Cara mengajarkan anak untuk hidup sederhana dapat dilakukan sejak dini. Kesederhanaan akan mengajarkan mereka untuk hidup secukupnya.
Cara mengajarkan anak untuk hidup sederhana menjadi hal yang penting untuk dilakukan sedini mungkin. Sederhana bukan berarti mengajak hidup susah, tetapi tidak berlebihan sehingga selalu merasa cukup.
Setiap orang tua di dunia ini sudah pasti ingin memberikan segala hal yang terbaik untuk buah hati tersayang. Namun, tidak semua hal yang diinginkan oleh seorang anak harus selalu dituruti oleh orang tua.
Apabila terlalu dimanja oleh orang tua, tentu ada banyak sekali dampak buruk yang dirasakan oleh anak. Maka dari itu, selalu ajarkan mereka untuk hidup sederhana sehingga membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Konsep Kesederhanaan dalam Islam
Kehidupan Rasulullah SAW sudah menjadi teladan bagi umat muslim yang ada di seluruh dunia. Salah satunya adalah dengan menerapkan pola hidup yang sederhana sehingga tidak berlebihan.
Hal ini dimulai dari cara berpakaian, tempat tidur, hingga memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Dalam hadits at-Tirmidzi, disebutkan bahwa Rasulullah SAW semasa hidupnya tidak pernah menyimpan banyak makanan terkecuali untuk menjamu tamu. Sesuai yang disampaikan oleh Malik bin Dinar RA, bahwa:
مَا شَبِعَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مِنْ خُبْزٍ قَطُّ وَلاَ لَحْمٍ إِلاَّ عَلَى ضَفَفٍ
Artinya: “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak pernah merasakan kenyang karena makan roti atau kenyang karena makan daging, kecuali jika sedang menjamu tamu (maka beliau makan sampai kenyang)” (HR. Tirmidzi)
Tak hanya itu, Rasulullah SAW selalu berdoa kepada Allah SWT untuk memohon rezeki sesuai kebutuhannya saja. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW senantiasa berdoa seperti berikut:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا
Artinya: “Ya Allah, jadikan rezeki keluarga Muhammad berupa makanan yang secukupnya” (HR. Muslim)
Kedua hadits tersebut sudah bisa memperkuat tentang kehidupan sederhana yang telah dijalani oleh Rasulullah SAW. Bahkan, Allah SWT memerintahkan kepada umat Islam agar senantiasa hidup dalam kesederhanaan.
Perintah Allah SWT ini ternyata sudah disampaikan dalam Al-Qur’an, yakni surah Al Isra ayat 29:
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ ٱلْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا
Artinya: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (QS. Al Isra: 29)
Sementara itu, seorang muslim yang menyisakan sebagian hartanya untuk yang membutuhkan maka termasuk orang baik. Hal ini tentunya juga bisa dijadikan cara mengajarkan anak untuk hidup sederhana.
Seperti yang tertulis dalam Al-Furqan ayat 67 bahwa hidup sederhana berarti selalu merasa cukup dan tidak pelit.
وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا‘
Artinya: “Dan orang-orang yang baik adalah apabila menyalurkan (hartanya), maka ia tidak tidak berlebihan dan tidak terlalu pelit. Dan adalah (pembelanjaan itu) di antara kedua itulah yang baik.” (QS. Al Furqan: 67)
Cara Mengajarkan Anak untuk Hidup Sederhana
Ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak agar hidup sederhana, diantaranya:
1. Ajari Anak untuk Membeli Barang Sesuai Fungsinya
Salah satu cara mengajarkan anak untuk hidup sederhana adalah dengan menghindari pola hidup konsumtif. Mungkin dibutuhkan kerja keras sehingga bisa memberitahukan secara langsung kepada anak terkait hal ini.
Seperti misalnya saat membeli tas yang dapat digunakan untuk memuat banyak barang. Jika memilih tas besar, berarti fungsinya bisa lebih maksimal karena bisa untuk membawa banyak barang.
Akan tetapi, ada model yang lebih menarik sehingga anak lebih memilih tas tersebut tanpa mempertimbangkan fungsi.
Oleh karena itu, anak diharuskan untuk fokus pada fungsi tas atau barang yang ingin dibeli. Untuk tas sekolah, tentu untuk masalah model ataupun warna bukan menjadi hal yang utama.
2. Latih Anak untuk Menabung Sejak Dini
Latihan menabung ternyata juga akan membiasakan anak untuk hidup dengan sederhana. Dari sekian banyaknya uang yang dimiliki, mereka harus bisa menyisihkan sedikit untuk tabungan masa depan.
Jika sudah menabung, anak akan semakin terkendali sehingga tidak menerapkan pola hidup yang berlebihan.
Menabung memang harus diajarkan sejak dini supaya mereka bisa mengatur keuangannya dengan baik.
3. Ajarkan Anak untuk Bertanggungjawab atas Mainan dan Barang-Barangnya
Ajarkan anak-anak untuk bertanggungjawab atas mainan ataupun barang-barang yang dimiliki. Jangan sampai mainan yang sudah dibeli dengan susah payah ternyata tidak dirawat atau dibuang begitu saja.
Jika merasa bosan dengan mainan tersebut, ajarkan mereka untuk menyimpannya dengan baik. Setelah itu, mainan atau barang yang sudah disimpan bisa dikeluarkan kembali jika memang dibutuhkan.
Selain mengajarkan bertanggung jawab, mereka akan merasa memiliki mainan baru sehingga tidak perlu membelinya. Secara tidak langsung hal ini juga bisa membantu orang tua untuk menghemat pengeluaran.
4. Ajak Anak untuk Mendonasikan Mainannya
Mengajarkan anak untuk mendonasikan mainannya berarti melatih mereka untuk belajar hidup sederhana. Selain itu, kebiasaan berbagai seperti ini akan menjadikan anak sebagai seorang yang dermawan.
Anak akan memahami bahwa segala hal yang dibutuhkan dalam kehidupan ini bukan hanya pada dirinya. Ternyata masih banyak sekali anak di luar sana yang tidak mampu untuk membeli mainan sesuai keinginan.
Meskipun begitu, pastikan pula untuk tidak memaksa mereka untuk berbagi mainan yang dimiliki. Hal ini justru bisa membuat mereka malas atau tidak tertarik sama sekali untuk membiasakannya.
5. Kenalkan Konsep Kesederhanaan kepada Anak
Cara mengajarkan anak untuk hidup sederhana yang selanjutnya adalah memperkenalkan konsep kesederhanaan. Selalu tanamkan kepada anak agar memiliki perilaku yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Dengan begitu, maka tidak perlu memaksakan diri untuk menerapkan gaya hidup secara berlebihan. Konsep kesederhanaan yang dimaksud lebih mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Seperti misalnya tempat tinggal, mengkonsumsi makanan bergizi, kesehatan, pendidikan, dan masih banyak lagi.
Anak akan memiliki pola pikir yang sederhana, sehingga tidak terlalu rumit untuk menentukan suatu konsep. Melalui konsep kesederhanaan, maka bisa mengenal diri sendiri sekaligus meningkatkan rasa syukur.
6. Beri Contoh di Rumah
Untuk membiasakan anak agar hidup sederhana, orang tua diharuskan untuk melakukan hal yang sama. Ketika mereka menjalani hidup sederhana, tetapi orang tuanya boros, maka hal ini akan dianggap ketidakadilan.
Menginginkan buah hati untuk tumbuh dengan baik memang membutuhkan perjuangan. Maka dari itu, cara mengajarkan anak untuk hidup sederhana adalah dengan memberi contoh yang layak ditiru.
Tunjukkan kepada anak untuk memiliki segala sesuatu secara tidak berlebihan atau secukupnya. Seperti misalnya memiliki pakaian ataupun sesuatu dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
Ajarkan kepada mereka untuk tidak mengoleksi banyak barang sehingga bisa menjalani hidup sederhana.
7. Ajarkan Konsep Keinginan dan Kebutuhan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia, kita memang sering mengenal istilah kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia untuk bertahan hidup.
Jika kebutuhan sudah terpenuhi, maka dipastikan kesejahteraan hidup seseorang tidak akan terganggu.
Sedangkan keinginan merupakan suatu hal yang ingin dimiliki, namun tidak harus selalu dipenuhi.
Keinginan bersifat subjektif sehingga dapat ditunda dan bisa dicapai sewaktu-waktu. Orang tua harus mengajarkan konsep keinginan dan kebutuhan kepada anak agar bisa hidup sejahtera.
8. Libatkan Anak dalam Membuat Keputusan Membeli Barang
Keputusan dalam membeli membeli barang juga menjadi ajang untuk mengajarkan konsep kesederhanaan. Sebelum membeli barang, orang tua bisa menjelaskan terlebih dahulu alasan memilih barang tersebut.
Misalkan, Ibu lebih tertarik untuk membeli 1 bungkus camilan dibandingkan harus membeli 2 bungkus. Bisa dijelaskan bahwa 1 bungkus camilan harus dihabiskan dulu, tanpa membuang 1 bungkus lainnya yang tidak termakan.
Anak mungkin masih sedikit kebingungan atau mungkin tidak begitu paham. Namun, mereka harus dilibatkan dengan menanyakan apakah barang yang sudah dipilih oleh Ibu sudah sesuai.
9. Ajarkan Anak untuk Selektif dalam Memilih Mainan
Memilih mainan anak sesuai dengan usia menjadi cara yang paling efektif untuk membiasakan hidup sederhana. Dunia anak sangat identik dengan berbagai macam permainan yang seru dan menyenangkan.
Meskipun begitu, bukan berarti semua permintaan anak untuk membeli mainan harus dituruti. Cara mengajarkan anak untuk hidup sederhana dilakukan dengan memilih mainan yang dapat mendukung tumbuh kembangnya.
Selain itu, mainan yang dipilih sebaiknya tidak terlalu banyak karena dapat mempengaruhi imajinasi anak. Bila perlu, ajarkan untuk memilih mainan edukatif seperti perlengkapan menggambar, buku, bola, dan lainnya.
10. Memberi Ruang untuk Bereksplorasi
Bukan hanya mainan, orang tua juga bisa memberi kesempatan anak untuk bermain bebas di alam. Mereka lebih menyukai bereksperimen ataupun menjelajah alam daripada bermain dengan mainan yang membosankan.
Saat berada di alam, mereka akan mempelajari banyak hal yang sangat seru dan menyenangkan. Dalam prosesnya, mereka akan menjadi kotor, merasa kepanasan, kehujanan, sering terjatuh, dan lainnya.
Pengalaman semacam inilah yang dapat menunjukkan kesederhanaan dalam hidup.
11. Libatkan Anak Menjaga Rumah agar Rapi
Terakhir, konsep hidup sederhana dapat dilakukan dengan menjaga rumah agar selalu dalam kondisi bersih dan rapi. Ajarkan kepada mereka untuk menggunakan barang seperti mainan yang benar-benar diinginkan.
Orang tua juga bisa menyimpan semua barang yang sudah tidak digunakan oleh anak. Dengan begitu, tampilan rumah akan tampak lebih rapi sehingga tidak terkesan berantakan.
Sedikitnya barang juga akan membuat rumah terasa lebih nyaman dan lega.
Cara mengajarkan anak untuk hidup sederhana memang harus dilakukan sejak dini oleh orang tua.
Selain itu, pembelajaran terhadap anak yatim dan piatu juga bisa diwujudkan melalui program OTA (Orang Tua Asuh) .
Sahabat bisa berpartisipasi dalam program Orang Tua Asuh dari Laznas Yatim Mandiri untuk memberikan mereka dukungan emosional, bimbingan, dan bimbingan untuk adik yatim dhuafa penghapal Al-Qur’an.