Ponorogo, YM News – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Yatim Mandiri Ponorogo bersama Relawan Kemandirian Ponorogo, Komunitas Pemuda, dan Sahabat Teman Tuli mengadakan acara bertajuk “Sahabat Rekan – Best Moment of Sumpah Pemuda” di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLB N) Badegan Ponorogo.
Kegiatan ini terlaksana pada Kamis lalu (31/10/2024) yang berfokus pada edukasi kesehatan dan mitigasi bencana, yang disesuaikan untuk siswa-siswa dengan keterbatasan Tuna Grahita dan Tuna Rungu.
Acara spesial yang dihadirkan oleh Rekan Ponorogo ini menjadi momen istimewa bagi para siswa SLB dalam memahami pentingnya menjaga kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana.
Materi yang diberikan disesuaikan agar mudah dipahami oleh siswa-siswa dengan keterbatasan, sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Kami memilih dua topik ini, yakni edukasi kesehatan dan mitigasi bencana, karena siswa di sini memiliki keterbatasan yang membuat mereka membutuhkan pemahaman khusus. Kami ingin mereka sigap dan paham tentang cara menjaga kesehatan dan apa yang harus dilakukan saat menghadapi bencana,” ujar Salsabila, perwakilan Rekan Ponorogo.
Para guru, wali siswa, serta seluruh siswa mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusiasme. Edukasi kesehatan meliputi informasi dasar tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan pola hidup sehat, sementara materi mitigasi bencana mencakup langkah-langkah keselamatan yang dapat diambil dalam situasi darurat, seperti gempa bumi atau kebakaran.
Inisiatif ini juga mendukung program SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana), yang bertujuan menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dari bencana. Program SPAB, yang digagas untuk meningkatkan kesiapan sekolah menghadapi berbagai ancaman bencana, diselaraskan dengan materi yang diberikan oleh Yatim Mandiri Ponorogo dan Rekan Ponorogo.
Zaini, selaku Staf Program Yatim Mandiri Ponorogo menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi sekolah-sekolah, khususnya yang memiliki siswa berkebutuhan khusus.
“Semoga dengan kegiatan ini, sekolah dapat menjadi lingkungan yang lebih aman bagi siswa-siswa, dan mereka lebih siap untuk menghadapi situasi darurat,” ungkap Zaini.
Dengan kolaborasi dan dedikasi dari Yatim Mandiri, Rekan Ponorogo, serta komunitas pemuda lainnya, diharapkan para siswa SLB dapat memperoleh pengetahuan yang penting untuk mendukung keselamatan dan kesehatan mereka.