Safari Berkisah Meriahkan Pagi Anak TK Alamanda Bandung

Bandung, Jawa Barat – Yatim Mandiri Bandung mengadakan acara Safari Berkisah sebagai bagian dari Gerakan Bandung Lautan Kebaikan pada Kamis lalu (18/7/2024) bertempat di TK Alamanda, Ujung Berung, Kota Bandung.  Inisiatif ini bertujuan untuk menginspirasi dan mendukung pendidikan anak-anak

Sebanyak 52 murid Taman Kanak-kanak Alamanda dengan penuh antusias mengikuti kegiatan safari berkisah yang dibawakan oleh Umma Ita. Mereka diberikan kesempatan untuk mendengarkan cerita yang bermakna dan menghibur dari para relawan Yatim Mandiri. 

“Anak-anak sangat senang mendengarkan cerita-cerita yang menginspirasi. Semoga ini dapat menumbuhkan semangat belajar mereka,” ujar Umma Ita dengan penuh semangat.

Tidak hanya anak-anak yang antusias, para orangtua murid TK Alamanda juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka dengan sukarela menyumbangkan donasi untuk program “Alat Sekolah Ceria” yang dikelola oleh Yatim Mandiri Bandung. 

Donasi ini akan membantu adik-adik binaan Yatim Mandiri untuk mendapatkan perlengkapan sekolah yang mereka butuhkan. “Kami sangat berterima kasih atas donasi yang diberikan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban adik-adik binaan kami,” ungkap kak Taha, Branch Manager Yatim Mandiri Bandung.

Acara ini ditutup dengan ucapan terima kasih yang tulus dari kak Taha kepada seluruh ayah dan bunda TK Alamanda yang telah berpartisipasi.

 “Dengan berakhirnya kegiatan hari ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh ayah dan bunda TK Alamanda yang telah berpartisipasi. Semoga kebaikan ini menjadi ladang amal yang terus berkah bagi kita semua,” ujar kak Taha.

Kegiatan Safari Berkisah ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap pendidikan anak-anak Indonesia, serta mengajarkan nilai-nilai kebaikan yang tak ternilai harganya.

“Semoga kegiatan seperti ini terus menginspirasi untuk lebih peduli terhadap pendidikan anak-anak Indonesia, serta mengajarkan nilai-nilai kebaikan yang tak ternilai harganya,” tutup kak Taha.