Bacaan Niat Puasa Syawal dalam Arab, Latin, dan Artinya

Niat puasa Syawal boleh dibaca selama 6 hari ketika seseorang tersebut sedang berpuasa entah berurutan atau putus-putus selagi masih dalam bulan Syawal.

Setelah bulan Ramadhan telah usai, umat muslim sangatlah dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah di bulan Syawal.

Jika ingin melakukannya, tentu hal pertama yang harus diketahui adalah niat puasa Syawal beserta ketentuan dan juga keutamaan yang bisa didapatkan di dalamnya.

Adapun ketentuan umum dari puasa ini adalah dilaksanakan selama 6 hari pada bulan Syawal.

Fadhilah yang bisa didapatkan seorang muslim dengan melakukan puasa sunnah ini sangatlah banyak, mulai dari mendapatkan pahala yang dilipatgandakan hingga bisa menyempurnakan ibadah di bulan Ramadhan.

Banyak yang menanyakan apakah niat yang harus dibaca saat akan berpuasa Syawal, dan apakah boleh melakukan puasa Syawal secara tidak berturut-turut? Tenang saja, karena semua hal itu akan terjawab pada ulasan berikut ini!

Niat Puasa Syawal Arab, Latin, dan Artinya

Niat puasa sunnah Syawal dianjurkan untuk dibaca sebelum melaksanakan puasa dengan tujuan agar hati bisa lebih yakin dan mantap saat menjalankan ibadah puasa.

Pasalnya, banyak orang yang tidak makan dan minum selama seharian namun tidak bernilai ibadah karena tidak diniatkan puasa.

Hukum puasa Syawal sendiri adalah sunnah, sehingga tidak diwajibkan untuk membaca niat di malam hari ataupun pada saat sahur sebelum imsak tiba.

Berniat puasa yang diwajibkan dilantunkan sebelum imsak tiba hanya berlaku pada puasa wajib saja, yaitu puasa Ramadhan ataupun puasa mengganti hutang puasa Ramadhan. Jika di bulan Ramadhan, maka puasa akan batal apabila baru diucapkan saat pagi atau siang hari tiba.

Sementara itu, pada puasa sunnah seperti puasa Syawal, puasa senin-kamis, dan puasa sunnah lainnya, masih terdapat toleransi akan pengucapan niat puasa.

Tidak harus dibaca saat malam hari atau ketika sahur, niat puasa sunnah dapat dilantunkan pada pagi atau siang hari sebagaimana penjelasan di atas.

Artinya, seorang muslim boleh membaca niat puasa Syawal di pagi hari atau siang hari jikalau terlupa belum berniat sebelumnya. Karena itu, terdapat 2 niat puasa sunnah Syawal yang bisa dilantunkan, yaitu pada saat sebelum imsak tiba, dan ketika telah memasuki hari berpuasa.

Baca Juga : Hikmah, Manfaat dan Keutamaan Puasa Syawal yang Harus Diketahui

1. Niat Puasa Syawal di Malam Hari

Dalam melakukan puasa sebagian besar orang muslim akan melakukan sahur di waktu sebelum imsak ataupun pada malam sebelumnya.

Umumnya, niat puasa akan dibaca setelah sahur sebagai pertanda bahwa seseorang tersebut berniat puasa di keesokan hari karena Allah SWT. 

Adapun niat puasa sunnah Syawal yang bisa dilantunkan pada malam hari atau saat sahur adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى‎

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis syawwâli lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Seiring dengan arti niat puasa di atas, bacaan tersebut dapat dilantunkan pada malam hari setelah maghrib atau setelahnya. Dan jangan lupa untuk memahami yang terkandung dalam niat puasa di atas, yang mana puasa sunnah semata-mata dilakukan karena Allah SWT.

2. Niat Puasa Syawal di Pagi/Siang Hari

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, seorang muslim masih bisa melanjutkan puasa Syawal walaupun terlupa membaca niat pada saat sahur atau malam hari sebelumnya.

Hal ini bisa dilakukan dengan segera berniat ketika sudah ingat, yang mana bisa dilakukan pada pagi ataupun siang hari.

Tentu walaupun boleh diniatkan saat pagi atau siang hari, puasa Syawal akan batal jika selama waktu itu seoseorang sudah makan, minum, atau melakukan hal yang dapat membatalkan puasa. 

Artinya, puasa Syawal masih berlaku walaupun diniatkan pada siang hari dengan catatan seseorang tersebut belum makan dan minum atau melakukan hal lain yang membatalkan puasa. Dan apabila terlupa tidak membaca niat di malam hari, maka boleh berniat puasa sunnah Syawal dengan bacaan berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى‎

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.” 

Waktu dan Ketentuan Pelaksanaan Puasa Syawal

Sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadits, pelaksanaan puasa Syawal yang dianjurkan adalah selama 6 hari pada bulan Syawal. Sementara itu, akan lebih baik jika pelaksanaannya disegerakan di awal bulan, yaitu di mulai pada 2 Syawal.

Mengapa tidak dimulai pada 1 Syawal? Karena hari itu bertepatan dengan datangnya hari raya Idul Fitri bagi umat muslim. Di mana para umat muslim tidak diperbolehkan untuk berpuasa di hari kemenangan tersebut.

Di mulai pada tanggal 2 Syawal, sebaiknya puasa segera dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut. Namun, dijelaskan bahwa tidak mengapa apabila ingin melaksanakan puasa Syawal secara tidak berurutan.

Beberapa orang juga ragu bisa melaksanakan puasa Syawal di hari-hari awal bulan Syawal pasalnya pada hari-hari tersebut mungkin seseorang tersebut masih harus banyak berkunjung dan bersilaturahmi.

Tentu rasanya tidak enak hati bila harus terus-terusan menolak hidangan yang diberikan tuan rumah.

Sementara itu, jika memiliki hutang puasa Ramadhan, maka harus membayar puasa wajib terlebih dahulu baru bisa melaksanakan niat puasa Syawal.

Namun tidak perlu khawatir, karena selama puasa tersebut dilakukan pada bulan Syawal, maka seorang muslim akan tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal.

Hal ini juga berlaku untuk puasa qodho lain yang harus segera ditunaikan seperti puasa nazar dan sebagainya. 

Hikmah dan Keutamaan Puasa Syawal

Setelah mengetahui tata cara pelaksanaan dan juga niat puasa Syawal, ada baiknya baik seorang muslim untuk mengetahui berbagai hikmah dan juga keutamaan melaksanakan puasa sunnah ini.

Dengan begitu, diharapkan hal ini dapat lebih menguatkan iman untuk senantiasa menjaga berbagai ibadah sunnah.

Jadi, apa saja hikmah serta keutamaan atau fadhilah yang bisa didapatkan dengan senantiasa berpuasa Syawal? Simak berbagai penjelasan di tiap-tiap poin berikut ini:

1. Pahala yang Dilipatgandakan

Keutamaan pertama dari puasa Syawal yang bisa didapatkan oleh seorang muslim adalah pahala yang akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Bahkan di dalam suatu hadits riwayat Imam Muslim dijelaskan bahwasanya pahala 6 hari puasa Syawal disetarakan dengan pahala berpuasa selama satu tahun penuh.

Tentu ini merupakan fadhilah yang sangat besar dari Allah SWT jika dibandingkan dengan menahan diri selama 6 hari saja pada bulan Syawal.

Oleh sebab itu, ibadah sunnah ini begitu dianjurkan bagi kaum muslim yang tidak berhalangan dan masih dikaruniai Allah kemampuan untuk menunaikannya.

2. Sebagai Bentuk Syukur

Dapat melafalkan bacaan niat puasa Syawal selama 6 hari dan menjalani ibadah puasa merupakan salah satu bentuk syukur bagi seorang hamba kepada Allah SWT.

Pasalnya, Allah sudah mengkaruniakan kesehatan dan juga kemampuan untuk berpuasa selama bulan Ramadhan dan juga puasa sunnah Syawal.

Sebagaimana yang diketahui, banyak sekali orang yang ingin melakukan banyak hal termasuk ibadah-ibadah tersebut namun harus diuji dengan berbagai halangan seperti sakit dan sebagainya.

Sebagai seorang muslim yang masih diberi kesempatan luas melakukannya, tentu harus bersyukur.

Selain itu, terdapat banyak juga kaum muslim yang tidak memiliki waktu cukup untuk dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan dan juga hari kemenangan Idul Fitri di bulan Syawal.

Bagi seorang muslim yang bahkan bisa melaksanakan puasa Syawal, tentu itu merupakan karunia besar dari Allah.

Dan salah satu bentuk mensyukuri semua karunia dan kesempatan tersebut, bisa dilakukan dengan senantiasa menghidupkan berbagai ibadah sunnah yang diniatkan untuk Allah SWT.

3. Semakin Dekat dengan Allah SWT

Keutamaan besar selanjutnya dari menjalankan puasa Syawal yaitu bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketika bulan Ramadhan telah usai, banyak sekali kaum muslim yang terlena hingga menurunkan kualitas ibadah.

Dengan senantiasa niat puasa Syawal dan menjalankannya dengan sungguh-sungguh, maka ini bisa menjadi salah satu bentuk kesungguhan seorang hamba untuk senantiasa tetap dekat dengan Allah SWT. 

Belum lagi saat puasa dilaksanakan, maka secara otomatis seorang muslim akan lebih berhati-hati agar tidak melakukan perbuatan buruk, tercela, dan tidak bermanfaat.

Sebaliknya, seseorang yang berpuasa akan senantiasa cenderung berbuat baik, beramal, dan menahan diri dari nafsu.

Maka dari itu, tidak heran apabila seseorang yang senantiasa menjaga puasa sunnah akan lebih dekat dengan Allah SWT karena memiliki hati yang cenderung bersih dan juga suci.

4. Membuat Hati Tenang dan Tenteram

Seiring dengan poin sebelumnya, bahwa seorang muslim akan semakin dekat dengan Allah SWT melalui puasa Syawal, maka keutamaan selanjutnya yang mengikuti yaitu hati yang selalu terasa tenang.

Dengan senantiasa dekat dan mengingat Allah, maka segala sesuatu di dunia ini tidak akan membuat risau.

Pasalnya, seseorang yang merasa dekat dengan Allah maka akan percaya bahwa tiada suatupun hal yang luput dari pengawasannya. Pun sama halnya dengan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, semua sudah diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT.

Tiada daya dan kuasa selain-Nya, dan yang bisa dilakukan oleh seorang hamba yaitu berdoa memohon diberikan kebaikan atas hidupnya. Untuk itu, apapun masalah yang menghantam maka hati seorang muslim akan senantiasa tetap tenang dan tenteram.

5. Menyempurnakan Ibadah di Bulan Ramadhan

Keutamaan berikutnya dari melakukan puasa Syawal adalah dapat menyempurnakan ibadah pada bulan Ramadhan. Pasti banyak kaum muslim yang mendengarkan doa-doa ‘semoga ibadah di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT’ dan kalimat yang serupa.

Di mana ini berarti terdapat kemungkinan bahwa ibadah pada bulan Ramadhan tidak diterima oleh Allah dengan berbagai alasan yang mungkin tidak disadari.

Dalam hal ini, seorang muslim bisa memperbaikinya dengan banyak melakukan amal ibadah sunnah di bulan Syawal.

Salah satunya yaitu dengan senantiasa niat puasa Syawal dan menjalankannya dengan hati yang ikhlas dan sungguh-sungguh.

Hal ini juga bisa dilakukan apabila merasa selama bulan Ramadhan terdapat halangan seperti haid atau sakit sehingga tidak memaksimalkan ibadah di bulan suci itu.

Seorang muslim bisa senantiasa beribadah sunnah pada bulan Syawal untuk bisa menyempurnakan hal-hal tersebut.

6. Menjaga Kesehatan

Hikmah besar yang bisa langsung dirasakan efeknya dengan berpuasa Syawal adalah kesehatan yang semakin terjaga. Pasalnya setelah sebulan berpuasa, umumnya sebagian muslim akan banyak makan dan juga minum di bulan Syawal.

Hal ini sangat wajar karena bulan Syawal memang waktu yang umum digunakan untuk saling bersilaturahmi dan mencicipi hidangan makanan dan juga camilan yang disiapkan oleh tuan rumah. 

Untuk menjaga kesehatan tubuh tetap terjaga, seorang muslim bisa berpuasa Syawal agar tidak terlalu mengkonsumsi berbagai camilan dan minuman berperisa secara berlebihan. 

Dengan adanya penjelasan seputar bacaan niat puasa Syawal, ketentuan melaksanakannya, hingga keutamaan yang bisa didapatkan diharapkan sekarang puasa Syawal bisa dilaksanakan dengan baik. Semoga Allah selalu memberikan karunia untuk senantiasa semangat menjalankan ibadah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top