7 Ayat Al-Qur’an Tentang Air Sebagai Sumber Kehidupan

Penasaran apa saja ayat Al-Qur’an tentang air sebagai sumber kehidupan? Ini kumpulan ayatnya lengkap beserta terjemahannya mudah dipahami. 

Segala sesuatu yang Allah ciptakan di dunia ini sudah pasti memiliki tujuan dan kegunaan tersendiri.

Salah satunya adalah air sebagai bentuk karunia dari Allah yang diberikan untuk semua makhluk hidup.

Bahkan, sudah disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an tentang air sebagai sumber kehidupan

Kedudukan air sebagai sumber kehidupan sudah menjadi fakta bahwa keberadaannya tidak bisa terpisahkan dengan alam.

Tanpa adanya air, maka bisa dipastikan tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini.

Hal tersebut karena memang hampir semua makhluk hidup membutuhkan air dalam bertahan hidup.

Mengapa Air Diciptakan?

Sebelum membahas ayat Al-Qur’an sebagai sumber kehidupan, ketahui mengapa Allah menciptakan air.

Air merupakan senyawa yang berperan penting sebagai sumber kehidupan makhluk yang ada muka bumi.

Keberadaannya menutupi 71% permukaan bumi dan tersedia hingga 1,4 triliun kilometer kubik.

Sebagian besar air bisa ditemukan dalam lapisan-lapisan es (di puncak gunung dan kutub) dan laut (air asin).

Meskipun begitu, senyawa ini juga bisa berbentuk hujan, awan, mata air, sungai, uap air, danau hingga lautan es. 

Air dalam bentuk awan, hujan atau sejenisnya akan mengalami pergerakan dengan mengikuti siklus air.

Siklus air dimulai dari penguapan, hujan, dan aliran air yang berada di permukaan tanah hingga menuju lautan.

Berkat siklus air, ketersediaan air di bumi akan bergerak dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya. 

Kehadiran air di bumi yang dibutuhkan dalam berbagai proses kehidupan di bumi merupakan keajaiban.

Menurut Islam, Air adalah unsur atau elemen yang diciptakan terlebih dahulu oleh Allah sebelum kehidupan di bumi.

7 Ayat Alquran Tentang Air Sebagai Sumber Kehidupan

Allah melimpahkan nikmat dan karuniannya untuk mahkluk hidup di muka bumi ini berupa air.

Firman Allah yang membahas tentang air disebutkan hingga lebih dari 200 kali dalam Al-Qur’an.

Selain itu, kata “air” dibahas sebanyak 63 kali yang tertulis dalam 42 surah Al-Qur’an.

Inilah beberapa ayat Al-Qur’an tentang air sebagai sumber kehidupan yang penting untuk dipahami:

1. QS Yunus Ayat 24

Surah Yunus ayat 24 sejatinya merupakan sebuah surah yang menunjukkan tentang kesempurnaan kehidupan di bumi.

Melalui surah ini, Allah SWT memberikan perumpamaan kehidupan di bumi dengan adanya air hujan.

Air hujan yang telah diturunkan oleh Allah SWT dari langit akan meresap ke dalam bumi.

Kehadiran air hujan dinantikan oleh semua makhluk di bumi, terutama tanaman-tanaman sehingga bisa tumbuh subur.

Tanaman-tanaman yang tumbuh subur ini nantinya akan dimakan oleh manusia ataupun hewan ternak.

Tanaman tersebut akan tumbuh subur dengan warna-warni dan lebat sehingga terasa sangat rindang.

Lembah-lembah turut menghijau dengan berbagai macam tanaman yang membuat keindahan bumi semakin sempurna.

Adapun isi surah Yunus ayat 24 yang tertulis dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

اِنَّمَا مَثَلُ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا كَمَآءٍ اَنۡزَلۡنٰهُ مِنَ السَّمَآءِ فَاخۡتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الۡاَرۡضِ مِمَّا يَاۡكُلُ النَّاسُ وَالۡاَنۡعَامُؕ حَتّٰۤى اِذَاۤ اَخَذَتِ الۡاَرۡضُ زُخۡرُفَهَا وَازَّيَّنَتۡ وَظَنَّ اَهۡلُهَاۤ اَنَّهُمۡ قٰدِرُوۡنَ عَلَيۡهَاۤ ۙ اَتٰٮهَاۤ اَمۡرُنَا لَيۡلًا اَوۡ نَهَارًا فَجَعَلۡنٰهَا حَصِيۡدًا كَاَنۡ لَّمۡ تَغۡنَ بِالۡاَمۡسِ‌ ؕ كَذٰلِكَ نُـفَصِّلُ الۡاٰيٰتِ لِقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ

Innama masalul-hayatid-dun-ya kama’in anzalnahu minas-sama’i fakhtalata bihi nabatul-ardi mimma ya’kulun-nasu wal-an’am(u), hatta iza akhazatil-ardu zukhrufaha wazzayyanat wa zanna ahluha annahum qadiruna ‘alaiha, ataha amruna lailan au naharan fa ja’alnaha hasidan ka’allam tagna bil-ams(i), kazalika nufassilul-ayati liqaumiy yatafakkarun

“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, hanya seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir.”

2. QS Al-Baqarah Ayat 164 

Ayat Al-Qur’an tentang air sebagai sumber kehidupan yang selanjutnya adalah Al-Baqarah ayat 164.

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah menuntun umat manusia untuk melihat, memahami, dan memikirkan segala hal di dunia ini dan menyebutkan ciptaannya. 

Langit dan bumi yang diciptakan oleh Allah SWT sarat akan rahasia dan sudah menjadi tanda kebesaran Allah SWT.

Semua ciptaan Allah tentunya bisa dilihat langsung dan terbukti manfaatnya sehingga mudah dipahami.

Namun, dalam memahaminya juga dibutuhkan pemikiran dan perenungan yang mendalam.

Manusia yang berupaya untuk memahami tanda kebesaran Allah SWT berarti mendorongnya agar semakin dekat kepada-Nya.

Sesungguhnya segala hal di dunia ini direncanakan, dibuat dan dipelihara  oleh Allah SWT.

اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ وَالۡفُلۡكِ الَّتِىۡ تَجۡرِىۡ فِى الۡبَحۡرِ بِمَا يَنۡفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنۡزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَآءِ مِنۡ مَّآءٍ فَاَحۡيَا بِهِ الۡاَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَا وَبَثَّ فِيۡهَا مِنۡ کُلِّ دَآ بَّةٍ وَّتَصۡرِيۡفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الۡمُسَخَّرِ بَيۡنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَّعۡقِلُوۡنَ

Inna fi khalqis-samawati wal-ardi wakhtilafil-laili wan-nahari wal-fulkil-lati tajri fil-bahri bima yanfaun-nasa wa ma anzalallahu minas-sama’i mim ma’in fa ahya bihil-arda bada mautiha wa bassa fiha min kulli dabbah tin(w)-wa tasrifir-riyahi was-sahabil-musakhkhari bainas-sama’i wal-ardi la’ayatil liqaumiy yaqilun

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.”

3. QS Al-Baqarah Ayat 256

Masih dalam surah sama, ayat Al-Qur’an tentang sebagai sumber kehidupan juga tercantum dalam Al-Baqarah ayat 256.

Ayat Al-Baqarah sendiri memang termasuk ayat yang paling terkenal dalam kitab suci Al-Qur’an.

Ayat ini turun sekitar tahun ketiga setelah hijrah, yakni ketika umat Islam mempunyai kekuatan cukup dan jumlah mereka bertambah banyak.

Berikut ini adalah surah Al-Baqarah ayat 256 yang disertai dengan terjemahannya:

لَاۤ اِكۡرَاهَ فِى الدِّيۡنِ‌ۙ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشۡدُ مِنَ الۡغَىِّ‌ۚ فَمَنۡ يَّكۡفُرۡ بِالطَّاغُوۡتِ وَيُؤۡمِنۡۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسۡتَمۡسَكَ بِالۡعُرۡوَةِ الۡوُثۡقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا‌‌ ؕ وَاللّٰهُ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ

Laaa ikraaha fid diini qat tabiyanar rushdu minal ghayy; famai yakfur bit Taaghuuti wa yu’mim billaahi faqadis tamsaka bil’urwatil wusqoo lan fisaama lahaa; wallaahu Samii’un ‘Aliim

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

4. QS Al-Nahl Ayat 65 

Allah SWT menekankan dalam firmannya bahwa air hujan merupakan keberkahan dan rezeki untuk makhluknya.

Air hujan yang diturunkan dari arah langit sudah disesuaikan dengan kadar yang ditentukannya. 

Dengan air itu, Allah telah menghidupkan bumi dengan tumbuhnya tanaman yang sebelumnya sudah kering dan mati.

Andaikan tidak ada air hujan, bumi akan menjadi tandus sehingga tidak mungkin ditumbuhi berbagai jenis tanaman ataupun rerumputan.

Hal ini menunjukkan bahwa Allah yang berkuasa untuk menyuburkan tanah setelah sebelumnya tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Tentunya hanya bisa dipahami oleh mereka yang mau mendengarkan dan memperhatikan tanda-tanda keesaan Allah SWT.

وَاللّٰهُ اَنۡزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَحۡيَا بِهِ الۡاَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَا‌ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيَةً لِّقَوۡمٍ يَّسۡمَعُوۡنَ

Wallaahu anzala minas samaaa’i maaa’an fa ahyaa bihil arda ba’da mawtihaa; inna fii zaalika la aayatal liqaw miny yasma’uun

“Dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi yang tadinya sudah mati. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).”

5. QS Al-Anbiya Ayat 30 

Surah Al-Anbiya ayat 30 mengandung peringatan yang diberlakukan oleh Allah SWT untuk makhluk ciptaan-Nya.

Ayat Al-Qur’an tentang air sumber kehidupan ini sebenarnya ditujukan untuk mereka yang merupakan golongan kafir dan musyrikin di Makkah.

Orang-orang kafir tidak bisa berpikir jernih saat mengamati fenomena alam yang ada di sekitarnya.

Padahal, segala peristiwa yang ada di dalam semesta ini adalah bukti adanya kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang mutlak.

Jika penasaran, untuk bacaan selengkapnya surah Al-Anbiya ayat 30 bisa disimak pada ulasan berikut ini:

اَوَلَمۡ يَرَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ كَانَـتَا رَتۡقًا فَفَتَقۡنٰهُمَا‌ ؕ وَجَعَلۡنَا مِنَ الۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَىٍّ‌ ؕ اَفَلَا يُؤۡمِنُوۡنَ

Awalam yaral laziina kafaruuu annas samaawaati wal arda kaanataa ratqan faftaqnaahumaa wa ja’alnaa minal maaa’i kulla shai’in haiyin afalaa yu’minuun

Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?”

Lebih lanjut, awal mula keberadaan langit hanyalah sesuatu yang terpadu dan tidak bisa menurunkan hujan.

Alam semesta juga termasuk sesuai yang terpadu sehingga tidak bisa dijadikan tempat tinggal makhluk hidup.

Atas izin Allah SWT, bumi dan langit yang mulanya suatu kepaduan telah dipisahkan dan berdiri masing-masing.

Peristiwa inilah yang selanjutnya dalam surah Al-Anbiya ayat 30 disebut dengan pemisahan.

6. QS Al-Hajj Ayat 63 

Al-Hajj ayat 63 menyatakan bahwa Allah SWT telah menurunkan air hujan secara langsung dari langit.

Air hujan tersebut akan membasahi permukaan bumi sehingga membuatnya menjadi subur.

Lalu, timbullah berbagai macam jenis tanaman dan tumbuhan yang memiliki bentuk sangat indah. 

Bumi seakan-akan menghiasi dirinya dengan tanaman dan tumbuhan yang memiliki warna warni.

Diantara tumbuhan itu, sebagian ada yang dimakan hewan ternak, manusia, dan dijadikan bahan dasar untuk keperluan manusia.

اَلَمۡ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنۡزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَتُصۡبِحُ الۡاَرۡضُ مُخۡضَرَّة ً  ؕاِنَّ اللّٰهَ لَطِيۡفٌ خَبِيۡرٌ‌

Alam tara annal laaha anzala minas samaaa’i maaa’an fatusbihul ardu mukhdarrah; innal laaha Latiifun Khabiir

Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit, sehingga bumi menjadi hi-jau? Sungguh, Allah Mahahalus, Maha Mengetahui.

7. QS An-Nur Ayat 45

Ayat Al-Qur’an tentang air sebagai sumber kehidupan yang terakhir tertulis alam An-Nur ayat 45.

Pada ayat ini, Allah SWT menekankan agar manusia memperhatikan berbagai jenis hewan dan bentuknya.

Hal ini karena semua jenis hewan tersebut diciptakan oleh Allah SWT dari air. 

Diantara hewan tersebut, ada yang tergolong hewan melata, berjalan dan menggerakkan perutnya seperti ular.

Ada hewan yang berjalan menggunakan dua kaki, empat kaki, dan bahkan yang banyak kakinya.

Masing-masing hewan memiliki naluri, anggota tubuh lengkap, dan pertahanan untuk bertahan hidup. 

وَاللّٰهُ خَلَقَ كُلَّ دَآبَّةٍ مِّنۡ مَّآءٍ ‌ۚفَمِنۡهُمۡ مَّنۡ يَّمۡشِىۡ عَلٰى بَطۡنِهٖ‌ۚ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ يَّمۡشِىۡ عَلٰى رِجۡلَيۡنِ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ يَّمۡشِىۡ عَلٰٓى اَرۡبَعٍ‌ؕ يَخۡلُقُ اللّٰهُ مَا يَشَآءُ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ

Wallaahu khalaqa kulla daaabbatim mim maaa’in faminhum mai yamshii ‘alaa batnihii wa minhum mai yamshii ‘alaa rijlaine wa minhum mai yamshii ‘alaaa arba’; yakhluqul laahu maa yashaaa’; innal laaha ‘alaa kulli shai’in Qadiir

Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Ayat Al-Qur’an tentang air sebagai sumber kehidupan menunjukkan betapa pentingnya keberadaan air di bumi.

Namun, di sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan sangat kesulitan mendapatkan air bersih.

Sahabat bisa salurkan sedekah air bersih untuk masyarakat yang mengalami krisis air melalui Yatim Mandiri.  

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top