Salah satu hal yang membuat Diah Ayu Nawangwulan berkomitmen menjadi donatur rutin Yatim Mandiri adalah keinginannya untuk membantu anak yatim. Hal ini selalu ia ingat, karena dirinya juga ingin berdampingan dengan Rasulullah SAW, seperti dua jari yang berdekatan di hari akhir nanti. “Itu salah satu motivasi saya. Saat tahu nama Yatim Mandiri, saya yakin programnya akan lebih fokus pada anak yatim,” kenang Diah.
Hingga akhirnya pada 2012 lalu, Diah bergabung dengan Yatim Mandiri saat masih bekerja di Sekretariat Daerah. Namun, saat dirinya dipindahkan tugas ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Lawang, Malang, dirinya tidak memutus tali silaturahim dengan Yatim Mandiri. “Saya bilang masih ingin terus lanjut. Dan saya juga mengajak teman-teman di kantor baru,” ujar Kasubag Keuangan RSUD Lawang, Malang ini.
Diah pun sering meletakkan Majalah Yatim Mandiri dimeja kantor. “Agar dibaca oleh teman-teman. Alhamdulillah dari situ banyak yang bergabung. Setelah empat tahun, sudah ada 70 orang ini. Semoga bisa bertambah,” kata Diah.
Tiap bulan, ketujuh puluh karyawan yang menjadi donatur ini menyalurkan infaknya dengan cara potong gaji. “Agar mudah, kami potong gaji sesuai dengan kemampuan dan keinginan masing-masing. Mulai dari Rp 25.000 sampai dengan Rp 100.000,” ujar Diah. (grc)