Merdeka Belajar Binaan: Gerakan Pungut Sampah di Bandung

Bandung, YM News – Langkah nyata dalam merdeka belajar dan menjaga lingkungan ditunjukkan oleh Yatim Mandiri Bandung melalui acara “Merdeka Belajar Yatim Dhuafa (Gerakan Pungut Sampah, Merdeka dari Sampah)” yang diadakan di Taman Cikapayang Dago, Bandung, pada Ahad lalu (25/8/2024). 

Acara ini diselenggarakan oleh Yatim Mandiri Bandung bekerjasama dengan komunitas Operasi Semut, dihadiri oleh 70 peserta yang terdiri dari anak-anak Sanggar Belajar Yatim Mandiri Bandung, Aero Twins Cimahi, orang tua wali, amil, dan relawan.

Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Cabang Yatim Mandiri Bandung, Kak Taha, yang menekankan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari proses pendidikan. “Kami ingin mengajarkan kepada adik-adik bahwa belajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga bisa dilakukan di alam terbuka, sambil memberikan kontribusi positif kepada lingkungan,” ujar Kak Taha dalam sambutannya.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan edukasi mengenai pengelolaan sampah yang disampaikan oleh Kak Ica dari Operasi Semut. Ia memberikan pemahaman tentang pentingnya memilah sampah dan dampak dari sampah terhadap lingkungan. 

“Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan kita semua. Oleh karena itu, mari kita mulai dari hal kecil, seperti memilah sampah di rumah,” tutur Kak Ica dengan penuh semangat.

Antusias kegiatan merdeka belajar oleh binaan Yatim Mandiri Bandung.

Para peserta kemudian dibagi menjadi dua kelompok untuk melakukan aksi pungut sampah di area sekitar. Kelompok pertama memutari Taman Dago Cikapayang, Kampus ITB, Taman Ganesha, dan kembali ke titik awal, sedangkan kelompok kedua menjelajahi Taman Dago Cikapayang, area Kebun Binatang Bandung, Taman Ganesha, dan kembali ke titik awal. 

Kegiatan ini bukan hanya mengajak anak-anak untuk bergerak aktif, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Hasilnya, total sampah yang berhasil dikumpulkan adalah 20,11 kg sampah residu, 3,535 kg sampah anorganik, dan 0,200 kg puntung rokok. Setelah proses pengumpulan sampah, peserta diajarkan cara memilah sampah dengan benar, sehingga mereka mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya pemilahan sampah.

Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka, Yatim Mandiri memberikan paket alat sekolah, uang saku, dan makan siang kepada para peserta. Donasi untuk hadiah ini berasal dari berbagai pihak, termasuk Jamaah Quran Best, BJB Jatinangor, JNE Center Gedebage, dan D’besto Bandung.

“Kami sangat berterimakasih kepada semua donatur dan pihak yang telah berkontribusi dalam acara ini. Harapan kami, kegiatan ini bisa menjadi inspirasi untuk terus mendukung gerakan lingkungan dan pendidikan bagi anak-anak yatim dan dhuafa,” ujar Kak Taha menutup acara dengan penuh harapan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like

Yatim Mandiri adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan yatim dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga.