Relawan Kemandirian, YM News – Pekerjaan kerelawanan adalah segala bentuk bantuan yang diberikan secara sukarela untuk menolong orang lain. Sedangkan relawan adalah seorang yang secara sukarela menyumbangkan waktu, pikiran, tenaga dan keahliannya untuk menolong orang lain dan sadar bahwa tidak akan mendapatkan upah atau gaji atas apa yang telah disumbangkan.
Menjadi relawan adalah salah satu aktivitas yang dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai wujud kepedulian dan komitmennya terhadap sebuah visi atau value tertentu. Kini kebanyakan lembaga di Indonesia menjalankan program kerjanya dengan berkolaborasi dengan relawan dan membagi jenis-jenis relawan berdasarkan kegiatan yang dilakukan.
Begitu juga dengan Laznas Yatim Mandiri, pada tahun 2018 lalu Laznas Yatim Mandiri membentuk gerakan Relawan Kemandirian (Rekan Indonesia). Pembentukan Relawan Kemandirian ini dilandasi niat dan semangat untuk menjadi gerakan menyalurkan kebahagiaan bagi penerima manfaat. Rekan Kemandirian berkomitmen menjadi wadah gerakan kerelawanan yang berdedikasi dalam membangun kemandirian yatim dan dhuafa, serta aktif terlibat dalam program-program sosial kemanusiaan.
Semangat Relawan Kemandirian ini relevan dengan kondisi saat ini. Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah terjadi 3.321 kejadian bencana alam di Indonesia terhitung sejak Senin (5/12/2022). Berbagai bencana alam ini menelan 5 juta korban jiwa. Menanggapi hal tersebut Relawan Kemandirian sigap melakukan antisipasi dampak bencana alam dengan rutin menggelar pelatihan kerelawanan.
Pelatihan Kerelawanan ini dilaksanakan secara berkala di 48 Kantor Cabang Yatim Mandiri seluruh Indonesia. Terkait dengan Pelatihan Kerelawanan yang dilaksanakan Nurul Khasanah, Koordinator Relawan Kemandirian menuturkan bahwa, ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan secara berkala khusus untuk meningkatkan kompetensi rekan-rekan Relawan Kemandirian, sebagai antisipasi untuk menanggulangi dampak bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.
Pelatihan yang dilakukan antara lain, pelatihan mitigasi bencana, pelatihan rescue untuk membantu evakuasi korban bencana, pelatihan medis atau pelayanan kesehatan sebagai langkah pemberian pertolongan pertama dan layanan kesehatan penyintas bencana di pengungsian. Selain itu juga pelatihan layanan psikososial untuk anak-anak yang terdampak bencana.
“Diharapkan, mereka mampu meminimalisir jumlah jiwa dan menjaga semangat pada mereka yang terdampak bencana,” ungkap Nurul Khasanah.
Berbekal pelatihan tersebut, Relawan Kemandirian saat ini turut aktif dalam aksi tanggap bencana di Indonesia. Seperti halnya aksi tanggap bencana gempa di Cianjur. Saat terjadinya bencana gempa di Cianjur Senin, (21/11/2022) lalu, Relawan Kemandirian sigap menerjunkan relawannya untuk membantu penyintas gempa sampai saat ini.
Bentuk bantuan yang diberikan berupa, layanan kesehatan dan hygine kit, dapur umum, bantuan pangan, distribusi pakaian dan baby kit, bantuan logistic, distribusi ATK dan mainan, serta layanan psikososial. Aksi tahap pertama sampai akhir November lalu Relawan Kemandirian telah membatu 1.884 penyintas bencana gempa di Cianjur.
“Ya kami akan terus membantu sampai saudara kita di Cianjur benar-bener pulih. Terutama berusaha menghibur anak-anak disini dengan berbagai permainan menarik dan menyenangkan. Tujuannya agar anak-anak penyintas gempa di Cianjur ini dapat terhibur dan membantu menghilangkan trauma psikis akibat bencana alam gempa tersebut.” Pungkas Nurdin, Relawan Kemandirian yang berasal dari Serang, Banten.
Hingga saat ini masyarakat yang telah bergabung bersama Relawan Kemandirian sudah lebih dari 500 orang. Dengan jumlah aksi yang dilakukan sebanyak 6.912 aksi. “Tentu kita tidak akan berhenti sampai disini saja, kedepan Relawan Kemandirian ingin bisa menjangkau penerima manfaat yang lebih banyak lagi. Dan masyarakat yang ingin bergabung untuk mewujudkan misi baik ini bisa turut bergabung bersama kami di Relawan Kemandirian” pungkas Nurul Khasanah.