6 Cara Mengatur Keuangan Menurut Islam agar Berkah

Cara mengatur keuangan menurut Islam penting dilakukan agar mendapatkan keberkahan. Apa saja caranya? Intip jawabannya di artikel ini!


Islam mengajarkan umatnya untuk hemat dan menggunakan uangnya untuk kebutuhan utama yang memang penting.

Jika Sahabat masih kesulitan untuk hemat, kini saatnya mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan menurut Islam. 

Cara mengatur uang dalam Islam membantu umat Muslim lebih bijak dalam bertindak, terutama dalam menggunakan uang.

Perlu diingat, sikap hemat bukan berarti pelit, ya! Sebab, hemat adalah perilaku bijak dalam mengelola keuangan agar lebih berkah. 

Pertanyaannya, bagaimana cara mengatur uang yang diajarkan dalam Islam? Simak penjelasan berikut ini!

Anjuran Berhemat dalam Islam

Salah satu perintah Allah SWT yang harus dipatuhi oleh umat Muslim adalah hidup hemat dan tidak berlebihan. 

Perintah ini bukan berarti umat Muslim tidak boleh membeli barang-barang yang diinginkannya, tapi mereka hanya perlu memastikan apakah barang tersebut akan digunakan atau tidak.

Hal ini penting untuk diketahui, terutama oleh anak-anak muda zaman sekarang yang sering berlomba-lomba untuk mengikuti trend dengan membeli beberapa barang viral. 

Padahal, barang viral seperti ini biasanya hanya dipakai dalam 1-2 hari saja, sehingga mubazir dan hanya membuang-buang uang. Perilaku ini justru jauh dari kata hemat.

Soal berhemat, Allah SWT pun sangat membenci bagi orang suka berlebihan dan bermewah-mewahan terhadap kenikmatan dunia. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya yang berbunyi:

 

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

 

Artinya: “Dan makan dan minumlah kalian, tetapi janganlah kalian berlebihan. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (Qs. Al-A’raf: 31)

Salah satu pendakwah yang bernama Buya Yahya juga pernah mengatakan bahwa berhemat akan selalu menjadi gaya hidup Islam yang sangat dianjurkan. 

Tidak perlu hidup bermewah-mewahan, karena hidup hemat akan mendatangkan keberkahan yang lebih besar bagi setiap umat Muslim.

Lebih lanjut, anjuran hemat juga disebutkan dalam surat Al Isra ayat 26. Ayat tersebut melarang umat Muslim untuk menghambur-hamburkan harta dan boros.

Cara Mengatur Keuangan Menurut Islam

Dalam rangka mengimplementasikan anjuran yang sudah disebutkan di atas, kini Sahabat perlu tahu cara mengatur keuangan dalam Islam.

Setidaknya, 6 cara utama yang bisa diterapkan. Adapun diantaranya yaitu sebagai berikut: 

1. Buat Tujuan Keuangan

Tidak jauh berbeda dengan cara mengatur keuangan pada umumnya, umat muslim juga dianjurkan untuk membuat tujuan keuangan yang jelas dan sesuai dengan anjuran Islam.

Tujuan keuangan sesuai ajaran Islam tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan duniawi, tapi juga untuk kebutuhan ibadah.

Dalam hal ini, contoh tujuan yang bisa ditetapkan, yaitu menunaikan ibadah haji bersama dengan keluarga, umrah, atau hal-hal baik lainnya.

Dengan menjadikan tujuan ini sebagai tujuan utamanya, InsyaAllah Allah SWT akan membantu mewujudkannya.

2. Buat Budget untuk Sedekah, Infak, dan Zakat

Cara mengatur keuangan dalam Islam selanjutnya, yaitu buat budget untuk berbuat kebaikan.

Islam mengajarkan umat Muslim untuk menyisakan uangnya agar bisa sedekah, infak, maupun mengeluarkan zakat yang menjadi kewajibannya. 

Berbuat kebaikan dan menuntaskan kewajiban bisa membantu umat Muslim mendapatkan keberkahan dan kemudahan dalam hidup. 

Maka dari itu, sisihkanlah sejumlah untuk untuk melaksanakan hal-hal baik ini. Misalnya, Sahabat bisa mengalokasikan 10% pemasukan untuk sedekah rutin setiap bulannya.

Soal zakat, Sahabat bisa menghitungnya terlebih dahulu. Dengan begitu, Sahabat bisa mengetahui estimasi uang yang harus disisihkan.

Untuk menghitung pengeluaran zakat, Sahabat bisa menggunakan kalkulator zakat yang diinisiasi oleh Yatim Mandiri.

Setelah dihitung, Sahabat bisa menunaikan zakat di website Yatim Mandiri. Tak hanya zakat, Sahabat juga bisa bersedekah, infaq, dan wakaf juga, lho.

Yayasan Yatim Mandiri sendiri merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang terpercaya dan telah mengantongi izin resmi dari Kementerian Agama (Kemenag).

3. Meminimalkan Utang

Jangan terlalu mengandalkan utang untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. 

Masih ada sebagian orang yang belum tahu bahwa hukum utang piutang dalam Islam, yaitu tidak disarankan.

Namun, jika dalam keadaan darurat, umat Muslim diperbolehkan meminjam kepada orang lain dengan catatan ia harus berniat mengembalikannya.

Perlu diingat, agar keuangan lancar dan berkah, sebaiknya minimalisasi utang dan evaluasi lagi pengeluaran yang dilakukan.

4. Utamakan Memenuhi Kebutuhan Pokok

Cara mengatur keuangan dalam Islam yang paling penting, yaitu alokasikan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu.

Pemenuhan kebutuhan pokok ini bisa diwujudkan dengan cara menghindari perilaku konsumtif dan membeli barang yang tidak dibutuhkan.

Perilaku semacam ini tidak hanya membuat keuangan lebih lancar, tapi juga mencerminkan kesederhanaan.

Islam sendiri mengajarkan umat Muslim untuk hidup sederhana karena bisa mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan.

5. Sisihkan Uang untuk Ditabung

Cara yang kelima adalah menyisihkan sebagian uang untuk ditabung. Tidak ada jumlah nominal ideal untuk menabung.

Artinya, besaran uang yang akan ditabung bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing.

Namun umumnya, alokasi uang yang digunakan untuk menabung adalah 10-15% penghasilan bulanan. 

Adapun alasan perlu menabung adalah agar umat Muslim memiliki bekal dana darurat yang bisa dipakai dalam situasi tak terduga.

6. Evaluasi dan Pantau Pengeluaran

Cara mengatur keuangan dalam Islam yang terakhir, yaitu lakukan evaluasi rutin setiap bulannya. Di tahap ini, Sahabat perlu menganalisis apakah pengeluaran yang dilakukan sesuai perencanaan atau tidak? 

Jika ternyata lebih dari perencanaan, coba lihat lagi, kira-kira pengeluaran apa yang seharusnya dipangkas.

Tahapan monitoring dan evaluasi keuangan ini cukup penting dilakukan, agar Sahabat bisa mengurangi pembelian yang tidak penting.

Itulah sederet cara mengatur keuangan menurut Islam yang bisa diterapkan agar mendapatkan keberkahan.

Meski di awal terasa sulit, selalu mencoba menerapkan cara-cara ini akan membuat Sahabat lebih terbiasa ke depannya.

Oh ya, jangan lupa alokasikan uang untuk sedekah, ya. Pasalnya, sedekah bisa membantu membukakan pintu rezeki.

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top