahal di malam tersebut dengan mengerjakan lebih banyak amalan ibadah.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang pengertian malam Lailatul Qadar, berikut makna dari dua kata yang menyusunnya.
1. Makna Malam
Secara syariat, malam merupakan waktu yang ditandai dengan terbenamnya matahari di ufuk barat dan berakhir saat terbitnya matahari dari ufuk timur. Permulaan malam sebenarnya telah disebutkan di dalam Al Quran tepatnya di surat Al Baqarah ayat 187.
Ayat tersebut menyebutkan jika malam telah datang, maka seorang muslim wajib menyempurnakan puasanya.
Sementara itu, berakhirnya malam bisa dilihat dalilnya pada Al Quran di surat Al Qadr ayat 5 yang menyebutkan bahwa malam dipenuhi dengan kesejahteraan hingga terbitnya fajar.
2. Makna Qadar
Di dalam pengertian malam Lailatul Qadar juga terdapat makna dari Qadar itu sendiri. Kata Qadar di dalam Al Quran muncul di banyak tempat dan memiliki makna yang beragam sesuai dengan konteksnya sebagai berikut.
-
Kemuliaan
Qadar berasal dari kata al-qadaru yang bisa diartikan sebagai kemuliaan dan kata dengan makna tersebut bisa dijumpai di dalam Al Quran, khususnya di surat Az Zumar ayat 67.
Ayat tersebut menyebutkan bahwa manusia tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan sebagaimana mestinya.
Malam Lailatul Qadar, salah satunya bisa diartikan sebagai malam yang penuh dengan kemuliaan karena malam tersebut adalah malam di mana Al Quran pertama kali diturunkan.
-
Ukuran
Kata Qadar juga bisa diartikan sebagai takaran atau ukuran dan makna ini bisa ditemukan pada surat Az Zukhruf ayat 11.
Ayat tersebut menyebutkan bahwa Allah menurunkan air dari langit sesuai dengan kadar yang ditentukan dan menghidupkan negeri yang mati dengan air tersebut yang juga menjadi perumpamaan bagaimana Allah mengeluarkan manusia dari dalam kubur.
-
Kemampuan
Kata Qadar juga bisa ditemukan dalam bentuk qadaruhu di dalam Al Quran seperti pada surat Al Baqarah ayat 236. Kata ini memiliki makna suatu kemampuan atau pemberian yang sesuai dengan syariat.
Ayat tersebut menjelaskan untuk memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan kemampuannya. Orang kaya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, begitu juga dengan orang miskin.
-
Waktu yang Ditentukan
Selain di dalam pengertian malam Lailatul Qadar, kata ini juga bisa ditemukan dalam bentuk qadariy di dalam Al Quran yang bermakna waktu yang ditentukan atau sebuah janji.
Makna dari kata ini terdapat di dalam surat Thaha ayat 40 yang menyebutkan waktu yang ditetapkan terhadap Nabi Musa AS setelah tinggal beberapa tahun bersama penduduk Madyan.
Di dalam konteks ini, waktu yang ditetapkan merujuk kepada waktu pengangkatan kenabian dan kerasulan Musa AS.
Selain itu, Ibnu Qudamah menyebutkan jika maknanya bisa berupa penetapan Allah atas segala sesuatu yang terjadi di tahun tersebut, baik berupa hal baik, hal buruk, rezeki, maupun keberkahan.
-
Mempersempit
Bentuk kata lain yang bisa ditemukan di dalam Al Quran adalah al-qadaru yang artinya mempersempit.
Makna kata ini bisa ditemukan di dalam surat Ar-Ra’d ayat 26 yang menyebutkan bahwa Allah bisa melapangkan rezeki dan mempersempit sesuai dengan yang dikehendaki-Nya.
Mempersempit di dalam ayat ini konteksnya adalah bumi yang menjadi sempit dan sesak karena banyaknya malaikat yang turun untuk mengatur berbagai jenis urusan.
Makna sempit juga bisa merujuk pada ketetapan waktu jatuhnya malam Lailatul Qadar yang hingga kini masih diperdebatkan.
Waktu Terjadinya Lailatul Qadar
Selain mengetahui tentang pengertian malam Lailatul Qadar, waktu terjadinya malam ini juga penting untuk diketahui sehingga seorang muslim bisa lebih memaksimalkan amalan ibadah yang dikerjakan.
Meskipun waktu pastinya di malam keberapa masih diperdepatkan, namun ada periode malam-malam yang bisa menjadi rujukan. Kapan terjadinya malam penuh dengan kemuliaan tersebut disebutkan di dalam salah satu hadist riwayat Bukhori dan Muslim.
Di dalam hadist tersebut, Rasulullah SAW meminta untuk mencari Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan.
Meskipun tidak disebutkan tepatnya pada malam ke berapa, namun bisa dipastikan bahwa salah satu malam di sepuluh malam terkahir bulan ramadhan merupakan malam Lailatul Qadar.
Sehingga, umat muslim diminta lebih bersungguh-sungguh untuk beribadah dan beramal di malam-malam tersebut.
Hadist lain yang diriwayatkan oleh Bukhori juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW meminta untuk mencari Lailatul Qadar di malam-malam ganjil di antara sepuluh malam terkahir di bulan ramadhan.
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Selain memahami tentang pengertian malam Lailatul Qadar, seorang muslim juga perlu tahu tentang tanda-tanda di malam tersebut. Di antara tanda-tandanya adalah sebagai berikut ini.
1. Malam yang Cerah
Hadis riwayat Muslim dari Ubay bin Ka’ab menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar bisa terjadi pada malam ke dua puluh tujuh di bulan ramadhan yang ditandai dengan malam yang cerah.
Selain itu, di pagi harinya matahari terbit dengan warna yang cenderung putih dan sinarnya memancar ke segala penjuru.
2. Penuh Kemudahan
Sementara itu, hadist yang diriwayatkan oleh Ath Thoyalisi dan Al Baihai dari Ibnu Abbas menebutkan bahwa Lailatul Qadar merupakan malam yang dipenuhi dengan kemudahan serta kebaikan.
Malam tersebut tidak begitu panas maupun dingin dan pagi harinya sinar matahari tampak kemerahan dan tidak begitu cerah.
Meskipun ada sejumlah hadist yang menyebutkan tanda-tanda malam Lailatul Qadar, namun Ibnu Hajal Al Asqolani dalam Fathul Bari menyebutkan bahwa tanda-tanda malam tersebut tidak akan tampak kecuali jika malam Lailatul Qadar telah berlalu.
Maka, meskipun mengetahui tanda-tanda malam tersebut cukup penting, namun umat muslim tidak perlu terlalu fokus untuk mencari tanda-tandanya.
Namun, yang lebih penting dilakukan adalah fokus untuk memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir bulan ramadhan sehingga tidak melewatkannya.
Malam Lailatul Qadar Bisa Terjadi Baik di Malam Ganjil Maupun Genap
Waktu tepat terjadinya malam Lailatul Qadar menjadi pembahasan yang cukup menarik. Pasalnya. Di sejumlah hadist disebutkan bahwa mala mini lebih mungkin terjadi pada malam-malam ganjil.
Namun, ada kemungkinan bahwa waktunya terjadi di malam-malam genap sepuluh hari teralhir bulan ramadhan.
1. Malam Ganjil
Dari berbagai pendapat yang ada mengenai waktu terjadinya malam Lailatul Qadar, beberapa pendapat yang kuat menyebutkan jika malam tersebut terjadi di malam ganjil di antara sepulum malah terakhir pada bulan ramadhan.
Waktunya pun bisa berbeda-beda dari tahun ke tahun sesuai yang terdapat di shahih Muslim dan Fathul Bari. Mungkin saja di tahun tertentu malam ini terjadi pada malam ke dua puluh tujun ramadhan.
Kemudian, di tahun berikutnya terjadi pada malam ganjil yang lain, seperti malam ke dua puluh lima. Waktu tepatnya tentu bergantung pada kehendak dan hikmah yang ingin diberikan Allah.
Salah satu hadist Bukhori menyebutkan bahwa Rasulullah meminta umatnya mencari Lailatul Qadar di sepuluh malam terkahir bulan ramadhan baik pada malam ke sembilan, tujuh, atau lima yang tersisa.
Hikmah dari tidak diketahuinya waktu tepat terjadinya malam Lailatul Qadar adalah agar umat muslim bersungguh-sungguh untuk mencarinya di waktu ramadhan yang tersisa sehingga tidak bermalas-malasan.
2. Malam Genap
Selain pengertian malam Lailatul Qadar, penting bagi seorang muslim untuk memanfaatkan waktu dimana malam tersebut bisa terjadi dengan sebaik-baiknya.
Permintaan Rasulullah untuk umatnya agar bersungguh-sungguh mencarinya di sepuluh malam terakhir ramadhan juga memunculkan pendapat bahwa Lailatul Qadar juga bisa terjadi pada malam genap.
Hal ini tergantung dari standar perhitungan yang digunakan. Jika didasarkan pada awal dan akhir bulan ramadhan, malam ganjilnya adalah malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, atau ke-29.
Namun, jika didasarkan pada malam yang tersisa, maka kemumgkinan malam genap itulah yang disebut sebagai malam ganjil.
Sementara itu, jika bulan ramadhan berjumlah 30 hari, maka hitungan sembilan malam yang tersisa dimulai dari malam ke-22, begitu juga seterusnya sesuai yang tercantum pada Majmu’ Al Fatawa.
Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
Setelah mengetahui tentang pengertian malam Lailatul Qadar dan kemungkinan waktu terjadinya, seorang muslim juga perlu mengetahui tentang keistimewan malam ini dibandingkan waktu-waktu lainnya.
Ini akan menumbuhkan motivasi yang kuat untuk beribadah dan beramal pada malam tersebut.
1. Malam Turunnya Malaikat
Malam Lailatul Qadar menjadi malam istimewa bagi umat muslim karena malam ini merupakan malam turunnya Al Quran sehingga menjadi malam yang lebih baik daripada 1000 bulan yang di dalamnya tidak ada Lailatul Qadar.
Namun, ada keistimewaan lain yang umat muslim perlu ketahui tentang waktu tersebut. Salah satunya adalah malam turunnya para malaikat ke bumi.
Peristiwa ini disebutkan di dalam Al Quran, yakni pada surat Al Qadr ayat yang keempat bahwa malaikat Jibril dan para malaikat turun di malam tersebur. Turunnya mailaikat di malam ini adalah untuk mengurus berbagai hal.
Turunnya malaikat merupakan pertanda turunnnya berkah dan rahmat sehingga Lailatul Qadar juga sering disebut sebagai malam yang penuh keberkahan. Ayat tersebut mengandung kata ar ruuh yang menunjukkan kemuliaan para malaikat.
Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat akan mendatangi majelis-majelis ilmu dan orang-orang yang membaca Al Quran dan merentangkan sayap-sayapnya untuk mengangungkan mereka.
2. Malam Keselamatan
Malam Lailatul Qadar sering disifati dengan kata salaam seperti yang tercantum pada surat Al Qadr ayat 5. Ayat tersebut menyebutkan bahwa malam ini dipenuhi dengan kesejahteran hingga terbitnya fajar.
Makna dari ayat ini adalah Lailatul Qadar dipenuhi dengan keselamatan sehingga tidak ada gangguan setan. Di malam tersebut setan tidak dapat berbuat jelek maupun mengganggu umat muslim.
Selain itu, makna lain menyebutkan bahwa banyak umat muslim yang selama dari hukuman maupun siksa disebabkan oleh ketaatan yang mereka lakukan di malam tersebut kepada Allah.
Dengan mengetahui keutamaan ini, tentu seorang muslim harusnya bisa lebih memanfaatkan waktu yang istimewa ini untuk beribadah dan bertaubat kepada Allah agar bisa mendapatkan bagian dari kemuliaan malam Lailatul Qadar.
Dengan tidak adanya gangguan dari setan, tentu beribadah akan jauh lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan hari-hari lainnya di sepanjang tahun.
3. Malam Pencatatan Takdir Tahunan
Selain pengertian malam Lailatul Qadar, keutamaan lain yang mungkin tidak semua muslim ketahui tentang malam ini adalah tentang dicatatnya takdir tahunan.
Hal ini dijelaskan di dalam surat Ad Dukhan ayat 4 yang menyebutkan jika segala urusan menjadi penuh hikmah di malam tersebut.
Maknanya adalah bahwa Malam Lailatul Qadar menjadi malam dilakukannya perincian pada penulisan takdir selama setahun di Lauhul Mahfudz, termasuk pemberian rezeki dan terjadinya ajal.
Begitu juga dengan berbagai macam peristiwa yang akan terjadi dari awal hingga akhir tahun. Itulah yang diriwayatkan oleh sejumlah ulama seperti Ibnu Umar dan Mujahid.
Sesuai dengan yang disebutkan oleh Imam Nawawi di dalam shahih Muslim bahwa pencatatan takdir tahunan di malam itu tentu akan diawali dengan ilmu dan penulisan Allah terlebih dahulu.
Kemudian. Takdir tersebut akan diperlihatkan pada malaikat agar mereka mengetahui apa yang akan terjadi. Sehingga para malaikat akan mengetahui apa saja tugas-tugas yang Allah perintahkan kepadanya.
4. Ampunan Allah Bagi yang Menghidupkannya
Keutamaan lain yang bisa didapatkan umat muslim di malam istimewa ini adalah mendapatkan ampunan dari Allah.
Hadist riwayat Bukhori dari Abu Hurairah menyebutkan bahwa barangsiapa yang melaksanalan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah akan diampuni dosa-dosanya.
Ibnu Hajar Al Asqolani menjelaskan bahwa yang dimaksud karena iman di dalam ayat tersebut adalah membenarkan bahwa Allah berjani akan memberikan pahala bagi orang yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan beribadah. Sementara itu, Fathul Bari menjelaskan makna dari ihtisaaban.
Maksud dari kata tersebut adalah seorang muslim hendaknya hanya mengharapkan pahala dari Allah atas ibadah yang dikerjakannya pada malam tersebut.
Bukan karena mengharapkan balasan yang lain seperti pujian manusia yang akan menimbulkan sifat riya’.
Keikhlasan dan kesungguhan dalam beribadah inilah yang bisa menjadi jalan bagi seorang muslim untuk mendapatkan ampunan Allah pada malam Lailatul Qadar atas dosa-dosa yang telah dilakukannnya.
Mengetahui pengertian malam Lailatul Qadar, waktu terjadi, dan keistimewaannya akan semakin meningkatkan keimanan di dalam hati.
Hal tersebut juga akan membuat seorang muslim untuk mengisi momen tersebut dengan berbagai amal ibadah yang dianjurkan seperti bersedekah melalui Yayasan Yatim Mandiri.